Lidah adalah salah satu nikmat terbesar yang Allah berikan kepada manusia, dengannya seseorang dapat membaca Al-Qur’an, berdzikir, saling menasehati, dan sebagainya. Namun dengannya pula seseorang bisa mencela orang lain, berbohong, ghibah, dan lain sebagainya.
Lidah bagaikan pisau yang memiliki 2 mata. Dengan lidah seseorang bisa menjalin tali persahabatan yang erat, namun dengan lidah pula seseorang bisa meledakkan api permusuhan antara kedua teman yang dahulunya bersahabat. Lidah dapat menjadi faktor utama seseorang dicintai, dan ia juga bisa menjadi pemicu utama seseorang dibenci.
Lidah dapat menjadi sebab seseorang masuk surga, ataupun masuk neraka. Oleh karena itu Islam sangat mewanti-wanti kepada setiap muslim untuk selalu menjaga lidahnya.
Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda :
إِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مِنْ رِضْوَانِ اللَّهِ لَا يُلْقِي لَهَا بَالًا يَرْفَعُهُ اللَّهُ بِهَا دَرَجَاتٍ، وَإِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مِنْ سَخَطِ اللَّهِ لَا يُلْقِي لَهَا بَالًا يَهْوِي بِهَا فِي جَهَنَّمَ
“Sungguh seorang hamba mengucapkan satu kalimat yang mendatangkan keridhoan Allah, namun dia menganggapnya ringan, karena sebab perkataan tersebut Allah meninggikan derajatnya. Dan sungguh seorang hamba mengucapkan satu kalimat yang mendatangkan kemurkaan Allah, namun dia menganggapnya ringan, dan karena sebab perkataan tersebut dia dilemparkan ke dalam api neraka.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Banyak sekali ayat Al-Qur’an ataupun hadits yang memerintahkan kita untuk selalu menjaga lidah, dalam hadits lain Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَليَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka katakanlah perkataan yang baik atau jika tidak maka diamlah.” (Muttafaqun ‘alaihi)
Imam Asy-Syafi’i menjelaskan makna hadits di atas adalah, “Jika engkau hendak berkata maka berfikirlah terlebih dahulu, jika yang nampak adalah kebaikan maka ucapkanlah perkataan tersebut, namun jika yang nampak adalah keburukan atau bahkan engkau ragu-ragu maka tahanlah dirimu (dari mengucapkan perkataan tersebut).” (Asy-Syarhul Kabir ‘alal Arba’in An-Nawawiyyah)
Penyair arab berkata:
# احفظ لســانك أيـها الإنســـان
# لا يلدغــنـــك إنــه ثعبـــان
# كم في المقابر من قتيل لسانه
# كانت تهاب لقاءه الشجعان
# Jagalah lidahmu wahai manusia
# Jangan sampai ia menyengatmu, sesungguhnya ia bagaikan ular
# Berapa banyak dikuburan orang-orang yang terbunuh oleh lidahnya sendiri
# Padahal dulunya orang-orang pemberani takut untuk menemuinya
Menghindari pembicaraan yang tidak penting adalah salah satu ciri orang Islam yang baik, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيْهِ
“Di antara tanda baiknya Islam seseorang adalah ia meninggalkan perkara yang tidak bermanfaat baginya.” (HR. Tarmidzi)
Perkara lidah tidaklah mudah, disamping kita diperintah untuk menjagnya, juga terdapat peringatan dan ancaman bagi orang-orang yang tidak menjaganya. Dalam hadits yang diriwayatkan dari sahabat Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu ketika beliau bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tentang amalan yang dapat memasukkannya ke dalam surga dan menjauhkannya dari neraka, kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyebutkan tentang rukun iman dan beberapa pintu-pintu kebaikan, kemudian berkata kepadanya: “Maukah kujelaskan kepadamu tentang hal yang menjaga itu semua?” kemudian beliau memegang lisannya dan berkata:“Jagalah ini” maka aku (Mu’adz) tanyakan: “Wahai Nabi Allah, apakah kita akan disiksa dengan sebab perkataan kita?” Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab: “Semoga ibumu kehilanganmu! (sebuah ungkapan agar perkataan selanjutnya diperhatikan). Tidaklah manusia tersungkur di neraka di atas wajah mereka atau di atas hidung mereka melainkan dengan sebab lisan mereka?” (HR. At-Tirmidzi)
Akhirnya marilah kita senantiasa mensyukuri nikmat lidah yang Allah berikan, marilah kita menggunakannya untuk membaca Al-Qur’an, berdzikir, istghfar dan berkata-kata baik. Marilah kita menjauhi dosa-dosa secara umum, dan dosa yang disebabkan oleh lidah secara khusus.
Penyusun : Arinal Haq
Artikel : www.hisbah.net
Ikuti update artikel Hisbah di Fans Page Hisbah.net
Twitter @Hisbahnet, Google+ Hisbahnet