Pembaca yang budiman…
Tentu tidak asing lagi di telinga kita bahwa al Qur’an itu diturunkan oleh Allah subhanahu wata’ala. Dan, kita juga tentu masih ingat informasi yang pernah kita dapatkan mengenai tanggal diturunkannya Al-Qur’an yaitu pada tanggal 17 Ramadhan. Dan, oleh karena ini, banyak kita jumpai sebagian kalangan di Indonesia atau bahkan sebagian besarnya mereka memperingati turunnya Al-Qur’an ini, ada yang menamakannya dengan “peringatan Nuzulul Qur’an” dan lain sebagainya. Bahkan, para ajengan, kyai, tuan guru mendukung pernyataan bahwa turunnya Al-Qur’an itu terjadi pada tanggal 17 Ramadhan melalui ceramah-ceramah mereka tatkala diundang untuk mengisi acara tersebut.
Pembaca yang budiman…
Kalau anda ditanya, “Apakah pernyataan mereka itu dengan mendatangkan bukti?” Seingat penulis, mereka tidak mendatangkan bukti yang menunjukkan bahwa peristiwa turunnya Al-Qur’an seperti yang mereka sebutkan yaitu tanggal 17 Ramadhan. Padahal, bukti adalah sesuatu yang sangat penting untuk membuktikan benar tidaknya sebuah pernyataan atau dakwaan. Oleh karena itu, Allah menyuruh NabiNya untuk mengatakan “Tunjukkanlah bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang yang benar” kepada ahli kitab (Yahudi dan Nasrani) ketika mereka mendakwa bahwa merekalah yang akan masuk Surga sedangkan orang lain tidak. Allah mengabadikan hal ini dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 111.
وَقَالُوا لَنْ يَدْخُلَ الْجَنَّةَ إِلَّا مَنْ كَانَ هُودًا أَوْ نَصَارَى تِلْكَ أَمَانِيُّهُمْ قُلْ هَاتُوا بُرْهَانَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
Artinya: “Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata: “Sekali-kali tidak akan masuk surga kecuali orang-orang (yang beragama) Yahudi atau Nasrani.” Demikian itu (hanya) angan-angan mereka yang kosong belaka. Katakanlah: “Tunjukkanlah bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang yang benar.”
Pembaca yang budiman…
Baiklah, maksud kami adalah ingin mendatangkan bukti tentang turunnya Al-Qur’an. Adapun bukti yang ingin kami datangkan tidak lain dan tidak bukan adalah apa yang disebutkan oleh Allah -Dzat yang telah menurunkan Al-Qur’an- di dalam kitabnya Al-Qur’an.
Pembaca yang budiman…
Marilah kita simak beberapa ayat yang memberitakan tentang turunnya Al-Qur’an berikut ini.
Pertama, Allah berfirman di dalam Surat Al-Baqoroh ayat 185.
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.”
Kedua, Allah berfirman di dalam Surat Ad -Dukhon ayat 1 -7
حم (1) وَالْكِتَابِ الْمُبِينِ (2) إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ (3) فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ (4) أَمْرًا مِنْ عِنْدِنَا إِنَّا كُنَّا مُرْسِلِينَ (5) رَحْمَةً مِنْ رَبِّكَ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
“Haa miim, Demi Kitab (Al-Quran) yang menjelaskan, sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan, Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah (yaitu) urusan yang besar dari sisi Kami. Sesungguhnya Kami adalah Yang mengutus rasul-rasul, sebagai rahmat dari Tuhanmu. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui, Tuhan Yang memelihara langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya, jika kamu adalah orang yang meyakini.”
Ketiga, Allah berfirman di dalam Surat Al-Qodar ayat 1-5
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (1) وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ (2) لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (3) تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ (4) سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ (5)
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam kemuliaan, Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?, Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan, Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan, Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.”
Pembaca yang budiman…
Dari ketiga bukti tadi, paling tidak kita bisa mengambil pelajaran bahwa “Al-Qur’an diturunkan pada bulan Ramadhan saat lailatul Qodar”. Lalu, “kapan lailatul qodar itu terjadi?” maka jawabannya adalah, mari kita tengok apa yang disabdakan nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda, “carilah malam lailatul Qodar di malam ganjil pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan “(HR. Al-Bukhori dan Muslim). Oleh karena itu, pendapat yang paling kuat mengenai terjadinya Lailatul Qodar adalah pada malam-malam ganjil sepuluh hari terakhir bulan ramadhan. Alloh a’lam
Pembaca yang budiman….
Apakah tanggal 17 Ramadhan termasuk 10 hari terakhir bulan romadhan? saya yakin anda akan menjawab, “tidak”. Jadi, apakah Al-Qur’an turun pada tanggal 17 Ramadhan?
Semoga shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada nabi kita Muhammad shallallohu ‘alaihi wasallam, keluarga dan para sahabat beliau. (Abu Umair)
QS al Anfal ayat 41 disertakan dulu baru dikaji setiap ayatx. Bedakan antrara tanzil Dan inzal mngkn perlu.