Hadits-hadits Tentang Ramadhan dan Puasa – Bagian 3

Artikel Sebelumnya

3- ROMADHON, KESEMPATAN MENINGGKATKAN DERAJAT

HADITS THOLHAH BIN ‘UBAIDILLAH:

عَنْ طَلْحَةَ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ، أَنَّ رَجُلَيْنِ مِنْ بَلِيٍّ أَسْلَمَا،
فَقُتِلَ أَحَدُهُمَا فِي سَبِيلِ اللَّهِ، وَأُخِّرَ الْآخَرُ بَعْدَ الْمَقْتُولِ سَنَةً ثُمَّ مَاتَ،
قَالَ طَلْحَةُ: رَأَيْتُ الْجَنَّةَ فِي الْمَنَامِ، فَرَأَيْتُ الْآخِرَ مِنَ الرَّجُلَيْنِ أُدْخِلَ الْجَنَّةَ قَبْلَ الْأَوَّلِ،
فَأَصْبَحْتُ فَحَدَّثْتُ النَّاسَ بِذَلِكَ، فَبَلَغَتِ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَقَالَ: «أَلَيْسَ قَدْ صَامَ بَعْدَهُ رَمَضَانَ، وَصَلَّى بَعْدَهُ سِتَّةَ آلَافِ رَكْعَةٍ، وَكَذَا وَكَذَا رَكْعَةً؟»

Dari Thalhah bin ‘Ubaidillah bahwa dua laki-laki dari Baliy (cabang suku Qudho’ah-pe
Salah seorang dari keduanya terbunuh di jalan Alloh (yaitu:ikut berperang lalu mati syahid).
Sedangkan yang lainnya hidup setahun setelah yang terbunuh, lalu meninggal dunia.
Thalhah berkata, “Aku bermimpi melihat surga, aku melihat orang yang mati terakhir dari keduanya dimasukan surga lebih dahulu dari orang yang pertama.
Di waktu pagi aku menceritakannya kepada orang-orang (lalu mereka keheranan), dan hal itu sampai kepada Rasulullah sholallohu ‘alaihi wassallam.
Maka beliau bersabda, “Bukankah dia (orang yang terakhir mati itu) berpuasa Ramadhan setelah yang pertama (meninggal dunia)? dan dia telah melakukan shalat enam ribu roka’at, dan sekian roka’at lainnya?”.
(HR. Abu Ya’ala di dalam Musnadnya, no. 648. Syaik Husain Salim Asad berkata, “Para perowinya perowi-perowi kitab Shohih/Bukhori”.)



Di dalam riwayat lain disebutkan:

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « فَمَا بَيْنَهُمَا أَبْعَدُ مِمَّا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ »

Rasulullah sholallohu ‘alaihi wassallam bersabda,
“Jarak antara keduanya lebih jauh dari jarak antara langit dan bumi”.

(HR. Ibnu Majah, no. 1403; Ibnu Hibban, no. 2982. Dishahihkan oleh Al-Albani di dalam Shahih at-Targhib wat Tarhib, no. 3366, Maktabul Ma’arif, cet. 1, th 1421 H/2000 M)



FAWAID HADITS:

Ada beberapa faedah yang bisa kita ambil dari hadits ini, antara lain:

1- Kebaikan di dunia dan akhirat adalah dengan Islam.

2- Keutamaan terbunuh di jalan Alloh, yaitu ikut berperang melawan orang-orang kafir untuk meninggikan agama Alloh lalu mati syahid.

Yaitu dibunuh di jalan Alloh, bukan bunuh diri dengan bom atau lainnya.

3- Mimpi ada yang benar datang dari Allah, namun ada juga yang datang dari syaithan.

Maka semata-mata mimpi tidak bisa menjadi dalil keyakinan.

4- Sholat wajib dan mustahab, serta puasa Romadhon meningkatkan derajat.

5- Semua orang beriman akan masuk sorga dengan perbedaan derajat sesuai dengan amal sholihnya.

6- Bertemu Romadhon adalah kenikmatan dan kesempatan yang besar untuk menambah amal sholih.

Lihatlah sebagian orang yang kita lihat pada Romadhon tahun lalu sudah banyak yang meninggal dunia.

7- Sebaik-baik orang adalah yang berumur panjang dan beramal kebaikan.

Dan seburuk-buruk orang adalah yang berumur panjang dan beramal keburukan.

Inilah sedikit penjelasan tentang hadits yang agung ini.

Semoga Alloh selalu memudahkan kita untuk melaksanakan ketaatan dan menjauhi kemaksiatan.

Dan selalu membimbing kita di atas jalan kebenaran menuju ridho dan sorga-Nya yang penuh kebaikan.

Ditulis oleh Muslim Atsari,
Sragen, Selasa Dhuha, 5-Romadhon-1441 H / 28-April-2020 M
n) masuk Islam bersama-sama.

Artikel: www.hisbah.net
Ikuti update artikel kami di Hisbah.net
Youtube: MDH tv (Media Dakwah Hisbah )
Instagram: Hisbahnet dan Al Hisbah Bogor

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *