Pemandangan Kematian Yang Menakutkan

Jabir bin Abdullah mengatakan, Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda:

لَا تَمَنَّوْا الْمَوْتَ فَإِنَّ هَوْلَ الْمَطْلَعِ شَدِيدٌ وَإِنَّ مِنْ السَّعَادَةِ أَنْ يَطُولَ عُمْرُ الْعَبْدِ وَيَرْزُقَهُ اللَّهُ الْإِنَابَةَ

Janganlah kalian mengharapkan kematian, karena teror kematian itu sangatlah dahsyat, dan sesungguhnya termasuk faktor kebagiaan adalah umur seorang hamba panjang dan Allah memberikan kerunia kepadanya berupa al-inabah (kembali kepada rabbnya)(HR. Ahmad, No. 14564)

Ketika Umar bin Khathab-semoga Allah meridhainya – ditikam, seseorang berkata kepadanya “ Sungguh aku berharap api Neraka tidak menjamah kulitmu “. Umar memandangnya, kemudian mengatakan, “Orang yang kalian perdayai memang terpedaya. Demi Allah, seandainya aku memiliki segala yang terdapat di permukaan bumi, maka aku akan menebus pemandangan yang menakutkan ini dengannya”

Abu Darda-semoga Allah meridhainya- berkata kepadanya, “ ada tiga perkara yang membuatku tertawa dan ada tiga perkara yang membuatku menangis. Yang membuatku tertawa ialah (1) orang yang mendambakan dunia padahal kematian sedang mencarinya, (2) orang yang lalai padahal ia tidak terlalaikan (oleh Allah), dan (3) orang yang tertawa dengan hartanya sedangkan ia tidak tahu apakah Allah meridhai atau memurkainya. Sedangkan yang membuatku menangis ialah (1) berpisah dengan para kekasih, yaitu Muhammad dan pengikut-pengikutnya, serta yang menyedihkanku ialah (2) pemandangan yang menakutkan pada saat sekarat, dan (3) berdiri di hadapan Allah. Rahasia menjadi tampak, kemudian tidak tahu apakah akan menuju ke Surga atau ke Neraka.“ Diriwayatkan oleh Ibnu Mubarak, ia mengatakan, “Banyak orang telah memberitahukan kepada kami, dari Mu’awiyah bin Qarrah, ia menuturkan bahwa Abu ad-Darda mengatakan –seraya menyebutkan hadis tersebut.

Ia mengatakan, “Muhammad bercerita kepada kami, bahwa Anas bin Malik menyampaikan kepadanya, katanya,” maukah aku ceritakan kepada kalian tentang dua hari dua malam yang belum pernah manusia mendengar cerita seperti itu : Hari pertama pembawa berita dari Allah datang kepadamu, baik keridhaanNya maupun murkaNya. Hari kedua kamu dihadapkan di hadapan Tuhanmu untuk mengambil catatan amalmu, baik dengan tangan kananmu maupun dengan tangan kirimu. Pada malam yang pertama kamu menaiki tempat tidurmu di dalam kubur, yang belum pernah sama sekali kamu tiduri. Malam kedua kamu keluar pagi harinya pada hari kiamat.

 

Sumber :

Dinukil oleh Abu Umair dari “ at-Tadzkirah Dii Ahwaali al-Mauta wa Umuri al-Akhirah”, karya : Imam al-Qurthubi, (Edisi Bahasa Indonesia : Buku Pintar Alam Akhirat 1, penerjemah : Ahmad Syaikhu, SAg), hal. 153-154, penerbit : Darul Haq, Jakarta.

Penulis : Amar Abdullah bin Syakir

Artikel : www.hisbah.net

Ikuti update artikel di Fans Page Hisbah.net
Twitter @Hisbahnet, Google+ Hisbahnet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *