Kaum yang Menjalankan Riba Kini Memerangi Kembali Suadara Anda di Palestina

Khutbah Pertama :

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الْقَائِلِ فِي مُحْكَمِ التَّنْزِيْلِ : وَأَخْذِهِمُ الرِّبَا وَقَدْ نُهُوا عَنْهُ وَأَكْلِهِمْ أَمْوَالَ النَّاسِ بِالْبَاطِلِ وَأَعْتَدْنَا لِلْكَافِرِينَ مِنْهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا  [النساء : 161]

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

فَصَلَوَاتُ اللهِ وَسَلَامُهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنِ اتَّبَعَ سُنَّتَهُ إِلَى يَوْمِ  لِقَائِهِ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ  [آل عمران : 102]

Ibadallah !

Allah-سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى-telah mengabarkan di dalam kitabNya tentang salah satu karakter dan kebiasaan buruk orang-orang Yahudi, yaitu bahwa mereka menjalankan riba, padahal sungguh mereka telah dilarang darinya, dan mereka pun gemar memakan harta orang dengan cara yang batil, dengan cara yang tidak sah. Oleh sebab itulah Allah-سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى- telah menyediakan untuk orang-orang kafir di antara mereka itu azab yang pedih. Allah-سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى-berfirman,

وَأَخْذِهِمُ الرِّبَا وَقَدْ نُهُوا عَنْهُ وَأَكْلِهِمْ أَمْوَالَ النَّاسِ بِالْبَاطِلِ وَأَعْتَدْنَا لِلْكَافِرِينَ مِنْهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا  [النساء : 161]

Dan karena mereka menjalankan riba, padahal sungguh mereka dilarang darinya, dan karena mereka memakan harta orang dengan cara tidak sah (batil). Dan Kami sediakan untuk orang-orang kafir di antara mereka azab yang pedih. (an-Nisa : 161)

Ayyuhal Mukminun

Penyebutan salah satu karakter mereka ini, karakter  mereka yang sangat buruk ini, begitu pula karakter-karakter mereka yang sangat buruk lainnya tentunya bukan tanpa maksud dan tujuan. Bukan pula tanpa hikmah yang mendalam dan pelajaran yang berharga yang dapat diambil darinya. Karena, kitab al-Qur’an itu datang dari sisi Allah Dzat yang Mahabijaksana. Sebagaimana firman-Nya,

الر كِتَابٌ أُحْكِمَتْ آيَاتُهُ ثُمَّ فُصِّلَتْ مِنْ لَدُنْ حَكِيمٍ خَبِيرٍ [هود : 1]

Alif Laam Raa. (inilah) Kitab yang ayat-ayatnya disusun dengan rapi kemudian dijelaskan secara terperinci, (yang diturunkan) dari  sisi (Allah) Yang Mahabijaksana, Mahateliti (Huud : 1)

Ayyuhal Mukminun

Karenanya, pastilah di dalam penyebutan karakter mereka yang buruk ini (yakni, menjalankan riba, memakan harta orang lain dengan cara yang batil) dan begitu pula karakter-karakter buruk mereka yang lainya tentunya terdapat maksud dan tujuan serta hikmah yang mendalam di dalamnya.

Ayyuhal Mukminun

Salah satu hikmah yang mendalam itu adalah agar kaum muslimin, kaum mukminin, orang-orang yang berpasrah diri dan tunduk kepada Allah ta’ala, dan orang-orang yang beriman kepada-Nya membebaskan dirinya dan tidak mengikuti karakter dan sifat buruk mereka itu, agar kita, kaum Muslimin, kaum Mukminin terhindar dan bebas dari ancaman yang mengancam mereka yaitu berupa azab yang pedih dari Allah ta’ala.

Ayyuhal Mukminun, Ibadallah !

Ada juga karakter dan sifat buruk mereka lainnya yang dikabarkan oleh Allah ta’ala di dalam kitab-Nya. Karakter dan sifat buruk apakah itu ? karakter dan sifat buruk itu adalah ‘Membuat kerusakan di muka bumi’.

Dengarkanlah firman Allah-سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى- berikut ini dan perhatikanlah dengan sebaik-baiknya, Allah-سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى-berfirman,

وَقَضَيْنَا إِلَى بَنِي إِسْرَائِيلَ فِي الْكِتَابِ لَتُفْسِدُنَّ فِي الْأَرْضِ مَرَّتَيْنِ وَلَتَعْلُنَّ عُلُوًّا كَبِيرًا [الإسراء : 4]

Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam Kitab itu, “Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar (Al-Isra’ : 4)

Ayyuhal Mukminun, Ibadallah !

Iya, ‘ mereka akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali.’  Untuk lebih memahamkan ini kepada Anda sekalian, wahai saudara-saudaraku, hamba-hamba Allah yang beriman, saya ingin memisalkan dengan saya mengatakan, “Kamu saya undang untuk makan di rumahku dua kali.” Ini tidak menutup kemungkinan untuk adanya undangan makan yang ketiga dan kempat. Misalnya lagi, saya mengatakan, ‘Saya akan mengunjungi kalian dua kali,” ini pun tidak menutup kemungkinan saya akan mengunjungi kalian untuk kali yang ketiga, keempat dan seterusnya.

Jadi-jamaah sekalian-maksud ungkapan firman Allah (لَتُفْسِدُنَّ فِي الْأَرْضِ مَرَّتَيْنِ, kalian akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali) bukan untuk batasan jumlah.

Allah-سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى-mengkhususkan menyebut dua kali perusakan (kejahatan) dalam surat ini dari berbagai macam perusakan yang dilakukan oleh Bani Israil. Dan kita pun tahu bagaimana mereka melakukan kejahatan terhadap Rabb mereka, terhadap Nabi mereka, Musa, terhadap permasalahan Thalut, bagaimana mereka melakukan kejahatan terhadap Nabi kita Muhammad, Rasulullah-صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ-, terhadap ayah mereka Nabi Ya’qub, dan terhadap Yusuf.-عَلَيْهِمَا السَّلَامُ -Kita tahu semua itu.

Dan inilah dua kejahatan mereka yang merupakan bagian dari rantai panjang kejahatan mereka yang telah melewati berbagai masa dan generasi, bahkan sampai dengan saat ini, kejahatan mereka terhadap saudara-saudara kita kaum Muslimin di Palestina, mereka telah berkali-kali dan masih saja memerangi saudara-saudara kita di sana.

Mereka, saat ini, kembali melakukan kejahatan, kembali melakukan penindasan. Kembali membuat kerusakan dan permusuhan dengan tempat-tempat suci dan kepercayaan akidah serta memutuskan hubungan di antara manusia. Niscaya Allah-سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى-akan membalas orang-orang yang zalim itu. Karena itu, faktor-faktor turunnya balasan Allah-سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى-atas mereka sudah siap, dengan kehancuran yang sehabis-habisnya.

Ayyuhal Mukminun Ibadallah !

Mungkin kita –wahai kaum Muslimin- telah lalai dalam menjalankan kewajiban agama kita, lalai mengamalkan kitab Allah-سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى-, lupa menghadap kepada-Nya, serta lalai untuk berpegang teguh dengan taliNya yang kuat, sehingga Allah-سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى-menimpakan kepada kita dan saudara-saudara kita kaum Muslimin kekuasaan orang-orang zalim, seperti kaum zionis ini.

Ayyuhal Mukminun Ibadallah !

Akan tetapi apabila kita kembali mengumpulkan kebangkitan keimanan dan kembali bertaubat kepada Allah-سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى-Rabb semesta alam, apabila kita mau merubah apa yang ada pada diri kita, dari lemah menjadi kuat, dari perpecahan menjadi persatuan, dari kehinaan menjadi kemuliaan. Sesungguhnya Bani Israil pada saat ini telah melampaui batas dalam penindasan dan kejahatan, dan Allah-سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى-berfirman,

وَإِذَا أَرَدْنَا أَنْ نُهْلِكَ قَرْيَةً أَمَرْنَا مُتْرَفِيهَا فَفَسَقُوا فِيهَا فَحَقَّ عَلَيْهَا الْقَوْلُ فَدَمَّرْنَاهَا تَدْمِيرًا [الإسراء : 16]

Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (agar mentaati Allah) tetapi bila mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.” (al-Isra : 16)

Ayyuhal Mukminun Ibadallah !

Bisa saja Allah-سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى-akan menghancurkan tanpa perantaraan peran dan keikutsertaan kita, akan tetapi Allah-سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى-telah berfirman,

وَلَوْ يَشَاءُ اللَّهُ لَانْتَصَرَ مِنْهُمْ وَلَكِنْ لِيَبْلُوَ بَعْضَكُمْ بِبَعْضٍ [محمد : 4]

Apabila Allah menghendaki niscaya Allah akan membinasakan mereka tetapi Allah hendak menguji sebagian kamu dengan sebagian yang lain (Muhmmad : 4)

Ayyuhal Mukminun Ibadallah !

Mereka inilah Bani Israil, yang telah dihancurkan berulang-ulang akibat kejahatan dan penindasan mereka. Meski demikian, mereka saat ini masih tenggelam dalam kejahatan dan perilaku yang menindas.

Sungguh, penghancuran mereka oleh Allah-سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى- tidak akan terelakkan,

قَاتِلُوهُمْ يُعَذِّبْهُمُ اللَّهُ بِأَيْدِيكُمْ وَيُخْزِهِمْ وَيَنْصُرْكُمْ عَلَيْهِمْ وَيَشْفِ صُدُورَ قَوْمٍ مُؤْمِنِينَ (14) وَيُذْهِبْ غَيْظَ قُلُوبِهِمْ  [التوبة : 14 ، 15]

Perangilah mereka, niscaya Allah akan menyiksa mereka dengan (perantaraan) tangan-tangan kalian dan Allah akan menghinakan mereka dan menolong kalian terhadap mereka, serta melegakkan hati orang-orang yang beriman, dan menghilangkan panas hati orang-orang Mukmin (at-Taubah : 14-15)

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ وَنَفَعَني وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنّي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقَوْلُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرَ اللهَ الْعَظِيْمِ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْؤُمْنِيْنَ مِنْ كُلَّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Khutbah Kedua :

اَلْحَمْدُ لِلهِ رَبَّ الْعَالَمِيْنَ الَّذِي أَمَرَنَا بِالدُّاءِ لَهُ وَوَعَدَنَا بِالْإِجَابَةِ

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ [آل عمران : 102]

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam Keadaan beragama Islam.

**

Saudara-saudaraku seiman.

Ketahuilah bahwa di antara kewajiban kita terhadap saudara-saudara kita kaum Muslimin di mana saja mereka berada, baik di indonesia maupun di Palestina, bahkan di segenap penjuru dunia, adalah memberikan pertolongan kepada mereka. Terlebih terhadap mereka yang kini dizhalami dan diperangi oleh musuh-musuh mereka dari kalangan orang-orang kafir Yahudi, Israel dan antek-anteknya.

Saudara-saudaraku seiman.

Andaikan kita, karena suatu hal, tidak dapat atau belum mampu untuk menolong saudara-saudara kita di Palestina sana dengan menjalankan apa yang Allah-سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى-perintah kepada kita di dalam ayat-Nya,

انْفِرُوا خِفَافًا وَثِقَالًا وَجَاهِدُوا بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ [التوبة : 41]

Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan maupun berat, dan berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. (at-Taubah : 41)

Maka, masih ada peluang, masih ada kesempatan amal yang sangat mungkin bagi kita untuk melakukannya, karena mudah dilakukan dan amal ini pun tidak membutuhkan biaya, namun begitu amal ini membutuhkan kesungguhan dan ketulusun dari kita. Amal nan mudah tersebut adalah ‘berdoa’. Ya, amal tersebut adalah doa. Kita mendokan kebaikan untuk saudara-suadara kita, semoga Allah mencurahkan kesabaran kepada mereka, mengokohkan kaki-kaki mereka, dan semoga mereka mendapatkan pertolongan dari Dzat yang Maha Kuat lagi Maha Perkasa, yaitu, Allah-سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى-. Mereka diberikan kemenangan atas musuh-musuh mereka.

    • اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ .

  • اَللَّهُمَّ أَعِزَّ اْلِإسْلَامَ وَالْمُسْلِمِيْنَ ، اَللَّهُمَّ أَعِزَّ اْلِإسْلَامَ وَالْمًسْلِمِيْنَ ، اَللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَالْمُسْلِمِيْنَ ،

  • اَللَّهُمَّ انْصُرْ مَنَ نَصَرَ دِيْنَكَ وَكِتَابَكَ وَسُنَّةَ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ .

  • اَللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا الْمُسْلِمِيْنَ الْمُسْتَضْعَفِيْنَ فِي كُلِّ مَكَانٍ ،

  • اَللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا الْمُجَاهِدِيْنَ فِي فَلِسْطِيْن

  • اَللَّهُمَّ كُنْ لَهُمْ نَاصِراً وَمُعِيْنًا وَحَافِظاً وَمُؤَيِّدًا ،

  • اَللَّهُمَّ احْقِنْ دِمَاءَهُمْ وَاسْتُرْ عَوْرَاتِهِمْ وَآمِنْ رَوْعَاتِهِمْ

  • اَللَّهُمَّ وَاحْفِظْهُمْ بِمَا تَحْفَظُ بِهِ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ ،

  • اَللَّهُمَّ وَعَلَيْكَ بِأَعْدَاءِ الدِّيْنَ فَإِنَّهُمْ لَا ُيُعْجِزُوْنَكَ ،

  • اَللَّهُمَّ إِنَّا نَجْعَلُكَ فِي نُحُوْرِهِمْ وَنَعُوْذُ بِكَ اَللَّهُمَّ مِنْ شُرُوْرِهِمْ .

  • اَللَّهُمَّ آمِنَّا فِي أَوْطَانِنَا وَأَصْلِحْ أَئِمَّتَنَا وَوُلَاةَ أُمُوْرِنَا ، وَاجْعَلْ وِلَايَتَنَا فِيْمَنْ خَافَكَ وَاتَّقَاكَ وَاتَّبَعَ رِضَاكَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنِ .

  • اَللَّهُمَّ وَفِّقْ وَلِيَّ أَمْرِنَا لِسَدِيْدِ الْأَقْوَالِ وَصَالِحِ الْأَعْمَالِ يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَاِمِ .

  • اَللَّهُمَّ آتِ نُفُوْسَنَا تَقْوَاهَا وَزِكِّهَا أَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلَاهَا .

  • اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَنَا الَّذِي هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا ، وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَا الَّتِي فِيْهَا مَعَاشُنَا ، وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا الَّتِي فِيْهَا مَعَادُنَا ، وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِي كُلِّ خَيْرٍ وَالْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شَرٍّ .

  • رَبَّنَا اجْعَلْنَا مِنْ مُقِيْمِيْنَ الصَّلَاةِ وَمِنْ ذُرِّيَّاتِنَا يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ .

  • اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعِفَّةَ وَالْغِنَى .

  • اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا ذَنْبَنَا كُلَّهُ ؛ دِقَّهُ وَجِلَّهُ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ ، سِرَّهُ وَعَلَنَهُ .

  • اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وِلِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمْسُلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ .

  • رَبَّنَا إِنَّا ظَلَمْنَا أَنْفُسِنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ .

  • رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلآَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ .

  • وَآخِرُ دَعْوَانا أَنِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

 

Penulis :

Amar Abdullah bin Syakir

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *