Ketahuilah, saudaraku yang menjalankan ibadah puasa, semoga Allah membimbing Anda untuk mengikuti Sunnah Nabi, bahwa Anda memiliki saat ketika doa pasti dikabulka. Oleh karena itu, manfaatkanlah kesempatan ini dan berdoalah kepada Allah sedang Anda benar-benar yakin akan dikabulkan. Selain itu, ketahuilah bahawa Allah tidak akan mengabulkan doa orang yang hatinya lengah lagi lalai. Panjatkanlah doa apa saja yang Anda kehendaki, mudah-mudahan Anda akan memperoleh kebaikan duani dan akhirat.
Dari Abu Hurairah, dia berkata, bahwa Nabi –shallallahu ‘alaihi wasallam– bersabda,
ثَلَاثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٍ : دَعْوَةُ الصَّائِمِ, وَدَعْوَةُ الْمَظْلُوْمِ, وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ
“Ada tiga doa yang mustajab (dikabulkan) : (1) doa orang yang sedang berpuasa, (2) doa orang yang dizalimi , dan (3) doa yang sedang dalam perjalanan (Diriwayatkan oleh Uqail di dalam kitab adh-Dhu’afa (I/72). Abu Muslim al-Kajji di dalam kitab juz-unya. Yang diantara jalurnya adalah Ibnu Masi di dalam kitab Juz-ul Anshari. Sandanya shahih kalau tidak ada ‘an’anah yahya bin Abi Katsir. Hadis ini memiliki satu penguat, yaitu hadis yang datang setelahnya)
Doa yang tidak akan ditolak itu dipanjatkan saat Anda berbuka. Hal itu didasarkan pada hadits Abu Hurairah, dari Nabi –shallallahu ‘alaihi wasallam–
ثَلَاثٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ : اَلصَّائِمُ حِيْنَ يُفْطِرَ, وَالْإِمَامُ الْعَادِلُ , وَدَعْوَةُ الْمَظْلُوْمِ
“Ada tiga orang yang tidak adakan ditolak doanya : (1) orang yang sedang berbuasa ketika dia berbuka, (2) pemimpin yang adil, dan (3) doa orang yang dizalimi (Diriwayatkan at-Tirmidzi (no. 2528), Ibnu Majah (1752), Ibnu Hibban (no. 2407), dan di dalamnya terdapat ke-majhulan Abu Mudilah)
Dari Abdullah bin Amr bin al-Ash, dia berkata bahwa Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wasallam– bersabda,
إِنَّ لِلصَّائِمِ عِنْدَ فِطْرِهِ لَدَعْوَةٌ مَا تُرَدُّ
“sesungguhnya orang yang berpuasa itu mempunyai satu kesempatan doa yang tidak akan ditolak pada saat ia berbuka (Diriwayakan oleh Ibnu Majah (I/557), al-Hakim (I/422), Ibnu Sunni (no.128), dan ath-Thayalisi (no. 299) melalui dua jalur darinya. Al-Buhairi (II/81)
Sebaik-baik doa adalah doa yang diwariskan dari Nabi –shallallahu ‘alaihi wasallam– Beiau membaca pada saat berbuka :
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوْقُ وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهِ
“Telah hilang rasa haus dan telah basah urat-urat serta telah ditetapkan pahala, insya Allah (Diriwayatkan oleh Abu Dawud (II/306), al-Baihaqi (IV/239), al-Hakim (I/422), Ibnu Sunni (no. 128),an-Nasai di dalam kitab ‘Amalul Yaum wal Lailah (no. 269), ad-Daruquthni(II/185) dan dia berkata : Sanadnya hasan.”. Dapat kami katakan : “Statusnya sama seperti yang dikatkannya.”)