Kasih sayang adalah akhlak yang Allah perintahkan atas hamba-hamba-Nya. Allah juga menjanjikan kebaikan dunia dan akhirat bagi mereka yang berakhlak kasih sayang. Karena itulah, suami istri wajib mendidik diri dengan akhlak agung ini. Di antaranya adalah dengan mewujudkan hal-hal bersifat kasih sayang, seperti ; melayani, ucapan lembut, sikap positif, pelukan, kecupan, mendekat dan rela begadang demi menjaga pasangan meski ia ingin istirahat.
Secara umum suami harus menyayangi dan berlemah lembut kepada istri, khususnya saat ia melihat istri sedang mengerjakan pekerjaan rumah, letih, terbebani, dan mendidik anak. Begitu pula dengan istri, secara umum ia harus menyayangi dan berlemah lembut pada suami, khususnya saat ia melihat suami keluar untuk kerja dan letih demi sesuap makanan untuknya dan anak-anaknya. Ketika itulah rumah tangga akan berubah menjadi oase kasih sayang, masing-masing anggota keluarga akan hidup di bawah naungan kasih sayang Allah ta’ala.
Rasulullah-shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda,
الرَّاحِمُوْنَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمَنُ ، اِرْحَمُوْا مَنْ فِي الأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ
Orang-orang yang berkasih sayang akan disayangi oleh Allah Yang Maha Rahman. Sayangilah orang yang di bumi niscaya yang di langit akan menyayangi kalian. (Shahih al-Jami’)
Seorang Arab badui mendatangi Rasulullah-shallallahu ‘alaihi wasallam- seraya bertanya,” Apakah kalian mencium anak-anak kalian ? Demi Allah kami tidak mencium mereka.” Maka Rasulullah-shallallahu ‘alaihi wasallam- menjawab, “Aku tidak mampu berbuat apapun jika Allah telah mencabut kasih sayang dari hatimu.” (Shahih al-Adab al-Mufrad)
Pelajaran dari hadis tersebut bahwa mencium anak-anak berpotensi menanamkan kasih sayang di hati mereka, dan ini tepat untuk istri dan orang tua.
Riset terbaru yang dirilis akhir-akhir ini membuktikan bahwa membiasakan sikap kasih sayang akan menguatkan metabolisme tubuh yang kuat dan mampu melawan berbagai penyakit. Melalui penelitian terhadap sejumlah orang dermawan terbukti bahwa seorang penyayang, gemar berbuat baik, dan lemah lembut kepada orang lain lebih minim terserang penyakit daripada yang lain (www.kaheel7.com)
Wallahu A’lam
Sumber :
Dinukil dari “ Tis’un Wa Tis’una Fikrah li Hayah Zaujiyah Sa’idah”, karya : Dr. Musyabbab bin Fahd al-Ashimi (ei, hal. 98)
Amar Abdullah bin Syakir