السؤال :
ﻋﻨﺪ ﻫﻄﻮﻝ ﺍﻟﻤﻄﺮ ﻭﺧﺎﺻﺔً ﻓﻲ ﺍﻟﻤﺴﺎﺀ ﻳﺆﺫﻥ ﻟﺼﻼﺓ ﺍﻟﻤﻐﺮﺏ، ﻭﺑﻌﺪ ﺗﺄﺩﻳﺔ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﺗﻘﺎﻡ ﺻﻼﺓ ﺍﻟﻌﺸﺎﺀ ﺟﻤﻌﺎً، ﻭﺫﻟﻚ ﺭﺃﻓﺔً ﺑﺎﻟﻤﺼﻠﻴﻦ ﻣﻦ ﺃﺟﻞ ﺍﻟﻤﻄﺮ، ﻫﻞ ﻳﺠﻮﺯ ﺫﻟﻚ ﻣﻊ ﺃﻥ ﺍﻟﻮﻗﺖ ﺗﻐﻴﺮ ﻋﻦ ﺍﻟﻤﺎﺿﻲ، ﻭﺃﺻﺒﺢ ﻛﻞ ﺷﻲﺀ ﻣﺠﻬﺰ ﻟﺪﻯ ﺍﻟﺒﻌﺾ، ﻣﺜﻞ ﺍﻟﻤﻮﺍﺻﻼﺕ ﻭﻣﺎ ﺃﺷﺒﻪ ﺫﻟﻚ؟
Ketika hujan gerimis, khususnya sore hari, terdengar adzan maghrib, lalu shalat Maghrib didirikan. Selesai shalat, kemudian dilaksanakan shalat Isya dijamak dengan Maghrib. Sebagai bentuk kasih sayang kepada orang-orang yang shalat (di masjid) ketika hujan turun. Apakah hal ini tetap berlaku sedangkan waktu telah berubah tidak sebagaimana zaman dahulu? Zaman sekarang, tersedia berbagai perlengkapan untuk berbagai hal bagi sebagian orang. Misalnya, banyak peralatan yang dapat membantu kita sampai ke masjid, atau semacamnya.
الجواب :
ﻧﻌﻢ، ﺭﺧﺼﺔ ﻣﻦ ﺍﻟﻠﻪ، ﻓﺈﺫﺍ ﺟﺎﺀ ﻭﻗﺖ ﺍﻟﻤﻄﺮ ﻻ ﺑﺄﺱ ﺑﺎﻟﺠﻤﻊ، ﺭﺧﺼﺔ، ﻳﺴﺘﺤﺐ ﺍﻟﺠﻤﻊ ﻣﻦ ﺃﺟﻞ ﺭﺣﻤﺔ ﺍﻟﻨﺎﺱ، ﻭﺍﻟﺘﻴﺴﻴﺮ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﻭﻋﺪﻡ ﺇﻟﺠﺎﺋﻬﻢ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﺘﺄﺫﻱ ﺑﺎﻟﺨﺮﻭﺝ،
ﻭﻟﻮ ﻟﻢ ﻳﺠﻤﻌﻮﺍ ﺟﺎﺯ ﻟﻺﻧﺴﺎﻥ ﺃﻥ ﻳﺼﻠﻲ ﻓﻲ ﺑﻴﺘﻪ، ﻭﻗﺪ ﺛﺒﺖ ﻋﻨﻪ – ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ – ﺃﻧﻪ ﺃﻣﺮ ﺑﺎﻟﺼﻼﺓ ﻓﻲ ﺍﻟﺒﻴﻮﺕ ﻋﻨﺪ ﻭﺟﻮﺩ ﺍﻟﻤﻄﺮ ﻗﺎﻝ :
ﺻﻠﻮﺍ ﻓﻲ ﺭﺣﺎﻟﻜﻢ
ﻓﺎﻟﺤﺎﺻﻞ ﺃﻧﻪ ﺇﺫﺍ ﺻﺎﺭ ﻓﻲ ﺍﻟﻮﻗﺖ ﻣﻄﺮ، ﺃﻭ ﺩﺣﺾ ﻓﻲ ﺍﻷﺳﻮﺍﻕ ﻭﺯﻟﻖ، ﻭﻃﻴﻦ، ﻓﺈﻥ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﺍﻟﺠﻤﻊ ﺑﻴﻦ ﺍﻟﻈﻬﺮ ﻭﺍﻟﻌﺼﺮ ﻭﺍﻟﻤﻐﺮﺏ ﻭﺍﻟﻌﺸﺎﺀ، ﻭﻣﻦ ﻟﻢ ﻳﺠﻤﻊ، ﺃﻭ ﺷﻖ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺨﺮﻭﺝ، ﻓﻠﻪ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻓﻲ ﺍﻟﺒﻴﺖ، ﻋﺬﺭ، ﻟﺘﺮﻙ ﺍﻟﺠﻤﺎﻋﺔ .
Jawab :
Ya tetap berlaku. Hal ini merupakan rukhshah (keringanan) dari Allah Ta’ala. Jika suatu ketika hujan turun, boleh menjama’ shalat (di masjid). Hal ini sebagai rukhshah. Bahkan dianjurkan untuk menjama’ shalat dalam rangka kasih sayang kepada orang-orang yang shalat, serta memudahkan mereka. Juga karena tidak adanya perlindungan bagi mereka yang kesulitan jika keluar.
Andaikan jama’ah masjid tidak menjama’ shalat pun, mereka boleh mengerjakan shalat di rumah. Terdapat hadits shahih dari Nabi Shallallahu’alahi Wasallam, bahwa beliau memerintahkan untuk shalat di rumah ketika hujan. Beliau bersabda:
صلوا في رحالكم
“Shalatlah di rumah-rumah kalian (HR. Muslim No 699 dan Bukhari 616)”
Ringkasnya, jika hujan turun atau khawatir terpeleset di pasar-pasar, atau jalan sedang licin, atau adanya lumpur-lumpur di jalan, terdapat sunnah untuk menjama’ antara zhuhur dan ashar, juga maghrib dan Isya. Bagi yang tidak menjama’ atau tidak pergi ke masjid karena adanya kesulitan, boleh baginya shalat di rumah. Ia mendapat keringanan untuk tidak melaksanakan shalat berjama’ah di masjid.
Sumber : http://www.ibnbaz.org.sa/mat/16267
Penulis: Amar Abdullah
Artikel : www.hisbah.net
Ikuti update artikel di Fans Page Hisbah.net
Twitter @Hisbahnet, Google+ Hisbahnet