Berusaha Keras Mengubah Suami Menjadi Surga, dan Bukan Neraka (Bagian.3)

Jangan Bertumpu Pada Kecantikan Semata, Tapi Pikatlah Hati Suami dengan Cinta

Suatu hari ada seorang laki-laki datang kepada Rasul dan berkata, “Wahai Rasulullah, aku menyukai wanita bernasab baik, berpangkat lagi memiliki harta, namun ia tidak memiliki anak. Apakah aku boleh menikahinya ?”

Nabi pun melarangnya. Lalu, ia datang kembali, dan Nabi bersabda seperti itu. lalu ia datang untuk ketiga kalinya, dan Nabi pun bersabda,

“Nikahilah wanita yang penuh cinta dan banyak anak. Sungguh, aku ini menjadi umat terbanyak (di hari Kiamat kelak) dengan kamu.” [1]



Seorang istri tidak cukup hanya memiliki tubuh elok, paras cantik, harta melimpah, dan martabat tinggi, tapi dia juga harus menjadi wanita penuh cinta terhadap suami sebagaimana yang dianjurkan oleh Islam. Cinta adalah sumber kebahagiaan dan mata air kenikmatan suami.

Seorang istri yang mencintai suami berharap agar suaminya mampu menggapai kebahagiaan serta kenikmatan dengan lahirnya sang buah hati atau dengan gelora cintanya.

Ketika istri tidak dikaruniai anak oleh Allah-سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى-, maka ia akan menjadi wanita cerdas yang meridhai ketetapan Allah-سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى-. Ia akan menyerahkan urusannya kepada Allah-سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى- dan berserah diri kepada qadha dan qadar-Nya. Ia sadar bahwa kemandulannya bukanlah keinginan dirinya atau keinginan suaminya. Dengan begitu ia akan memusatkan diri pada hal-hal yang berada pada ranah keinginannya, hingga ia mampu memberikan yang terbaik kepada suami. Misalnya, ia bisa mengusahakan kebahagiaan yang lahir dari luapan cinta dan kasihnya.

Istri Harus Mengisi Hidupnya untuk Memenuhi Kebahagiaan Suaminya

Istri yang mencari kebahagiaan keluarga harus tahu bahwa suami mencari istri yang masih gadis. Sebab menikahi seorang gadis mampu mewujudkan tujuan sebuah pernikahan.

Itulah pesan dari kisah Utsman bin Affan-رَضِيَ اللهُ عَنْهُ-saat bertemu dengan Abdullah bin Mas’ud-رَضِيَ اللهُ عَنْهُ-di Mina dan berkata, “Wahai Abu Abdurrhman, maukah aku nikahkan kamu dengan gadis belia agar ia mengingatkanmu dengan sebagian kenikmatan masa lalumu?”



Dalam lafal lain : “Dengan gadis belia, agar ia mengembalikan memori yang telah kau lalui ?” [2]

Istri harus menggunakan masa kecilnya dan masa mudanya agar dengan keduanya suami lebih menikmatinya, lebih wangi bicaranya, lebih berhasrat untuk bersenggama dengannya yang merupakan tujuan menikah, lebih baik pergaulannya, lebih bergurau bicaranya, lebih indah penampilannya, dan lebih halus sentuhannya. Sebab, suami menemukan akhlak yang ia ridhai pada diri istrinya.

Istri Berusaha Menshalihkan Diri Demi Memikat Keterpukauan dan Memberi Rasa Aman Kepada Suami

Istri harus sadar bahwa keshalihan dirinya mampu membuat suaminya terpesona dan mengubah dirinya menjadi tempat sandaran kepercayaan suaminya.

Rasulullah-صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ-bersabda,

“Di antara kebahagiaan adalah istri shalihah yang bila kau melihatnya, niscaya ia mempesonamu; dan bila kau tidak ada, maka kau merasa aman atas dirinya.” [3]

Istri shalihah akan membuat senang hati suaminya dan terpukau saat memandangnya. Memukau suami tidak harus menjadi wanita tercantik, tapi memukau suami bisa dengan memenuhi hak suami.

Istri hendaknya senantiasa berhias dan berdandan sehingga suami selalu memandangnya dalam keadaan terbaik, meskipun ia hanya berparas pas-pasan. Sebab ia memahami pesan Islam terhadap laki-laki yang pulang dari bepergian agar memberitahukan kepulangannya kepada istrinya hingga istrinya bisa berdandan menyambutnya.

Suatu saat Nabi-صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ-bersabda :

“Perlambatlah langkah kamu hingga kita memasuki Madinah di malam hari, agar istri-istri kita menyisir rambutnya dan merapikan yang hilang. [4]  

Karena itu, istri harus menghias diri dan berdandan hingga menyenangkan hati suaminya. Bukan justru berdandan karena berkunjung dan menghadiri pertemuan. Sedang jika di rumah, dia justru membiarkan suaminya melihat diirinya dengan baju kerja yang penuh bau dapur, sehingga akhirnya suaminya pun berpaling hati darinya dan mencari kesenangan dari wanita lain. Dan, itulah efek kebodohan istri.

Istri shalihah memahami tujuan menikah, yakni menyempurnakan kebahagiaan. Ia mengetahui bahwa ketundukannya terhadap ajaran Islam ini merupakan sebuah bentuk keshalihan diri. Di sisi lain, keshalihan diri mampu mengguyurkan kebahagiaan ke dalam diri istri, diri suami, dan diri keluarga.

Istri Berusaha Memberikan Perhatian Kepada Suami

Islam menganjurkan kepada para istri agar memperhatikan suaminya dengan tingkat seideal mungkin agar karakter-karakter kebaikan yang ia miliki segera mengemuka.

Rasulullah-صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ-bersabda,

‘Wanita Quraisy adalah sebaik-baik wanita : mereka menunggang kuda, paling lembut kepada anak, dan paling memperhatikan suami dalam hal harta miliknya.’ [5]

Hadis ini merupakan dalil keutamaan wanita Quraisy dan keutamaan karakter-karakter di atas. Yakni, memperhatikan hak suami dalam hal harta, menjaganya, menunaikan amanahnya, mengelolanya dengan baik, dan manjaga keadaannya. Dan juga, dalil harus bersikap lembut, halus dan baik kepada anak saat mendidik serta memelihara mereka, terutama di saat anak telah menjadi yatim.

Wanita Quraisy adalah sebaik-baik wanita Arab. Dan secara umum, orang Arab itu lebih baik dari bangsa lain. Maka, inilah alasan Rasul mengkhususkan wanita Quraisy.



Saat seorang istri telah memberikan kebahagiaan kepada suaminya, niscaya dia telah mewujudkan bagi suaminya dan bagi dirinya kenikmatan surga dunia.

Wallahu A’lam

Sumber :

Ilaj az-Zauj bi Husni al-‘Asyarah, Abu Thalib Abdul Qadir bin Muhammad bin Husain, ei, hal.  126-129

Amar Abdullah bin Syakir

    

Catatan :

[1] Abu Dawud, 2050; Hakim, 2/162 dan ia sahihkan. Albani mensahihkannya dalam Shahihut Targhib, 1921

[2] Muslim, 10/176

[3] An-Nawawi dalam Syarah Muslim, 10/176, dengan perubahan redaksi.

[4] Muslim, 10/294

[5] Bukhari, 3434

Artikel: www.hisbah.net
Ikuti update artikel kami di Hisbah.net
Youtube: HisbahTv
Instagram: Hisbahnet dan Al Hisbah Bogor

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *