Pembaca yang budiman…
Saya kira anda tidak asing lagi ketika mendengar istilah “ dukun “ . Namun, saya tidak begitu yakin bahwa anda tahu ciri-cirinya. Pengetahuan ini saya kira cukup penting bagi anda yang belum mengetahuinya. Tentu, salah satu alasan penting mengetahui cirri mereka adalah bahwa dengan anda mengetahui mereka anda akan terbantu untuk mengenalinya yang selanjutnya anda tidak tertipu olehnya, meski bagaimanapun penampilan mereka karena anda telah mengetahui hakikat mereka itu siapa.
Baiklah, pembaca yang budiman…
Berikut ini beberapa ciri mereka, yaitu :
- Bertanya kepada yang sakit tentang namanya, nama ibunya, atau semacamnya.
- Meminta bekas-bekas si sakit baik pakaian, sorban, sapu tangan, kaos, celana, atau sejenisnya dari sesuatu yang biasa dipakai si sakit. Atau bisa juga meminta fotonya.
- Terkadang meminta hewan dengan sifat tertentu untuk disembelih tanpa menyebut nama Allah l, atau dalam rangka diambil darahnya untuk kemudian dilumurkan pada tempat yang sakit pada pasiennya, atau untuk dibuang di tempat kosong.
- Menulis jampi-jampi dan mantra-mantra yang memuat kesyirikan.
- Membaca mantra atau jampi-jampi yang tidak jelas.
- Memberikan kepada si sakit kain, kertas, atau sejenisnya, dan bergariskan kotak. Di dalamnya terdapat pula huruf-huruf dan nomor-nomor.
- Memerintahkan si sakit untuk menjauh dari manusia beberapa saat tertentu di sebuah tempat yang gelap yang tidak dimasuki sinar matahari.
- Meminta si sakit untuk tidak menyentuh air sebatas waktu tertentu, biasanya selama 40 hari.
- Memberikan kepada si sakit sesuatu untuk ditanam dalam tanah.
- Memberikan kepada si sakit sesuatu untuk dibakar dan mengasapi dirinya dengannya.
- Terkadang mengabarkan kepada si sakit tentang namanya, asal daerahnya, dan problem yang menyebabkan dia datang, padahal belum diberitahu oleh si sakit.
- Menuliskan untuk si sakit huruf-huruf yang terputus-putus baik di kertas atau mangkok putih, lalu menyuruh si sakit untuk meleburnya dengan air lantas meminumnya.
- Terkadang menampakkan suatu penghinaan kepada agama misal menyobek tulisan-tulisan ayat Al-Qur’an atau menggunakannya pada sesuatu yang hina.
- Mayoritas waktunya untuk menyendiri dan menjauh dari orang-orang, karena dia lebih sering bersepi bersama setannya yang membantunya dalam praktik perdukunan. (Kaifa Tatakhallas minas Sihr)
Ini sekadar beberapa ciri dan bukan terbatas pada ini saja. Dengannya, seseorang dapat mengetahui bahwa orang tersebut adalah dukun atau penyihir, apapun nama dan julukannya walaupun terkadang berbalut label-label keagamaan semacam kyai atau ustadz. Wallohu a’lam