Perbanyak 3 Amalan Lisan Ini di Bulan Dzulhijjah

Di sepuluh hari bulan Dzulhijjah ini ada tiga amalan yang mana kita dianjurkan untuk banyak melakukannya.  Amalan teresbut yaitu : ber-tahlil (mengesakan Allah dengan mengucapkan, “Laa Ilaaha Illallah”), ber-tahmid (memuji Allah dengan mengucapkan, “Alhamdulillah”), dan ber-takbir (mengagungkan Allah dengan mengucapkan, Allahu Akbar”).

Inilah salah satu pesan Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, untuk mengisi 10 hari pertama bulan Dzulhijjah yang kini kita telah berada di dalamnya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

مَا مِنْ أَيَّامٍ أَعْظَمُ عِنْدَ اللَّهِ وَلَا أَحَبُّ إِلَيْهِ الْعَمَلُ فِيهِنَّ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ الْعَشْرِ فَأَكْثِرُوا فِيهِنَّ مِنْ التَّهْلِيلِ وَالتَّكْبِيرِ وَالتَّحْمِيدِ

“Tidak ada hari yang paling agung dan amat dicintai Allah untuk berbuat kebaikan di dalamnya daripada sepuluh hari ini (dari bulan Dzulhijjah). Maka, perbanyaklah pada saat itu tahlil, takbir dan tahmid.” (HR. Ahmad, no. 6154)

Tak diragukan bahwa Tahlil, Takbir dan Tahmid yang kita lakukan pada saat itu merupakan bentuk dari dzikir kepada Allah ta’ala yang diperintahkan. Allah ta’ala berfirman,

وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فِي أَيَّامٍ مَعْلُومَاتٍ

“…dan agar mereka menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah ditentukan…” (QS. Al-Hajj : 28)

Dan, perlu Anda ketahui bahwa tahlil, takbir, dan tahmid, tidaklah hanya dilakukan di Masjid-masjid, namun hingga di pasar-pasarpun bisa dilakukan. Inilah yang diteladankan oleh sahabat mulia, Abdullah bin Umar dan Abu Hurairah, semoga Allah meridhoi keduanya, sebagaimana disebutkan oleh Imam Al-Bukhari di dalam Shahinya, beliau menuturkan bahwa Abdullah bin Umar dan Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhuma keluar ke pasar pada sepuluh hari tersebut seraya mengumandangkan takbir, lalu orang-orang pun mengikuti takbirnya.

Demikianlah yang dilakukan mereka generasi terbaik umat ini, maka marilah kita berupaya meneladaninya.

Tahlil, adalah kalimatuttauhid (kalimat tauhid)

Ketika Anda bertahlil, dengan mengucapkan, “لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ” Anda tengah mentauhidkan Allah, mengesakanNya. Karena itulah, kalimat ini disebut atau dinamakan dengan, “kalimatuttauhid”. Anda menafikkan segala bentuk sesembahan selain Allah, dan Anda menetapkan bahwa sesembahan satu-satunya yang hak adalah Allah. Ya, benar. Sesungguhnya Dialah satu-satunya Ilah (sesembahan) yang hak. Sebagaimana Allah ta’ala berfirman tentang diriNya,

إِنَّنِي أَنَا اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدْنِي وَأَقِمِ الصَّلَاةَ لِذِكْرِي

“Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.” (QS. Thaha : 14)

Adapun sesembahan selain Allah ta’ala adalah tidak hak alias batil. Allah ta’ala berfirman- dan firmannya adalah benar,

ذَلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ هُوَ الْحَقُّ وَأَنَّ مَا يَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ هُوَ الْبَاطِلُ وَأَنَّ اللَّهَ هُوَ الْعَلِيُّ الْكَبِيرُ

“(Kuasa Allah) yang demikian itu, adalah karena sesungguhnya Allah, Dialah (Tuhan) Yang Haq dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain dari Allah, itulah yang batil, dan sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (QS. Al-Hajj : 62)

Ketika Anda bertahlil, dengan mengucapkan, “لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ” sungguh anda tengah mengungkapkan kalimat dzikir yang paling utama, karena ungkapan tersebut merupakan dzikir yang paling utama. Hal ini sebagaimana terdapat pada hadits yang disandarkan kepada Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam (hadits marfu’),

أَفْضَلُ الذِّكْرِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ

“Dzikir yang paling utama adalah bacaan ‘laa ilaha illallah’.”

Ketika Anda bertahlil, dengan mengucapkan, “لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ” Anda tengah mengungkapkan kebaikan yang utama.

Abu Dzar berkata,

قُلْتُ ياَ رَسُوْلَ اللهِ كَلِّمْنِي بِعَمَلٍ يُقَرِّبُنِي مِنَ الجَنَّةِ وَيُبَاعِدُنِي مِنَ النَّارِ، قَالَ إِذاَ عَمَلْتَ سَيِّئَةً فَاعْمَلْ حَسَنَةً فَإِنَّهَا عَشْرَ أَمْثَالِهَا، قُلْتُ يَا رَسُوْلَ اللهِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ مِنَ الْحَسَنَاتِ ، قَالَ هِيَ أَحْسَنُ الحَسَنَاتِ وَهِيَ تَمْحُوْ الذُّنُوْبَ وَالْخَطَايَا

“Katakanlah padaku wahai Rasulullah, ajarilah aku amalan yang dapat mendekatkanku pada surga dan menjauhkanku dari neraka.” Nabi shallallahu ’alaihi wasallam bersabda, “Apabila engkau melakukan kejelekan (dosa), maka lakukanlah kebaikan karena dengan melakukan kebaikan itu engkau akan mendapatkan sepuluh yang semisal.” Lalu Abu Dzar berkata lagi, “Wahai Rasulullah, apakah ‘laa ilaha illallah’ merupakan kebaikan?” Nabi shallallahu ’alaihi wasallam bersabda, “Kalimat itu (laa ilaha illallah, pen) merupakan kebaikan yang paling utama. Kalimat itu dapat menghapuskan berbagai dosa dan kesalahan.”

Ketika Anda bertahlil, dengan mengucapkan, “لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ” Anda tengah mengungkapkan suatu kalimat yang merupakan harga surga.

Suatu saat Nabi shallallahu ’alaihi wasallam mendengar muadzin mengucapkan ‘Asyhadu alla ilaha illallah’. Lalu beliau mengatakan pada muadzin tadi,

 خَرَجْتَ مِنَ النَّارِ

“Engkau terbebas dari neraka.” (HR. Muslim no. 873)

Dan, wahai saudaraku, mana kala Anda meninggal dunia dan akhir perkataan Anda saat hendak meninggal dunia adalah kalimat ini, “لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ” , Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memberikan kabar gembira dalam sabdanya,

مَنْ كَانَ آخِرُ كَلَامِهِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ دَخَلَ الجَنَّةَ

“Barangsiapa yang akhir perkataannya sebelum meninggal dunia adalah ‘lailaha illallah’, maka dia akan masuk surga.” (HR. Abu Daud. Dikatakan shahih oleh Syaikh Al-Albani dalam Misykatul Mashobih no. 1621)

Semoga Allah ta’ala mewafatkan kita dalam kondisi khusnul khotimah di atas kalimatuttauhid, لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ. Aamiin.

Takbir, adalah ungkapan kata untuk mengagungkan Allah ta’ala. Yang dimaksud bacaan takbir (Allahu akbar = Allah Maha Besar) adalah menetapkan keagungan atau kebesaran pada Allah ta’ala dan tidak ada yang melebihi kebesarannya.

Takbir juga termasuk pula kalimat yang baik, yang dicintai Allah ta’ala sebagaimana tahmid dan tahlil.

عَنْ سَمُرَةَ بْنِ جُنْدَبٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « أَحَبُّ الْكَلاَمِ إِلَى اللَّهِ أَرْبَعٌ سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ.

Dari Samurah bin Jundub, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

“Ada empat ucapan yang paling disukai oleh Allah: (1) Subhanallah, (2) Alhamdulillah, (3) Laa ilaaha illallah, dan (4) Allahu Akbar.” (HR. Muslim no. 2137).

Maka, marilah kita berusaha melaksanakan apa yang menjadi petunjuk Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dalam hal ini yaitu : memperbanyak untuk bertahlil, bertakbir dan bertahmid. Darimana saja ungkapan tersebut kita mulai mengucapkannya, maka tidak ada masalah, karena Rasulullah shalllallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

لاَ يَضُرُّكَ بَأَيِّهِنَّ بَدَأْتَ

“Kamu mulai dengan kalimat manapun, tidak jadi masalah.” Semoga Allah memberikan taufiq. Aamiin.

Penyusun : Amar Abdullah bin Syakir

Artikel : www.hisbah.net

Ikuti update artikel Hisbah di Fans Page Hisbah.net
Twitter @Hisbahnet, Google+ Hisbahnet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *