(Seperti banyak orang yang ikut serta dalam kuis-kuis yang terdapat unsur judi)
Pembaca yang budiman…
Secara ekonomi, kuis-kuis judi itu jelas sangat menguntungkan. Ini satu sisi, mereka dijanjikan akan mendapatkan keuntungan melimpah. Siapa sih yang nda senang mendapatkan keuntungan materi? berlipat ganda lagi?
Dan, sangat boleh jadi hal ini justru sangat didorong oleh tabiat seseorang yang serakah. Yach jadinya cocok untuk para penyelenggaranya yang memang sangat serakah dan tak kenal mengenal halal dan haram. Sebagai contoh, salah satu Kuis di sebuah televisi swasta, misalnya, pernah mendapat 180.000 SMS dalam 2 jam saja. Itu bukan berarti yang ikut kuis 180.000 orang. Sebab supaya peluang menang makin besar, orang yang sama harus kirim SMS sampai 5-10 kali.
Bagaimana hitung-hitungannya? Begini. Tarif Rp 2000 tiap SMS akan dibagi untuk tiga pihak, yaitu untuk PH (production house), stasiun televisi, dan penyedia layanan telepon premium (biasa disebut content provider). Perinciannya, Rp 500 untuk hadiah, Rp 500 untuk content provider, dan selebihnya yang Rp 1000 dibagi rata PH dan stasiun televise. (hitung-hitungan ini bisa dilihat www. kontan-online.com tanggal 7 Agutus 2006).
Walhasil, jika ada 180.000 SMS yang masuk, berarti uang (haram) yang berhasil dikeruk stasiun televisi adalah = Rp 500 x 180.000, atau sebesar Rp 90 juta. Lumayan, kan? Ini sudah angka bersih, lho, soalnya sudah dipotong hadiah. Kalau dibandingkan dengan biaya produksi yang murah (dan jelas nggak perlu banyak mikir), kuis-kuis SMS jelas menjadi tambang duit yang melimpah.
Yach, begitulah janji keuntungan didorong oleh jiwa ketamakan seseorang sangat boleh jadi menyebabkan seseorang terjatuh ke dalam lubang yang diharamkan. Semoga Alloh melindungi kita dan saudara kita kaum muslimin sehingga tidak terjatuh ke dalamnya, dan semoga pula Alloh ta’ala memberikan hidayah kepada mereka yang telah terjerumus ke dalamnya sehingga menyadarinya dan diberi taufiq oleh Alloh untuk bertaubat kepadaNya, meninggalkan perkara haram tersebut karnena Alloh ta’ala. Aamiin. Wallohu a’lam.
Semoga sholawat dan salam senantiasa tercurah kepada nabi kita Muhammad beserta para sahabat dan pengikutnya.
Artikel : www.hisbah.net
Ikuti update artikel Hisbah di Fans Page Hisbah
Twitter @Hisbahnet, Google+ Hisbahnet