Saudaraku muslim dan muslimah di mana saja Anda berada, semoga Allah Dzat yang Maha penyayang merahmati Anda.
Bukan rahasia lagi bahwa sangat boleh jadi seseorang terkena sihir dengan begitu mudah. Pertanyaannya, apa sebab seseorang dapat terkena sihir dengan begitu mudahnya? Inilah apa yang akan kita sebutkan dalam dalam tulisan ringkas berikut ini.
Saudaraku, pengetahuan seseorang tentang sebab seseorang terkena sesuatu seperti dalam kasus ini akan membantunya menhindarkan diri dari hal tersebut.
Ada beberapa hal yang dimungkinkan merupakan sebab seseorang terkena sihir. Di antaranya seperti yang disebutkan oleh Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baz, -semoga Allah merahmatinya-, yaitu:
Pertama, Lalai dari mengingat Allah.
Kedua, Tidak mau perhatian pada ketaatan (ibadah).
Ketiga, Tidak mau perhatian pada dzikir-dzikir syar’i (seperti dzikir pagi, dzikir petang, dzikir sebelum tidur, dzikir ketika masuk kamar mandi, dan lainnya).
Sedangkan orang yang senantiasa berdzikir, rajin ibadah dan perhatian dengan dzikir-dzikir yang ada dasarnya, maka asalnya ia selamat dari gangguan sihir. Orang yang istiqamah menjalankan hal-hal tersebut akan selamat dari penguasaan setan. Beda halnya dengan yang gemar maksiat dan lalai dari mengingat Allah, sangat rentan sekali mendapatkan gangguan dan was-was setan.
Allah ta’ala berfirman,
وَمَنْ يَعْشُ عَنْ ذِكْرِ الرَّحْمَنِ نُقَيِّضْ لَهُ شَيْطَانًا فَهُوَ لَهُ قَرِينٌ
“Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Rabb Yang Maha Pemurah (Al Quran), kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya.” (QS. Az Zukhruf: 36).
Syaikh As Sa’di rahimahullah, berkata; “Yang dimaksud dengan ayat di atas adalah yang lalai dari Al-Qur’an Al-‘Azhim, itulah dzikir Ar-Rahman. Al-Qur’an tersebut itulah wujud kasih sayang Allah pada hamba-Nya. Siapa yang menerima dzikir yang mulia ini, berarti ia telah menerima karunia yang besar, ia benar-benar telah beruntung. Adapun yang berpaling dari Al-Qur’an, bahkan menolaknya, dialah yang berhak mendapatkan kerugian dan tidak ada lagi kebahagiaan setelah itu selamanya. Akibat buruk pula bagi yang berpaling dari Al-Qur’an adalah akan senantiasa ditemani oleh setan, lalu setan akan menjerumuskan dalam maksiat.
Maka, siapa saja yang lalai dari Al-Qur’an, lalai dari dzikir, lalai dari shalat dan ibadah, maka akan mudah diganggu setan. Hal demikian karen sihir itu berasal dari setan di mana seten kerjaannya adalah memalingkan seseorang dari mengingat Allah. Maka, semakin seseorang jauh dari dzikrullah, maka setan semakin berpeluang besar untuk mempengaruhinya dan bahkan menguasainya hingga ia semakin jauh dari mengingatNya.
Iblis telah mengikrarkan perihal apa yang akan selalu dilakukannya, seraya mengatkan,
قَالَ رَبِّ بِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأُزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِي الْأَرْضِ وَلَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ
“Iblis berkata: ‘Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma’siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya’.” (QS. Al-Hijr : 39)
Semoga Allah ta’ala menjaga kita dari upaya iblis beseta bala tentaranya ini, sehingga kita tidak sesat bersama orang-orang yang sesat dari kalangan pengikut iblis dan para pengikutnya.
Referensi :
- Fatawa Nur ‘alad Darb, Abdul Aziz bin Abdullah bin Bazz.
- Taisir Al Karimir Rahman Fii Tafsiir Kalaami al-Mannan , ‘Abdurrahman bin Nashir As Sa’di.
Penyusun : Amar Abdullah bin Syakir
Artikel : www.hisbah.net