Saudaraku, media visual seperti televisi bukan barang asing dan langka lagi. Hampir di setiap rumah baik non muslim maupun muslim ada. Bahkan, sangat boleh jadi keberadaan TV tersebut berada di setiap sudut-sudut kamar tidur. Bahkan, bisa di tangan seseorang sekalipun, ia dapat membawanya kemana-mana sesuka ia pergi dan ia juga dapat menontonnya di mana saja. Karena media ini di zaman kita ini telah masuk ke media-media komunikasi seperti HP, dll.
Ya, sedemikian luar biasa penyebaran media ini. Yang tak kalah luar biasa dalam penyebarannya adalah tayangan-tayangan yang memperlihatkan model-model kemusyrikan seperti “sihir” dan “perdukunan”. Betapa banyak dan sering tayangan-tayangan seperti hal tersebut muncul. Oleh karena itu, hendaknya seorang muslim mewaspadai hal ini. Jangan sampai tayangan-tayangan tersebut menodai kemurnian tauhidnya kepada Allah ta’ala.
Pembaca yang budiman, sebagai sebuah produk teknologi dan benda, televisi sebenarnya tidak masalah di mata Islam. Karena Islam sangat mengapresiasi kemajuan dan perkembangan sebuah peradaban, selama itu sejalan dengan Syariat Islam. Namun, sisi lain yang harus di waspadai adalah, ‘Apa isi yang disiarkan oleh televisi itu?’.
Perang pemikiran dan peradaban (Ghazwul Fikri wal Hadharah) antara Islam dan non-Islam, apalagi upaya menggerogoti aqidah umat islam sedemikian gencar.
Tayangan-tayangan sihir dan sejenisnya misalnya, adalah produk-produk unggulan yang dijadikan peluru untuk memerangi dan menghancurkan tatanan kehidupan aqidah masyarakat kita. Padahal, dalam Islam sihir hukumnya haram tanpa tawar menawar. Pasalnya, sihir adalah salah satu praktik dari syirik. Dan syirik adalah musuh utama tauhid yang digariskan oleh Allah subhanahu wata’ala, yang didakwahkan oleh para nabi dan rasulNya.
Allah ta’ala berfirman,
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ
“Dan sungguh Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): ‘Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut’.” (QS. An-Nahl: 36)
Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wasallam– telah mewanti-wanti agar umatnya tidak mendatangi orang yang berpotensi besar melakukan berbuatan sihir seperti para dukun, tukang ramal, karena hal tersebut akan membahayakan orang yang datang kepada mereka ini, boleh jadi orang yang datang kepada mereka tersebut aqidahnya akan ternodai oleh kotoran-kortoran kemusyrikan, keyakinannya kepada Allah ta’ala akan menyimpang dengan sebab pembenarannya terhadap apa yang disampaikan oleh tukang sihir tersebut. Dan, pelakunya difonis dengan ‘kafir terhadap apa yang diturunkan kepada Muhamamd shallallahu ‘alaihi wasallam’, Beliau bersabda,
مَنْ أَتَى عَرَّافًا أَوْ كَاهِنًا فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُوْلُ فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ
“Barang siapa mendatangi dukun dan membenarkan ucapannya maka sungguh dia telah kufur terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad.” (HR. Ahmad dan lainnya, dinyatakan sahih oleh al-Albani)
Saudaraku, ada banyak sekali tayangan-tayangan di layar televisi kita, yang menampilkan praktek-praktek sihir. Dan tentu sangat berbahaya bagi keimanan dan akidah kita orang-orang dewasa. Parahnya lagi, acara ini juga kemudian merambah ke dunia anak-anak. Banyak stasiun televisi yang menayangkan praktek-praktek sihir ini dengan berbagai macam ragam dan bentuknya yang dipoles dengan berbagai polesan sehingga tak terkesan bahwa itu merupakan kemusyrikan.
Pembaca yang budiman,
Di layar televisi kita juga sering muncul iklan-iklan dan talk show pengobatan alternatif yang tak jarang juga menggunakan sihir dalam prakteknya.
Dengan metode pengobatan yang relatif sederhana dan biasanya juga murah, pengobatan alternatif telah sering menjebak umat Islam. Karena begitu banyak yang ternyata dalam praktek pengobatannya menggunakan sihir.
Bahkan, pengobatannya dengan menggunakan ayat-ayat Al-Qur’an dan doa-doa berbahasa Arab yang dipelintir dan disalah gunakan. Bukan ayat dan do’anya yang bermasalah, tapi distorsi (penyelewengan) atas ayat dan do’anya itu merupakan perusakan terhadap syari’at. Dan ini lebih disukai setan daripada sekedar jampi-jampi biasa karena lebih bisa menipu masyarakat dan lebih merusak aqidah umat Islam, yang itu merupakan tujuan utama setan dalam praktek sihir yang tentunya bersekutu dan bekerjasama dengan dukun.
Bahkan, para dukun itu kemudian menggunakan istilah-istilah yang seolah-olah Islami, Seperti Thabib, Ruqyah, Terapi Herbal, Pengobatan Natural dan sejenisnya. Tak jarang pula yang menamakan diri sebagai ‘Kyai’ atau ‘Ustadz’, lengkap dengan atribut sorban, tasbih dan pecinya padahal di dalamnya ada unsur-unsur syirik dan klenik.
Oleh karena itu, sekali lagi kita katakan, waspadailah tayangan-tayangan tersebut, jauhkan diri Anda dari tayangan-tayangan tersebut dan jauhkan pula buah hati Anda darinya sehingga aqidahnya selamat.
Semoga Allah memberikan taufiq dan melindungi kita dari terperosok ke dalam lembah hina ‘kesyirikan’ dalam berbagai bentuk dan ragamnya termasuk ‘sihir’. Aamiin.
Wallahu a’lam.
Penyusun: Amar Abdullah bin Syakir
Artikel: www.hisbah.net
Ikuti update artikel di Fans Page Hisbah.net
Twitter @Hisbahnet, Google+ Hisbahnet