ما الذي أخرج إبليس من ملكوت السماء ،وطرده ،ولعنه ؟
“Apa yang menyebabkan Iblis dikeluarkan dari kolong langit, dihardik dan dilaknat?”
Alloh Azza wa Jalla berfirman,
Dan (ingatlah) (wahai nabi), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat:
“Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk, maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan ke dalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud (sujud sebagai bentuk penghormatan dan pemuliaan bukan sujud sebagai bentuk ibadah). Maka bersujudlah para malaikat itu semuanya bersama-sama (seperti yang diperintahkan kepada mereka oleh robb mereka, tak satupun di antara mereka yang membangkang), kecuali iblis. Ia enggan ikut besama-sama (malaikat) yang sujud itu.”
Allah berfirman (kepada Iblis) :
“Hai iblis, apa sebabnya kamu tidak (ikut sujud) bersama-sama mereka yang sujud itu?”
Berkata Iblis (menampakkan kesombongan dan kedengkiannya):
“Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk (ini tidak layak bagiku).”
Allah berfirman:
“Keluarlah dari surga, karena sesungguhnya kamu terkutuk(engkau dijauhkan dari segala macam dan bentuk kebaikan), dan sesungguhnya laknat(dan jauh dari rahmat Aloh) itu tetap menimpamu sampai hari kiamat(pada hari manusia dibangkitkan untuk diperhitungkan amalnya dan diberi balasan)”
Berkata iblis:
“Ya Tuhanku, (kalau begitu) maka beri tangguhlah kepadaku sampai hari (manusia) dibangkitkan (yakni : hari kiamat)”
Allah berfirman (kepada Iblis) :
“(Kalau begitu) maka sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh, sampai hari (suatu) waktu yang telah ditentukan (yakni sampai hari di mana semua makhluq mati setelah tiupan sangkakala yang pertama, bukan hingga sampai hari kebangkitan. Alloh mengabulkan permohonan Iblis tersebut sebagai istijroj dan penundaan serta fitnah bagi manusia dan jin).”
Iblis berkata:
“Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka(anak-anak adam) memandang baik (perbuatan ma’siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya (dari jalan petunjuk), kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka (yaitu orang-orang yang Engkau beri petunjuk, maka mereka memurnikan ibadah mereka hanya untukMu semata, tidak kepada selain engkau dari kalangan makhluq-makhluqMu).”
Allah berfirman:
“Ini adalah jalan yang lurus (yang akan menyampaikan kepadaku dan kepada rumah karomahku), kewajiban Aku-lah (menjaganya). Sesungguhnya hamba-hambaKu (yang ikhlash) tidak ada kekuasaan bagimu terhadap (hati-hati) mereka (yang akan engkau jadikan sebagai sarana untuk menyesatkan mereka dari jalan yang lurus), kecuali orang-orang yang mengikut kamu, yaitu orang-orang yang sesat (orang-orang yang menyekutukan Alloh, yang mereka ridho dengan kekuasaanmu dan ketaatan kepadamu sebagai ganti dari ketaatan kepada-Ku). Dan sesungguhnya Jahannam itu (api yang sangat panas) benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka (iblis dan para pengikut nya) semuanya. Jahannam itu mempunyai tujuh pintu (setiap pintu lebih bawah dari pintu yang lainnya). Tiap-tiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan yang tertentu dari mereka (para peringikut iblis yang mana mereka terkelompokkan dan mendapatkan ganjaran sesui dengan amal mereka masing-masing).”
Wallohu a’lam
(Abu Umair)
Sumber :
alQur’an al-Karim Surat Al-Hijr : 28-44, dengan tambahan makna dari “at Tafsir al-Muyassar” karya sejumlah Profesor bidang tafsir di bawah bimbingan Dr. Abdullah bin Abdul Muhsin at-Turkiy.
Artikel : www.hisbah.net
Ikuti update artikel Hisbah.net di Fans Page Hisbah
Twitter @hisbahnet, Google+ Hisbahnet