Kita cenderung suka menampakkan hal-hal yang indah dan menutupi hal-hal yang jelek pada diri kita. Namun ketika kita melihat kembali bagaimana keadaan kita ketika dalam keadaan sendiri, maka kejelekan-kejelekan tersebut seakan memberontak untuk menampakkan dirinya.
Oleh karena itu Allah subhanahu wata’ala mengirimkan Malaikat Jibril ‘alaihis salam kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam seraya bertanya kepada beliau tentang ‘ihsan’, Nabipun menjawab, “Ihsan adalah engkau menyembah Allah sekan-akan engkau melihatnya, dan jika engkau tidak melihatnya maka yakinlah bahwa Ia melihatmu.”
Inilah yang dimaksud dengan ‘ihsan’, yaitu beribadah kepada Allah seakan-akan kita melihatnya. Andaikata kita menyembah Allah seakan-akan kita melihatnya maka pasti lahir dan batin kita akan senantiasa istiqamah, dan kita akan merasa malu jika pada diri kita terlintas hal-hal yang jelek ataupun terpikirkan kepada hal-hal yang tidak layak.
Bagaimana kita tidak merasa malu sedang berbagai karunia dan nikmat Allah senantiasa turun kepada kita dan amal buruk kita senantiasa naik kepadanya namun Allah menutupinya.
Allah memperlakuka kita sebagaimana perlakuan seseorang kepada orang yang dicintainya, Dia senantiasa mengulurkan waktu untuk kita agar kita bertaubat, menerima amal-amal kita, senantiasa memberi kita rizki dan tidak pernah ia memutuskan karunianya kepada kita. Sedang kita buta mata hati, hanya memperhatikan penampilan luar saja tanpa menghiraukan kerusakan batin.
Marilah kita menyembah Allah seakan-akan kita melihatnya. Jika seseorang berbuat baik kepada kita, atau berinteraksi dengan kita dengan akhlaq yang terpuji, bukankah kita akan mencintainya dan melembutkan suara dihadapannya, dihadapannya kita akan berusaha untuk menampakkan kebaikan-kebaikan pada diri kita dan menutupi kekurangan-kekurangnnya??
Maka bagaimana dengan Allah ta’ala sedang Ia yang telah menciptakan kita, memberi pakaian, dan memberi tempat tinggal?? Bukankah Ia lebih berhak untuk kita cari keridhoannya??
إلهي لا تعذبني فإني *** مقر بالذي قد كان مني
يظن الناس بي خيراً وإني *** لشر الناس إن لم تعف عني
Tuhanku janganlah engkau mengadzabku,
Sungguh aku mengakui apa yang telah aku lakukuan,
Orang-orang mengiraku sebagai orang yang baik,
Padahal aku adalah orang yang paling buruk jika engkau tidak mengampuniku.
Diterjemahkan secara bebas dari : www.islamselect.net/mat/96261
Penerjemah : Arinal Haq
Artikel : www.hisbah.net
Ikuti update artikel Hisbah.net di Fans Page Hisbah.net
Twitter @hisbahnet, Google+ Hisbahnet