“Jika dahulu para orang tua sangat menjaga anak-anak perempuan mereka, namun jaman sekarang mereka juga harus menjaga anak laki-laki mereka agar tidak salah jalan.”
Di Al Qur’an terdapat banyak kisah tentang kaum-kaum terdahulu yang memberikan pada kita semua pelajaran tentang keharusan untuk tunduk kepada Allah Ta’ala Sang Penguasa Alam, karena jika tidak, maka sekalian alam yang merupakan makhluk ciptaannya ini akan segera menjadi bala tentara-Nya untuk meluluhlantakkan manusia-manusia yang enggan tunduk patuh kepada-Nya itu.
Sebutlah Fir’aun dan bala tentaranya yang digulung laut, Qorun yang ditelan bumi, dan para homoseks kaum Nabi Luth ‘Alaihissalam yang dijungkirbalikkan kampung mereka karena menuhankan hawa nafsu lagi menyimpang dari kodrat seorang lelaki, dan kisah yang terakhir ini adalah tema kita pada tulisan kali ini.
Ayat-ayat dan hadits-hadits terkait homoseks sangatlah banyak dan masyhur di telinga, salah satunya adalah sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam:
( لَعَنَ اللَّهُ مَنْ عَمِلَ عَمَلَ قَوْمِ لُوطٍ ، لَعَنَ اللَّهُ مَنْ عَمِلَ عَمَلَ قَوْمِ لُوطٍ ، ثَلاثًا )
“Allah melaknat siapa saja yang berbuat seperti perbuatan kaum Nabi Luth. Allah melaknat siapa saja yang berbuat seperti perbuatan kaum Nabi Luth, beliau ulangi sampai tiga kali ”. [Dihasankan Syaikh Syu’aib Al-Arna`uth].
Dan Allah timpahkan azab bagi kampung homoseks itu, yaitu firman-Nya:
{فَجَعَلْنَا عَالِيَهَا سَافِلَهَا وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ حِجَارَةً مِنْ سِجِّيلٍ}
“ Maka Kami jadikan bagian atas kota itu terbalik ke bawah dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang keras”. (QS Al Hijr: 74)
Sampai disini mungkin masih terasa biasa saja, antara ketidakpatuhan dan hukumannya, namun perhatikan ayat berikut:
{إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِلْمُتَوَسِّمِينَ }
“ Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang memperhatikan tanda-tanda.” (QS Al Hijr: 75)
Pada ayat diatas, Allah mengisyaratkan kepada hamba-hambanya untuk memperhatikan kejadian tersebut, yang mana ternyata terjadi merupakan hukuman atas sebuah kemaksiatan, maka dari itu hendaklah umat manusia setelah kaum homoseks tersebut mengambil pelajaran, agar tidak melakukan hal-hal keji sehingga turun azab Allah Ta’ala.
Dan di ayat lain, lebih jelas lagi Allah terangkan, bahwa musibah dan bencana itu datang akibat dari sebab-sebab yang dilakukan manusia, seperti kemaksiatan.
Allah berfirman:
وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ
“ Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS Asy Syuara:30)
Betul, tidak setiap bencana yang datang itu seluruhnya disebabkan kemaksiatan, namun setiap kemaksiatan ada hukumannya, apakah Allah maafkan, seperti yang tersurat pada ayat diatas, atau Allah Ta’ala turunkan hukuman kemaksiatan tersebut seperti yang terjadi pada para homoseks kaum Nabi Luth.
Maka dari itu, hendaklah semua dari kita saling menegakkan amar makruf nahi munkar ditengah-tengah masyarakat, karena azab turun ketika kemungkaran tersebut telah merajalela tanpa terhentikan, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
«إن الناس إذا رأوا الظالم فلم يأخذوا على يديه أوشك أن يعمهم الله بعقاب منه»(رواه الترمذي)
“Sesungguhnya jika manusia melihat seseorang berbuat zalim namun tidak mereka hentikan, maka bisa jadi Allah akan samaratakan azab atas mereka semua”. (HR Bukhari)
Ya Allah, Ampuni kami, jangan hukum kami atas perbuatan orang-orang zalim diantara kami.