Segala puji bagi Alloh ta’ala, sholawat dan salam semoga tercurahkan kepada nabi kita Muhammad, beserta keluarga dan pada sahabat beliau. Amma ba’du :
Pembaca yang budiman…
Di antara amalan yang dianjurkan untuk dilakukan pada bulan ini adalah,
1. Memperbanyak Membaca Al-Qur’an dan Menambah Kedermawanan
Bulan Ramadhan adalah bulan Al-Quran. Pada bulan inilah Al-Qur’an pertama kali turun dari lauhul mahfuz ke langit dunia sekaliagus. Allah berfirman,
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ [البقرة : 185]
Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)(Qs. al baqarah: 185)
Ibnu Abbas –semoga Alloh meridhoinya- berkata; “Nabi (Muhammad Shallallohu ‘alaihi Wasallam) adalah orang yang paling dermawan diantara manusia. Kedermawanannya meningkat saat malaikat Jibril menemuinya setiap malam hingga berakhirnya bulan Ramadhan, lalu Nabi membacakan al-Quran dihadapan Jibril. Pada saat itu kedermawanan Nabi melebihi angin yang berhembus.”
2. Shalat tarawih
« مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ »
Barangsiapa qiyamullail pada bulan romadhan kerena keimanan dan mengharap pahala dari Alloh, niscaya diampunilah dosanya yang telah lalu (HR.al-Bukhori dan yang lainnya)
3. Memperbanyak doa
Karena pada saat puasa doa orang yang berpuasa sangat berpeluang besar diijabahi oleh Alloh ta’ala, maka memanfaatkannya dengan memperbanyak doa untuk kemaslahatan dunia dan akhirat merupakan isyarat yang dianjurkan. Abu Huroiroh –rodhiyallohu ‘anhu- berkata, Rosululloh shallallohu ‘alaihi wasallam bersabda,
ثلاثة لا ترد دعوتهم الصائم حتى يفطر والإمام العادل ودعوة المظلوم
Ada tiga golongan orang yang doa mereka tidak akan tertolak,(yaitu) orang yang berpuasa hingga berbuka, pemimpin yang adil dan doanya orang yang terzalimi (HR. at Tirmidzi)
4. Memberi buka puasa (tafthir shaim)
Rosululloh shallallohu ‘alaihi wasallam bersabda,
من فطر صائما كان له مثل أجره غير أنه لا ينقص من أجر الصائم شيئا ) سنن الترمذي – (3 / 171(
” Barang siapa yang memberi ifthar (untuk berbuka) orang-orang yang berpuasa maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa sedikitpun”. (HR.at Tirmidzi)
5. I’tikaf
I’tikaf adalah berdiam diri di masjid untuk beribadah kepada Allah. I’tikaf disunahkan bagi laki-laki dan perempuan; karena Rasulullah Shallallohu ‘alaihi wasallam selalu beri’tikaf terutama pada sepuluh malam terakhir dari bulan romadhan dan para istrinya juga ikut I’tikaf bersamanya. Imam Muslim meriwayatkan dalam shohihnya, ia berkata,
وحدثنا قتيبة بن سعيد حدثنا ليث عن عقيل عن الزهري عن عروة عن عائشة رضي الله عنها أن النبي صلى الله عليه و سلم كان يعتكف العشر الأواخر من رمضان حتى توفاه الله عز و جل ثم اعتكف أزواجه من بعده )صحيح مسلم-ن – (2 / 830)
Dan menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa’id (ia berkata) menceritakan kepada kami Laits dari Uqoil dari Az Zuhri dari “urwah dari ‘Aisyah –semoga Alloh meridhonya- bahwa nabi shallallohu ‘alaihi wasallam bisa beri’tikaf pada 10 hari terakhir dari bulan romadhan hingga Alloh ‘azza wajalla mewafatkan beliau kemudian para istri beliau beri’tikaf sepeninggalnya (HR. Muslim,2/830)
6. Umroh
Rosululloh shallallohu ‘alaihi wasallam memotivasi kita secara implisit agar melakukan umroh di bulan Ramadhan yang berkah ini –bila mampu tentunya –dalam sabda beliau,
عَنْ جَابِرٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عُمْرَةٌ فِي رَمَضَانَ تَعْدِلُ حَجَّةً
Jabir mengatakan, Rosululloh shallallohu ‘alaihi wasallam bersabda, “ melakukan ibadah umroh pada bulan romadhan sebanding (pahalanya) dengan ibadah haji (HR. Ahmad)
Bahkan dalam riwayat yang lain beliau memotivasi kita secara ekplisit, perhatikan kisah berikut, imam al-Bukhori dalam kitab shohihnya mengatakan,
حدثنا مسدد حدثنا يحيى عن ابن جريج عن عطاء قال سمعت ابن عباس رضي الله عنهما يخبرنا يقول : قال رسول الله صلى الله عليه و سلم لامرأة من الأنصار سماها ابن عباس فنسيت اسمها ( ما منعك أن تحجي معنا ) . قالت كان لنا ناضح فركبه أبو فلان وابنه لزوجها وابنها وترك ناضحا ننضح عليه قال ( فإذا كان رمضان اعتمري فيه فإن عمرة في رمضان حجة ) .
Telah menceritakan kepada kami Musaddad (ia berkata) telah menceritakan kepada kami Yahya dari Ibnu Juraij dari Atho’, ia berkata, aku pernah mendengar Ibnu ‘Abbas –semoga Alloh meridhoinya- menghabarkan kepada kami seraya berkata, Rosululloh shallallohu ‘alaihi wasallam berkata kepada seorang wanita dari kalangan kaum Anshor, ibnu Abbas menyebutkan namanya namun aku lupa siapa namanya ( ada yang mengatakan nama perempuan ini adalah Ummu Sinan al-Anshoriyyah –ed ), “ apa yang menghalangi engkau untuk menunaikan haji bersama kami ? wanita tersebut menjawab, “ kami mempunyai unta yang dipakai untuk menyirami tanaman, yang dipakai oleh Abu Fulan dan anaknya –yakni : ia menyebut suami dan anaknya sementara Abu Fulan meninggalkannya lantas kamilah yang melakukannya. Beliau bersabda,
فإذا كان رمضان اعتمري فيه فإن عمرة في رمضان حجة
( maka bila telah datang romadhan, lakukanlah umroh pada bulan tersebut ! karena umroh di bulan romadhan(sebanding dengan pahala) melakukan ibadah haji.
Pembaca yang budiman…
Itulah beberapa amalan yang dianjurkan untuk dilakukan di bulan romadhan. Akhirnya, Semoga Alloh ta’ala memberikan taufiq kepada kita untuk dapat memanfaatkan momentum Ramadhan dengan baik. Aamiin. Wallohu a’lam
Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada nabi kita Muhammad, beserta keluarga dan para sahabatnya. (Abu Umair)