Rasulullah ﷺ pernah bersabda menjelaskan definisi ghibah kepada para sahabatnya, bahwasanya ghibah ialah “Memperbincangkan tentang saudaramu dengan apa yang ia benci.” Seperti misalnya membicarakan aibnya.
Para ulama’ mengatakan bahwa ghibah merupakan dosa besar, namun sangat disayangkan, hampir seluruh kaum muslimin pernah mengidap penyakit yang satu ini.
Maka sudahkah kita merenungkan aib-aib yang kita miliki? Pernahkah kita menghitung dosa-dosa yang pernah kita kerjakan? Apakah kita mau jika aib yang kita miliki disebarluaskan? Jika tidak mau, lantas mengapa kita masih menggunjingi orang lain?
Jika kita mengetahui aib saudara kita, maka berusahalah sebisa mungkin untuk menutupinya, sebagaimana kita juga ingin aib kita ditutupi.
Ingatlah janji Allah berikut:
وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللَّهُ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ
“Barang siapa menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutup aibnya di dunia dan akhirat kelak…” (HR. Muslim)
Ikuti update artikel di Fans Page Hisbah.net
Twitter @Hisbahnet,