Keberadaan orang-orang shaleh dalam tubuh suatu umat adalah suatu rahmat bagi umat tersebut. Allah subahanhu wa ta’ala berfirman: فَلَوْلَا كَانَ مِنَ الْقُرُونِ مِنْ قَبْلِكُمْ أُولُو بَقِيَّةٍ يَنْهَوْنَ عَنِ الْفَسَادِ فِي الْأَرْضِ إِلَّا قَلِيلًا مِمَّنْ أَنْجَيْنَا مِنْهُمْ ۗوَاتَّبَعَ الَّذِينَ ظَلَمُوا مَا أُتْرِفُوا فِيهِ وَكَانُوا مُجْرِمِينَ Maka mengapa tidak ada dari umat-umatRead More →

Dalam artikel kami yang berjudul ‘Tercelanya Perdebatan yang Tidak Bermanfaat’ telah kami jelaskan betapa tercelanya perdebatan-perdebatan yang tidak bermanfaat yang tidak dimaksudkan untuk membela kebenaran, dan hanya dijadikan sebagai sarana untuk memenangkan diri sendiri atau kelompok. Dan telah kami sebutkan hadits nabi yang mencela perdebatan serta memerintahkan kita untuk menjauhinya.Read More →

Pada zaman sekarang perdebatan marak dimana-mana, baik dari yang berilmu ataupun yang tidak berilmu, semuanya berbicara atas nama agama, bahkan orang awam belum belajar agama secara mendalampun sudah ikut angkat suara dalam berdebat masalah agama. Dan menyedihkan lagi terkadang argumen yang diutarakan oleh sebagian orang yang gemar berdebat hanyalah bersandarRead More →

Diantara syarat wajib mengingkari suatu kemungkaran adalah adanya harapan bahwa pengingkaran tersebut ada manfaatnya dan yang diingkari tersebut bisa berubah menjadi lebih baik. Jika memang tidak ada manfaatnya dan tidak ada harapan untuk menjadi lebih baik sama sekali, maka gugurlah kewajiban untuk mengingkari kemungkaran kecuali mengingkarinya dengan hati, ia tetapRead More →

Setiap mukallaf memiliki beban yang berupa perintah-perintah Allah yang wajib ia laksanakan dan larangan-larangan Allah yang wajib ia tinggalkan. Namun Allah yang maha penyayang tidak akan membebankan sesuatu kepada hambanya kecuali sesuai kemampuan mereka, jikalau mereka tidak mampu secara syar’i maka gugurlah kewajiban tersebut atasnya. Allah berfirman: لا يُكَلِّفُ اللَّهُRead More →

Diantara udzur yang membolehkan seseorang untuk tidak melaksanakan nahi mungkar adalah jika diperkirakan bahwa mengingkari suatu kemungkaran akan mengakibatkan kemungkaran yang lebih besar. Dalam keadaan seperti ini seseorang tidak lagi wajib nahi mungkar kecuali hanya dengan membenci kemungkaran tersebut dengan hatinya. Karena tujuan dari amar ma’ruf nahi mungkar adalah untukRead More →

Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu’anhu Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : أَيُّهَا النَّاسُ : مُرُوا بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَوْا عَنِ الْمُنْكَرِ قَبْلَ أَنْ تَدْعُوا اللهَ فَلَا يَسْتَجِيْبُ لَكُمْ، وَقَبْلَ أَنْ تَسْتَغْفِرُوهُ فَلَا يَغْفِرُ لَكُمْ، إِنَّ الْأَمْرَ بِالْمَعْرُوْفِ وَالنَّهْيَ عَنِ الْمُنْكَرِ لَا يَدْفَعُ رِزْقًا وَلَا يُقَرِّبُ أَجَلًا، وَإِنَّ الَأَحْبَارَ مِنَ الْيَهُودِ وَالرُّهْبَانَ مِنَRead More →

Utsman bin Affan radhiyallahu’anhu adalah sahabat yang terkenal dengan sifat pemalu, sampai-sampai malaikat juga merasaa malu padanya. Dalam sebuah hadits Rasulullah shallaallahu alaihi wa sallam bersabda kepada Aisyah radhiyallahu’anha: ألا أستحي من رجلٍ تستحي منه الملائكةُ “Bukankah sudah sewajarnya aku merasa malu kepada seseorang  yang Malaikat saja merasa malu kepadanya?Read More →

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam adalah manusia paling cemburu terhadap perintah dan larangan Allah subhanahu wa ta’ala. Beliau tak akan tinggal diam dikala mengetahui ada kemungkaran, karena diamnya beliau terhadap sesuatu sedang beliau mengetahuinya adalah dalil akan kebolehan sesuatu tersebut, sehingga mustahil bagi Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mendiamkan suatuRead More →

Merubah kemungkaran adalah amalan mulia yang diperintahkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam,  namun mengingkari kemungkaran juga perlu pemahaman bagaimana cara mengingkari kemungkaran menurut syariat dan sesuai dengan tuntunan nubuwah. Hadits yang sangat terkenal tentang mengingkari kemungkaran adalah sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam yang diriwayatkan oleh Abu Sa’id Al-KhudriyRead More →

Dalam sebuah hadits yang terkenal dan sering kita dengar Rasululullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: من رأى منكم منكرا فليغيره بيده، فإن لم يستطع فبلسانه، فإن لم يستطع فبقلبه، وذلك أضعف الإيمان  “Barang siapa di antara kamu yang melihat kemungkaran, maka hendaklah ia merubah (mengingkari) dengan tangannya, jika tidak mampuRead More →