Hukum Bergembira atau Bersedih Pada Hari ‘Asyura

Apakah boleh menampakkan kegembiraan, atau sebaliknya menampakkan kesedihan pada hari ‘Asyura?

Jawab :

Adapun hari ‘Asyura’, sesungguhnya Nabi shalallahu’alaihi wa sallam ditanya tentang puasa pada hari itu, maka beliau menjawab: “Menghapuskan dosa setahun yang telah lalu” Yakni tahun sebelumnya. Sebagaimana pada hari tersebut tidak ada sedikitpun syi’ar-syi’ar hari perayaan (‘ied), maka juga tidak ada pada hari tersebut sedikitpun syi’ar-syi’ar kesedihan. Maka menampakkan kesedihan atau kegembiraan, keduanya sama-sama menyelisihi sunnah. Tidak ada riwayat dari Nabi shalallahu’alaihi wa sallam tentang hari ‘Asyura tersebut kecuali melakukan puasa, di samping juga beliau shalallahu’alaihi wa sallam memerintahkan kita untuk berpuasa juga sehari sebelumnya, atau sehari setelahnya agar kita berbeda dengan Yahudi yang mereka biasa berpuasa pada hari itu saja.”

Sumber : Majmu’ Fatawa, Asy-Syaikh Al-’Utsaimin rahimahullah,  II/231].

Artikel  : www.hisbah.net

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *