Kehidupan tanpa sesuatu yang baru terasa membosankan, bagai makanan yang tak mempunyai rasa, warna dan aroma. Dunia akan terasa sempit, seolah hanya berjalan di tempat.
Setiap orang mempunyai hal baru yang berbeda-beda sesuai dengan kadar ketakwaan, kemampuan dan keinginan masing-masing.
Sebagian orang mempunyai hal baru berupa ketaatan, seperti menjaga shalat lima waktu, melakukannya secara sempurna, menghadiri kajian Islam yang bermanfaat, menyambung tali silaturahim dengan kerabat, mengunjungi orang sakit dan lain-lain.
Ada pula yang mempunyai hal baru berupa suatu yang kurang bermanfaat, atau bahkan maksiat, na’udzubillah.
Mari kita tanyakan kepada diri kita masing-masing, seperti apa hal baru dalam hidup kita? Apakah berupa ketaatan ataukah kemaksiatan, kebaikan ataukah keburukan?
Seorang muslim harus mempunyai tekad untuk mempunyai hal baru yang bermanfaat, walau hanya sedikit manfaatnya. Jangan sampai hal baru yang ia miliki adalah suatu keburukan, walau hanya sedikit keburukannya. Bahkan, semestinya ia menghindari hal-hal yang kurang bermanfaat serta mengisi hari-harinya dengan hal-hal yang bermanfaat.
Rasulullah bersabda,
مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيهِ
“Di antara kebaikan islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat.” (HR. Tirmidzi no. 2317)
Semoga Allah memberikan kesempatan kita kesempatan untuk senantiasa mengisi hari-hari kita dengan hal-hal baru yang bermanfaat. Amiin.
Penyusun : Imam Jamal Sodik
Artikel : www.hisbah.net
Ikuti update artikel Hisbah.net di Fans Page Hisbah.net
Twitter @hisbahnet, Google+ Hisbahnet