Suatu hari sampai berita kepada Ummul mukminin Maimunah radhiyallahu ‘anha bahwa Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma (anak ponakan beliau) meninggalkan kasur istrinya yang sedang haid, maka beliau menegurnya seraya menjelaskan mengenai tauladan dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam.
Imam Ahmad meriwayatkan dari ‘Urwah dari Budayyah ia berkata: Maimunah binti Al-Harits radhiyallahu ‘anha mengirimku kepada istri Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhuma dan antara mereka ada hubungan kekerabatan. Maka saya melihat ranjangnya terpisah dengan ranjang Ibnu Abbas, saya mengira mereka pisah ranjang, setelah saya bertanya sebabnya ia berkata, “tidak, tapi saya sedang haid, dan jika saya haid dia tidak mendekati ranjangku.” Kemudian saya mendatangi Maimunah dan memberitahunya tentang hal itu, maka beliau mengirimku kepada Ibnu Abbas dan berkata, “apakah ia tidak mau mengambil teladan dari Rasulullah? Dahulu beliau tidur bersama salah seorang istrinya (ketika istrinya haid) dan tidak ada penghalang antara keduanya kecuali baju yang tidak sampai lutut.” (Al-Musnad 6/332).
Diantara pelajaran yang bisa diambil dari kisah ini adalah:
Pertama, kesegeraan Ummul Mukminin Maimunah radhiyallahu ‘anha meluruskan kekeliruan yang dilakukan oleh Ibnu Abbas. Dan hal itu menunjukkan akan antusias beliau untuk menjauhkan Ibnu Abbas dari kekeliruan tersebut.
Kedua, beliau memakai cara yang tegas, dan mungkin sebab beliau meggunakan cara itu adalah karena beliau tidak menyangka orang seperti Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma dalam usia seperti beliau melakukan kekeliruan seperti ini. Walahu a’lam.
Ketiga, dalam menasehati beliau bersandar kepada sunnah sosok yang Allah menjadikannya sebagai teladan yang baik bagi setiap yang mengharapkan pahala dari Allah dan hari akhir.
‘Mas’uliyyatun Nisa’ Fi; Amri Bil ma’ruf Wan Nahyi ‘Anil Munkar’ Karangan DR. Fadhl Ilahi Dhahir, Hal. 36
Penerjemah: Arinal Haq
Ikuti update artikel di Fans Page Hisbah.net
Twitter @Hisbahnet, Google+ Hisbahnet