Amanah merupakan salah satu sifat orang-orang yang beriman, Allah berfirman: وَٱلَّذِينَ هُمْ لِأَمَٰنَٰتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَٰعُونَ “Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya.” (QS. Al-Ma’aarij : 32) Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: مَا خَطَبَنَا نَبِيُّ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، إِلاَّ قَالَ: لاَ إِيْـمَانَ لِمَنْ لاَ أَمَانَـةَ لَهُ، وَلاَRead More →

Diantara keutamaan amar ma’ruf nahi munkar adalah bahwasanya ia bernilai sedekah. Sedekah itu sendiri memiliki banyak memiliki keutamaan, karena itulah orang yang sudah meninggal berangan-angan jika ia dihidupkan kembali untuk bersedekah. Allah ta’ala berfirman: وَأَنفِقُواْ مِن مَّا رَزَقۡنَٰكُم مِّن قَبۡلِ أَن يَأۡتِيَ أَحَدَكُمُ ٱلۡمَوۡتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوۡلَآ أَخَّرۡتَنِيٓ إِلَىٰٓ أَجَلٖRead More →

Salah satu rukun ihtisab adalah ‘muhtasab fiihi’ yaitu perkara yang diserukan atau dicegah. Sebelum mengingkari suatu kemungkaran, ada 4 syarat yang jika ada dalam suatu perkara maka ia harus diingkari. Syarat pertama, jika ia merupakan sesuatu yang munkar. Yang dimaksud disini adalah sesuatu yang diarang oleh syariat. Yang harus diketahuiRead More →

Para ulama adalah penerus para Nabi dalam dakwah dan perjuangannya membela agama. Bahkan mereka adalah pewaris ilmu para nabi, Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda: إِنَّ الْعُلَمَاءَ وَرَثَةُ الْأَنْبِيَاءِ إِنَّ الْأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوا دِينَارًا وَلَا دِرْهَمًا إِنَّمَا وَرَّثُوا الْعِلْمَ “Para Nabi tidaklah mewariskan dinar dan dirham, tetapi mereka hanyalah mewariskan ilmu.”Read More →

Syaikh Abdullah bin Jibrin rahimahullah pernah ditanya, “Apakah mengingkari kemungkaran disyaratkan dari orang yang tidak melakukan kemungkaran tersebut?” Beliau menjawab, “Terdapat banyak ancaman keras bagi orang-orang yang melakukan amar ma’ruf nahi munkar sedang ia banyak melakukan kemungkaran, Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda: يُجَاءُ بِالرَّجُلِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَيُلْقَى فِي النَّارِ فَتَنْدَلِقُRead More →

Pertanyaan : Apakah orang yang melakukan amar ma’ruf nahi munkar disyaratkan dari orang-orang yang benar-benar telah melakukan apa yang ia seru dan menjauhi apa yang ia larang? Jawab : Dalam masalah ini ulama mempunyai jawaban yang rinci, karena masalah ini merupakan problem yang dijadikan kesempatan oleh setan untuk membuat seseorangRead More →

Amar ma’ruf nahi munkar merupakan suatu ibadah yang mulia, ibadah ini erat kaitannya dengan interaksi dengan orang lain karena manusia adalah makhluk sosial, sehingga seorang muhtasib[1] harus mengetahui cara yang bijak dalam berihtisab sehingga orang yang ia ajak bisa menerimanya. Seorang muhtasib hendaknya mendahulukan orang terdekat dalam ber-ihtisab[2], yaitu familyRead More →

Sebelum melaksankan kewajiban amar ma’ruf nahi munkar, sekiranya penting bagi seorang muhtasib untuk memperkirakan dan menimbang mashlahat dan mafsadat dalam mengingkari kemungkaran tersebut. Sehingga ia dapat mengetahui mana hal-hal yang perlu didahulukan, kapan kondisi yang tepat dan kapan tidak tepat, dan bagaimana sikap yang tepat untuk menghadapinya. Berikut hal-hal pentingRead More →

Syeikh Abdullah bin Jibrin rahimahullah pernah ditanya tentang hukum dai yang melihat kemungkaran namun ia mendiamkannya dengan niat akan mencegahnya di lain waktu (menundanya). Beliau menjawab: “Menunda seperti itu bisa jadi boleh jika kemungkaran tersebut sangat kuat dan susah untuk langsung dicegah dalam tahap pertama, sedangkan disitu ada kemungkaran yangRead More →

Dewasa ini kita menghadapi tantangan yang tidak mudah, yaitu banyaknya masyarakat yang jauh dari ajaran agama, sehingga kemungkaran terlihat terang-terangan dimana-mana, bahkan hampir tak ada daerah yang benar-benar bebas dari maksiat yang dilakukan secara terang-terangan, sehingga maksiat menjadi hal biasa dan dimaklumi dikalangan masyarakat kita serta dianggap sesuatu yang wajarRead More →

Ihtisab Dalam Bahasa Arab, kata ‘ihtisab’ diartikan dengan beberapa makna, dua makna yang paling populer adalah sebagai berikut: Makna pertama: mengharap pahala, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam: عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : (مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُRead More →