Ibnu Abbas-رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا-meriwayatkan dari Nabi-صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ-bahwa beliau bersabda,
مَا الْعَمَلُ فِي أَيَّامٍ أَفْضَلَ مِنْهَا فِي هَذِهِ قَالُوا وَلَا الْجِهَادُ قَالَ وَلَا الْجِهَادُ إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ يُخَاطِرُ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ بِشَيْءٍ
“Tidak ada amal yang dilakukan pada hari-hari yang lebih utama daripada amal yang dilakukan pada hari-hari ini.”
Mereka (para sahabat) bertanya,’Tidak juga jihad ?’
Nabi menjawab, ‘Tidak juga jihad, kecuali orang yang keluar (berjihad di medan perang) mempertaruhkan jiwa dan hartanya, lalu tidak kembali dengan membawa apapun (HR. al-Bukhari, no.969)
Dalam riwayat at-Tirmidzi, Ibnu Abbas-رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا-berkata, Rasulullah-صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ-bersabda,
مَا مِنْ أَيَّامٍ اَلْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيْهِنَّ أَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ الْعَشْرِ فَقَالُوْا يَا رَسُوْلَ اللهِ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيْلِ اللهِ ؟ فَقَالَ رَسَوُلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيْلِ اللهِ إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ
“Tidak ada hari di mana amal shalih saat itu lebih dicintai Allah daripada hari-hari sepuluh ini.”
Para sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, tidak juga jihad di jalan Allah?”
Beliau menjawab, “Tidak juga jihad di jalan Allah, kecuali orang yang keluar (berjihad) dengan jiwa dan hartanya, lalu tidak kembali dengan membawa apa pun.” (Sunan at-Tirmidzi, no. 757)
Dalam riwayat ath-Thabraniy, Ibnu Abbas-رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا-berkata, Rasulullah-صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ-bersabda,
مَا مِنْ أَيَّامٍ أَعْظَمُ عِنْدَ اللهِ وَلَا أَحَبُّ إِلَيْهِ الْعَمَلُ فِيْهِنَّ مِنْ أَيَّامِ الْعَشْرِ فَأَكْثِرُوْا فِيْهِنَّ مِنَ التَّسْبِيْحِ وَالتَّحْمِيْدِ وَالتَّكْبِيْرِ وَالتَّهْلِيْلِ
Tidak ada hari yang paling agung dan amat dicintai Allah untuk berbuat kebajikan di dalam nya daripada sepuluh hari ini. Maka perbanyaklah tasbih, tahmid, takbir, dan tahlil. (al-Mu’jam al-Kabir, no. 11116)
Dan, dalam riwayat ad-Darimiy, Ibnu Abbas-رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا-meriwayatkan dari Rasulullah-صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ-, bahwa beliau bersabda,
مَا مِنْ عَمَلٍ أَزْكَى عِنْدَ اللهِ عَزَّ وَ جَلَّ وَلَا أَعْظَمَ أَجْرًا مِنْ خَيْرٍ يَعْمَلُهُ فِي عَشْرِ الْأَضْحَى قِيْلَ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيْلِ اللهِ قَالَ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيْلِ اللهِ عَزَّ وَ جَلَّ اِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ
“Tidak ada amal yang lebih suci di sisi Allah azza wa jalla, tidak pula paling besar pahalanya daripada kebaikan yang dilakukan seseorang pada sepuluh adha (sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah).”
Ditanyakan (kepada Nabi),’Tidak juga jihad di jalan Allah ?’
Beliau pun menjawab, ‘ Tidak juga jihad di jalan Allah azza wa jalla, kecuali orang yang keluar (berjihad) dengan jiwa dan hartanya, lalu tidak kembali dengan membawa apa pun.”
(Dan, perawi menambahkan), ia berkata : Adalah Sa’id bin Jubair bila telah memasuki sepuluh hari pertama tersebut, beliau bersungguh-sungguh (untuk beramal) dengan sebuah kesungguhan yang sangat keras, hingga hampir-hampir saja ia tidak mampu untuk melakukannya. (Sunan ad-Darimiy, no.1774). Syaikh al-Albani- رَحِمَهُ اللهُ- di dalam Irwa-ul Ghalil, no.890 mengatakan, ‘Isnadnya hasan.’