Saudariku, tahukah engkau bahwasannya hukuman pertama kali Allah berikan kepada manusia adalah ditinggalkannya pakaian manusia tersebut. Hukuman yang telah menimpa nabi kita adam dan istrinya hawa.
Allah ta’ala berfirman:
فَأَكَلا مِنْهَا فَبَدَتْ لَهُمَا سَوْآتُهُمَا وَطَفِقَا يَخْصِفَانِ عَلَيْهِمَا مِنْ وَرَقِ الْجَنَّةِ وَعَصَى آدَمُ رَبَّهُ فَغَوَى
“Maka keduanya memakan dari buah pohon itu, lalu nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun (yang ada di) surga, dan durhakalah Adam kepada Tuhan dan sesatlah ia.” (QS. Thaha : 121)
Ini menunjukan bahwasanya hukuman yang pertamakali Allah berikan kepada manusia adalah terbukanya aurat. Lantas anehnya di zaman sekarang ini, terbukanya aurat menjadi suatu bentuk kemajuan, aurat yang diumbar menjadi suatu kebanggaan, padahal itu adalah hukuman yang pertamakali yang Allah berikan kepada manusia.
Tahukan engkau, bahwasannya diantara tujuan syaitan adalah menanggalkan pakaian manusia, syaitan ingin agar aurat manusia terbuka. Oleh karenanya Allah mengingatkan bani adam dalam firmanNya:
يَا بَنِي آدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطَانُ كَمَا أَخْرَجَ أَبَوَيْكُمْ مِنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْآتِهِمَا
“Wahai anak cucu Adam! Janganlah kalian tertipu oleh setan! Sebagaimana dia telah mengeluarkan ibu bapak kalian dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya.” (QS. Al-A’raf : 27)
Dari sini kita tahu bahwasanya diantara tujuan utama iblis adalah agar orang-orang menanggalkan pakaiannya.
Oleh karenanya wahai saudariku, apakah kita ingin ditipu oleh syaitan? Apakah kita ingin agar aurat kita terbuka? Bukankah syaitan telah melancarkan banyak tipu dayanya dengan slogan-slogan yang indah, dengan propaganda-propaganda yang indah, sehingga menggambarkan bahwasanya terbukanya aurat merupakan keindahan, kemajuan dan moderenisasi dan slogan-slogan indah yang telah dilancarkan oleh syaitan.
Allah telah mengingatkan kita dalam Al-Qur’an bawasannya diantara tujuan utama syaitan adalah agar aurat kita terbuka baik lelaki maupun wanita. Maka jangan sampai Anti terpedaya oleh syaitan sehingga akhirnya Antipun menanggalkan jilbab Anti sehingga tampaklah aurat Anti.
Apalagi jangan sampai engkau menjadi sarana syaitan untuk memperdaya wanita-wanita lain, atau memperdaya laki-laki.
Oleh karenanya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda dalam haditsnya:
إِنَّ الْمَرْأَةَ عَوْرَةٌ، وَإِنَّهَا إِذَا خَرَجَتْ مِنْ بَيْتِهَا اسْتَشْرَفَهَا الشَّيْطَانُ
“Sesungguhnya perempuan itu aurat. Jika dia keluar rumah maka setan menyambutnya.” (HR Ibnu Khuzaimah no. 1685. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih)
Seorang wanita harus bangga dengan jilbabnya, jilbab merupakan tanda kemajuan, jilbab merupakan tanda permusuhan terhadap iblis. Iblis ingin Anti menanggalkan jilbab Anti, iblis ingin agar aurat Anti terbuka, menjadi santapan para lelaki.
Itulah kemuliaan, itulah keindahan, itulah bentuk permusuhan terhadap iblis dan itulah bentuk kemajuan dalam berfikir.
Ada pepatah arab menyatakan, “Seorang wanita pezina ingin agar wanita yang lain juga semuanya berzina sebagaimana ia” Kenapa? Agar ia tidak dicela. Demikian pula ada sebagian wanita yang tidak berjilbab, jika melihat wanita berjilbab maka ia risih, ia merasa terhina jika melihat wanita berjilbab, ia malu jika ada wanita yang menjaga auratnya. Agar ia tidak dicela, iapun mulai merendahkan wanita yang berjilbab, ia tuduh dengan tuduhan yang tidak-tidak, ia beri cap dan gelar yang tidak-tidak. Kenapa? Ia ingin wanita tersebut membuka aurat sebagaimana ia. Ingat, ia adalah perangkap syaitan.
Bersabarlah, sesungguhnya engkau sedang berada diatas kemuliaan dengan jilbab mu. Sesungguhnya engkau sedang berjuang di jalan Allah subhanahu wata’ala. Tinggalkan iblis dan para pasukannya yang ingin agar engkau membukakan aurat mu sebagai santapan bagi para lelaki. Selamat berjuang.
Diringkas dari ceramah singkat oleh Ustadz Firanda Andirja, MA. dalam video Yufid.TV. https://www.youtube.com/watch?v=afM9V2eJCV0
(Imam Jamal Sodik/hisbah.net)
Ikuti update artikel Hisbah di Fans Page Hisbah.net
Twitter @Hisbahnet, Google+ Hisbahnet