Diutusnya Nabi terakhir Nabi Muhammad SAW sudah tidak asing lagi bagi umat-umat terdahulu. Kitab-kitab yang dibawa oleh para nabi terdahulu seperti taurat dan injil juga sudah menyebutkan akan kemunculan beliau di akhir zaman. Kitab-kitab tersebut tak hanya mengabarkan kedatangan beliau, tetapi juga menyebutkan tanda dan ciri-ciri beliau, sehingga Nabi Muhammad SAW adalah nabi yang ditunggu-tunggu kedatangannya sejak dahulu walaupu setelah diutusnya beliau mereka banyak yang tak mau beriman.
Ayat Al-Qur’an menjelaskan beberapa sifat beliau yang disebutkan di dalam kitab-kitab terdahulu, Allah berfirman:
الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الرَّسُولَ النَّبِيَّ الْأُمِّيَّ الَّذِي يَجِدُونَهُ مَكْتُوبًا عِندَهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَالْإِنجِيلِ يَأْمُرُهُم بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَاهُمْ عَنِ الْمُنكَرِ وَيُحِلُّ لَهُمُ الطَّيِّبَاتِ وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ الْخَبَائِثَ وَيَضَعُ عَنْهُمْ إِصْرَهُمْ وَالْأَغْلَالَ الَّتِي كَانَتْ عَلَيْهِمْ فَالَّذِينَ آمَنُوا بِهِ وَعَزَّرُوهُ وَنَصَرُوهُ وَاتَّبَعُوا النُّورَ الَّذِي أُنزِلَ مَعَهُ أُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
“(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma´ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. Al-A’raf: 157).
Ayat ini menjelaskan beberapa sifat Nabi Muhammad SAW yang disebutkan dalam kitab taurat dan injil, yaitu (1) menyeru kepada yang ma’ruf, (2) Melarang dari yang mungkar, (3) menghalalkan segala yang baik, (4) Mengharamkan segala yang buruk, (5) Membuang beban dan belenggu yang ada pada mereka.
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “diantara sifat kenabian Nabi Muhammad SAW adalah menyeru kepada kebaikan, mencegah dari kemungkaran, menghalalkan makanan-makanan yang baik dan mengharamkan makanan-makanan yang buruk. Dan yang menunjukkan bahwa beliau adalah seorang nabi adalah seluruh perkara yang beliau perintahkan akan dinilai baik dan disenangi oleh akal sehat, dan seluruh perkara yang dilarang oleh beliau akan ditolak dan dinilai buruk oleh akal sehat. Begitu juga dengan yang beliau halalkan, akal sehat akan menilainya baik, dan dan apa yang beliau larang, akal sehat akan menilainya buruk. Dan inilah dakwah atau ajakan yang dibawa oleh para nabi alaihimussalam, berbeda dengan ajakan orang-orang batil dan para tukang sihir, mereka itu mengajak kepada hal-hal yang sesuai dengan jiwa mereka dari berbagai hal buruk, mungkar, dosa, dan kedzoliman.
Ibnu Katsir berkata, “
Dari ayat ini kita dapat memetik beberapa pelajaran berikut:
- Ayat ini menyebutkan beberapa sifat kemuliaan Nabi SAW sebagai makhluq yang paling sempurna. Bahkan sifat ummi (buta huruf) yang pada asalnya adalah suatu kekurangan, bagi beliau adalah suatu kelebihan, dimana itu adalah bukti bahwa beliau seorang nabi yang diberi wahyu oleh Allah SWT dan tidak mencontek kitab atau cerita-cerita orang dahulu.
- Ayat ini menyebutkan beberapa sifat orang yang akan beruntung di akhirat, yaitu mereka yang beriman, memuliakan, menolong, dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepada Rasulullah SAW (Al-Quran).
- Secara tersirat ayat ini memerintahkan kita untuk beriman, mengagungkan, dan mengikuti Rasulullah SAW agar kita termasuk orang-orang yang beruntung.
- Salah satu bentuk ittiba’ kita kepada Rasulullah SAW adalah dengan menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran sebagaimana beliau lakukan.
- Umat Rasulullah SAW diberi kemudahan syariat oleh Allah SWT jika dibanding dengan syariat umat-umat terdahulu seperti Bani Israil. Dengan datagnya Nabi Muhammad SAW beban syariat terhadap Bani Israil dahulu diganti dengan syariat Nabi Muhammad SAW yang mudah. Karena itulah diantara sifat Rasulullah SAW yang disebutkan oleh ayat ini adalah meringankan beban dan belenggu ummat.
- Kedatangan Nabi Muhammad SAW sudah dikabarkan di kitab-kitab terdahulu jauh sebelum kelahiran beliau.
Sumber www.almohtasb.com
Penyusun: Arinal Haq
Artikel : www.hisbah.net
Ikuti update artikel di Fans Page Hisbah.net
Twitter @Hisbahnet, Google+ Hisbahnet