Celaka Bagi Orang Yang Sholat

Dalam surat Al-Ma’un Allah berfirman

فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّينَ (4) الَّذِينَ هُمْ عَن صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ (5)

“Celaka bagi orang yang sholat. Yaitu mereka yang lalai dari sholatnya.” (QS. Al-Ma’un : 4 -5)

Penjelasan :

Wail pada ayat di atas sering diterjemahkan “celaka.” Pemaknaan ini benar. Namun jika kita mengkaji tafsir para ulama, ternyata wail tak hanya bermakna celaka. Berikut kami paparkan beberapa tafsiran para ulama tentang makna wail :

Pertama, Imam Ibnu Jarir At Thobari Rahimahullah.

Beliau menerangkan makna wail,

‎الوادي الذي يسيل من صديد أهل جهنم في أسفلها

Wail adalah sebuah lembah yang berada di neraka Jahanam, yang terisi oleh nanah-nanah yang keluar dari tubuh penduduk neraka, yang keluar dari bahwah tubuh bereka. (Tafsir At Thobari).

Demikian pula yang ditafsirkan oleh sahabat Ibnu Abbas -radhiyallahu’anhuma-.

Kedua, Imam Qurtubi rahimahullah.

ويل أي شدة عذاب في الآخرة

Wail adalah siksaan amat pedih di akhirat. (Tafsir Al Qurtubi).

Wail yang bermakna celaka atau lembah di neraka jahanam atau azab yang pedih, semua inilah yang diancamkan kepada mereka yang melalaikan sholat.

Apa Makna Melalaikan Sholat?

Imam Ibnu Katsir menyebutkan beberapa kriteria orang lalai atau saahun dari sholatnya :

[1] Tidak mengerjakan sholat sama sekali.

[2] Melakukan sholat di luar waktunya.

[3] Suka mengakhirkan sholat, dia kerjakan di penghujung waktu.

[4] Tidak menunaikan rukun-rukun dan syarat-syarat sholat dengan baik.

[5] Tidak khusyu’ saat sholat.

Orang ada padanya salahsatu atau lebih karakter-karakter di atas, maka layak terkena ancaman ayat di atas.

Ibnu Katsir menegaskan,

ولكل من اتصف بشيء من ذلك قسط من هذه الآية. ومن اتصف بجميع ذلك ، فقد تم نصيبه منها ، وكمل له النفاق العملي

Setiap orang yang melekat padanya salahsatu dari sifat-sifat di atas, maka dia mendapat bagian yang diancamkan oleh ayat di atas. Dan siapa yang melekat padanya seluruh sifat di atas, maka seluruh ancaman ayat ini akan ditimpakan padanya.

Orang yang terkumpul sifat-sifat di atas dan sempurna kadar ancamannya adalah, orang yang padanya ada nifak ‘amali. (Tafsir Ibnu Katsir).

Karena kita menegtahui bahwa, neraka bertingkat-bertingkat. Seorang mendapat azab sesuai kadar dosanya.

Nifak ‘amali maksudnya, kemunafikan yang menyangkut perbuatan, tidak sampai mengeluarkan pelakunya dari Islam.

Adapun jenis kemunafikan yang kedua adalah, nifak i’tiqodi, yaitu kemunafikan yang sudah menyangkut akidah atau keyakinan, ini dapat mengeluarkan seorang dari Islam.

Orang yang mengidap penyakit nifak ‘amali, kelima sifat buruk di atas ada pada dirinya. Kadang sholat kadang engga, iya. Sering sholat di luar waktu, juga iya. Sering mengundur-undur sholat, kurang khusyu’, iya juga. Sehingga dia mendapatkan ancaman secara sempurna.

Nabi Shallallahu’alaihi Wa Sallam menyebutkan ciri sholatnya orang munafik,

تلك صلاة المنافق ، تلك صلاة المنافق ، تلك صلاة المنافق ، يجلس يرقب الشمس ، حتى إذا كانت بين قرني الشيطان قام فأربعا لا يذكر الله فيها إلا قليلا

Itulah cara shalatnya orang munafik. Itulah cara shalatnya orang munafik. Itulah cara shalatnya orang munafik. Dia duduk hingga matahari berada antara dua tanduk setan. Lalu ia mengerjakan shalat ‘Ashar empat raka’at. Ia hanyalah mengingat Allah dalam waktu yang sedikit.” (HR. Muslim no. 622).

Semakna dengan firman Allah ta’ala,

إِنَّ ٱلۡمُنَٰفِقِينَ يُخَٰدِعُونَ ٱللَّهَ وَهُوَ خَٰدِعُهُمۡ وَإِذَا قَامُوٓاْ إِلَى ٱلصَّلَوٰة قَامُواْ كُسَالَىٰ يُرَآءُونَ ٱلنَّاسَ وَلَا يَذۡكُرُونَ ٱللَّهَ إِلَّا قَلِيلٗا

Sesungguhnya orang munafik itu hendak menipu Allah, tetapi Allah-lah yang menipu mereka. Apabila mereka berdiri untuk shalat, mereka lakukan dengan malas. Mereka bermaksud ria (ingin dipuji) di hadapan manusia. Dan mereka tidak mengingat Allah kecuali sedikit sekali.(QS. An-Nisa’ : 142)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *