Cara Kerja Sihir (bag 2)


Pada bagian pertama tulisan ini telah disebutkan beberapa jenis sihir kemudian dijelaskan tentang cara kerja pada masing-masing sihir tersebut dalam mempengaruhi media. Dan, berikut ini adalah kelanjutannya.

1. Sihir yang menggunakan sifat-sifat khusus materi dan obat-obatan


Jenis ini termasuk tipuan yang dapat menimbulkan efek, seperti halnya seorang dokter yang memberikan obat tidur kepada pasien yang akan menyebabkannya tidur lelap setelah meminumnya. Jadi, pengaruh atau efek yang ditimbulkan sangat alami. Begitu pula yang dilakukan oleh sebagian tukang sihir yang memiliki pengalaman tentang obat-obatan dan ramuan serta zat kimia, mereka mencampurkannya pada makanan atau minuman yang diberikan kepada manusia, sehingga pengaruh alami akan muncul, atau kekuatan fisik maupun kemampuan seksual lumpuh, atau tidak mau makan, atau terserang rasa pusing yang berkepanjangan, atau gangguan syaraf dan semisalnya.

2. Sihir yang bersandarkan pada ketergantungan hati


Di sini penyihir mengaku mengetahui nama Allah yang agung (Asma ‘ullah al-A’dzam) dan dengan menggunakan nama tersebut, setiap orang akan tunduk patuh kepadanya sehingga ia mampu melakukan apa saja yang dikehendaki Allah. Jika seseorang percaya dengan pengakuan ini, maka hatinya akan tergantung dengannya dan akan mengalami semacam ketakutan dari penyihir tersebut. Jika muncul ketakutan, maka kemampuan berfikirnya akan melemah. Pada saat itu, penyihir akan mampu melakukan apa saja yang ia mau dan meniupkan ilusi sekehendaknya tanpa khawatir akan tersingkap tipu muslihatnya atau tanpa harus takut terhadap logika orang yang menyaksikan atau tersihir

3. Sihir yang mengandalkan namimah (adu domba) dan penghasutan


Sihir ini memiliki pengaruh kejiwaan pada manusia dan pengaruh tersebut akan lebih efektif pada orang-orang yang lemah imannya,  yang tidak beriman (secara benar) kepada kitab-kitab Allah serta tidak merenungkannya, terlebih lagi firman Allah,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ


Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang Fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu. (Qs. al-Hujurat : 6)


Sihir juga akan lebih berpengaruh pada orang yang temperamental dan orang yang selalu mempercayai orang lain, membenarkan setiap yang dikatakan kepada mereka. Selain itu, sihir jenis ini akan berpengaruh pada orang-orang yang memiliki kepribadian berubah-ubah.

4. Sihir yang bersandarkan pada jimat


Sihir jenis ini ada dua macam : pertama, jika menggunakan jin, maka ia menimbulkan efek. Hal yang menyebabkan munculnya efek tersebut adalah jin. Dan efek yang terjadi pada orang yang tersihir termasuk suatu kebohongan atau ketakutan dan rasa was-was. Kedua, tidak menggunakan bantuan jin, maka ia terbagi menjadi dua macam juga. (pertama) sihir yang efeknya pada orang yang terkena sihir  termasuk dalam kekuatan mental dan perasaan hasud yang digunakan penyihir sehingga menimbulkan efek pada media. Al-Qur’an telah menyatakan pengaruh sihir ini dan memerintahkan kepada kita untuk memohon kepada Allah perlindungan darinya sebagaimana dalam surat al-falaq. (kedua) pada diri penyihir tidak ada rasa hasud, tetapi jika orang yang terkena sihir mengetahui adanya sihir sehingga jiwanya merasa takut dan perasaannya menjadi kacau dan tidak menentu, maka pengaruh yang ditimbulkan seakan-akan pengaruh sungguhan, sebaliknya jika media tidak mengetahui adanya sihir, maka hal itu tidak akan mempengaruhinya sedikitpun dan tidak akan mengganggunya.


Wallahu A’lam


Sumber :


“As-Sihru wa As-Sahrah min Minzhar al-Qur’an wa As-Sunnah
”, Dr. Ibrahim Kamal Adham, ei, hal. 67-68


Amar Abdullah bin Syakir

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *