Amar Makruf Nahyi Munkar Sebagai Timbangan Keadilan

Menyeru kepada kebaikan dan mencegah dari keburukan, inilah arti sederhana dari Amar Makruf Nahyi Munkar. Yaitu dalam menjalani kehidupan di dunia yang fana ini, tidak hanya peduli dengan kebaikan saja namun mengabaikan terhadap keburukan atau kerusakan yang terjadi di sekitar, dan tidak juga sebaliknya, akan tetapi menerapkan keduanya dalam berkehidupan.

Berperan aktif mengajak dan menyeru orang-orang untuk melakukan kebaikan dari apa-apa yang Allah Ta’ala dan rasul-Nya perintahkan dan di saat yang sama juga memperhatikan agar tidak ada larangan-larangan Allah Ta’ala dan rasul-Nya yang dilakukan.

Contoh sederhananya dalam berkeluarga, seorang bapak bukan hanya diperintahkan untuk mengajari anak untuk menegakkan sholat, puasa dan lainnya, akan tetapi juga mengawasi agar tidak terjerumus kepada kemaksiatan seperti berbohong, mencuri, terlebih sampai memalukan hubungan haram dengan non mahram, wal iyaudzubillah. Namun tidak juga dengan hanya memperhatikan karakter saja, tidak nakal dan lain sebagainya namun dibiarkan tidak sholat, puasa dan seterusnya.

Yang demikian karena jika hanya menerapkan satu sisi saja maka akan timpang, pasti lambat laun akan mendatangkan masalah, seperti anak yang hafal al quran namun kedapatan melakukan dosa besar atau anak yang baik budi pekertinya tapi jauh dari agamanya.

Allah Ta’ala berfirman:

كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِٱلْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ

Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.(QS Ali Imron: 110)

Syaikh Assa’di dalam tafsirnya mengatakan:

“Hal ini adalah keutamaan yang diberikan Allah pada umat ini dengan sebab-sebab tersebut, yang menjadikan mereka istimewa karenanya dan mereka unggul di atas seluruh umat. Mereka adalah sebaik-baik manusia untuk manusia dalam nasihat dan cinta kepada kebaikan, dakwah, pengajaran, bimbingan, perintah kepada kebaikan dan larangan dari kemungkaran, menyatukan kesempurnaan akhlak dan usaha dalam memberikan manfaat kepada kebaikan dan larangan dari kemungkaran, menyatukan kesempurnaan akhlak dan usaha dalam memberikan manfaat kepada mereka sesuai dengan kemampuan, dan antara penyempurnaan jiwa dengan beriman kepada Allah dan menunaikan segala hak-hak keimanan.”

Dan Syaikh Abdul Aziz Attharifi mengatakan:

الأمر بالمعروف يجلب الخير، والنهي عن المنكر يدفع الشر. وهما كفتا ميزان العدل، فإذا نقص أحدهما اختل الحق وظهر الظلم في الدين والدنيا.

(الشيخ عبد العزيز الطريفي في صفحته)

“Amar Makruf mendatangkan kebaikan, sedangkan Nahi Munkar menolak keburukan, maka keduanya adalah sisi-sisi dari timbangan keadilan. Maka apabila salah satu dari keduanya tidak ada, maka akan timpang sehingga kebenaran kalah dan kezaliman pada urusan agama dan dunia akan mendominasi”.

(Syaikh Abdul Aziz Attharifi pada halaman resminya)

Maka dari itu, seyogianya bagi kaum muslimin terhadap apa yang menjadi tanggung jawabnya seperti rakyat, keluarga dan sebagainya, untuk memperhatikan masalah ini. Dan menyadari bahwa banyak sekali masalah datang karena meninggalkan salah satu dari dua timbangan keadilan di atas.

Semoga Allah Ta’ala senantiasa mencurahkan kepada kita taufik dan hidayah-Nya.

Artikel: www.hisbah.net
Ikuti update artikel kami di Hisbah.net
Youtube: HisbahTv
Instagram: Hisbahnet dan Al Hisbah Bogor

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *