Akibat Keserakahan, Tenggelam dimakan Bumi

Apa yang menyebabkan Qorun, beserta rumahnya, hartanya dan keluarganya dibenamkan ke dalam bumi oleh Allah azza wajalla?

Siapakah Qorun itu dan bagaimanakah karakternya?

Allah azza wajalla berfirman,

إِنَّ قَارُونَ كَانَ مِنْ قَوْمِ مُوسَى فَبَغَى عَلَيْهِمْ وَآتَيْنَاهُ مِنَ الْكُنُوزِ مَا إِنَّ مَفَاتِحَهُ لَتَنُوءُ بِالْعُصْبَةِ أُولِي الْقُوَّةِ إِذْ قَالَ لَهُ قَوْمُهُ لَا تَفْرَحْ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْفَرِحِينَ

Sesungguhnya Qarun adalah termasuk kaum Musa, maka ia berlaku aniaya terhadap mereka, dan Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat. (Ingatlah) ketika kaumnya berkata kepadanya: “Janganlah kamu terlalu bangga; sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan diri.” ( Qs. Al-Qoshosh : 76)

قَالَ إِنَّمَا أُوتِيتُهُ عَلَى عِلْمٍ عِنْدِي أَوَلَمْ يَعْلَمْ أَنَّ اللَّهَ قَدْ أَهْلَكَ مِنْ قَبْلِهِ مِنَ الْقُرُونِ مَنْ هُوَ أَشَدُّ مِنْهُ قُوَّةً وَأَكْثَرُ جَمْعًا وَلَا يُسْأَلُ عَنْ ذُنُوبِهِمُ الْمُجْرِمُونَ  فَخَرَجَ عَلَى قَوْمِهِ فِي زِينَتِهِ قَالَ الَّذِينَ يُرِيدُونَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا يَا لَيْتَ لَنَا مِثْلَ مَا أُوتِيَ قَارُونُ إِنَّهُ لَذُو حَظٍّ عَظِيمٍ  وَقَالَ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ وَيْلَكُمْ ثَوَابُ اللَّهِ خَيْرٌ لِمَنْ آمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا وَلَا يُلَقَّاهَا إِلَّا الصَّابِرُونَ

Qarun berkata: “Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena ilmu yang ada padaku.” Dan apakah ia tidak mengetahui, bahwasanya Allah sungguh telah membinasakan umat-umat sebelumnya yang lebih kuat daripadanya, dan lebih banyak mengumpulkan harta? Dan tidaklah perlu ditanya kepada orang-orang yang berdosa itu, tentang dosa-dosa mereka.

Maka keluarlah Qarun kepada kaumnya dalam kemegahannya. Berkatalah orang-orang yang menghendaki kehidupan dunia: “Moga-moga kiranya kita mempunyai seperti apa yang telah diberikan kepada Karun; sesungguhnya ia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar.”

Berkatalah orang-orang yang dianugerahi ilmu: “Kecelakaan yang besarlah bagimu, pahala Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, dan tidak diperoleh pahala itu, kecuali oleh orang- orang yang sabar.” ( Qs. Al-Qoshosh : 78-80)

Pembaca yang budiman…

Demikianlah Allah menjelaskan kepada kita tentang siapakah Qorun itu dan bagaimana karakternya. Dia adalah salah seorang dari kaum nabi Musa, yakni : dari kalangan bani Isroil. Allah telah mengaruniakan kepadanya perbendaharaan harta yang sangat besar, hingga kuncinya saja sungguh sangat berat dipikul oleh sejumlah orang-orang yang kuat. Namun, ia melampau batas, ia sombong dan angkara murka kepada kaumnya, ia menampakkan kemegahan di hadapan kaumnya, hingga sebagian mereka yang terpedaya dengan silaunya kehidupan dunia berharap agar mereka memiliki apa yang dimiliki Qorun karena mereka menilai bahwa itu adalah sebuah keberuntungan yang besar, seraya mengatakan : “Moga-moga kiranya kita mempunyai seperti apa yang telah diberikan kepada Qarun; sesungguhnya ia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar.” Berbeda halnya dengan orang yang berilmu diantara mereka, mereka tidak terpedaya dengan apa yang dimiliki Qorun tersebut. Bahkan, apa yang dimilikinya tersebut sangat boleh jadi menjadi sebab kebinasaan baginya.

Pembaca yang budiman…

Qorun tidak bersykur kepada Dzat yang telah mengaruniakan nikmat itu semua kepadanya, bahkan ia mengklaim bahwa apa yang dimilikinya tersebut adalah semata-mata hasil usahanya karena ia mempunyai ilmu untuk memperolehnya. Ia melupakan Allah sebagai Dzat yang telah mengaruniakan segala kenikmatan kepadaNya. Sungguh ia telah menampakkan sesuatu yang tidak disukai oleh sang pemberi nikmat, ia terlalaikan oleh apa yang dimilikinya tersebut, ia lupa bahwa sikap-sikap buruknya tadi sangat boleh jadi akan menjadi bumerang baginya sebagaimana sikap-sikap jelek orang-orang sebelumnya yang telah menjadikan mereka dibinasakan, diazab oleh Allah ta’ala Dzat pemberi segala nikmat. Allah berfirman,

وَمَا بِكُمْ مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنَ اللَّهِ

Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya), ( Qs. An-Nahl : 53)

Pembaca yang budiman…

Apa akibat buruk atas perilaku buruk Qorun tersebut ?

Perhatikanlah firman Allah azza wajalla berikut ini,

فَخَسَفْنَا بِهِ وَبِدَارِهِ الأَرْضَ فَمَا كَانَ لَهُ مِنْ فِئَةٍ يَنْصُرُونَهُ مِنْ دُونِ اللَّهِ وَمَا كَانَ مِنَ الْمُنْتَصِرِينَ

Maka Kami benamkanlah Qarun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golonganpun yang menolongnya terhadap azab Allah. Dan tiadalah ia termasuk orang-orang (yang dapat) membela (dirinya). (Qs. Al-Qoshosh : 81)

Pembaca yang budiman…

Apa yang menimpa Qorun “ yaitu : dibenamkannya dia beserta rumahnya ke dalam bumi adalah sebagai balasan yang sebanding dengan amal perbuatannya. Maka sebagaimana dia telah bersikap sombong, meninggikan dirinya atas hamba-hamba Allah, maka Allah menurunkannya hingga ke tempat yang paling rendah beserta apa-apa yang ia bangga-banggakan berupa rumah, dan segala perabotannya dan barang-barangnya yang lainnya.

Dan, kejadian ini berpengaruh kepada orang-orang yang sebelumnya berharap, mencita-citakan kedudukan Qorun. Simaklah apa yang Allah firmankan kemudian dan apa yang mereka katakan. Allah berfirman,

وَأَصْبَحَ الَّذِينَ تَمَنَّوْا مَكَانَهُ بِالْأَمْسِ يَقُولُونَ وَيْكَأَنَّ اللَّهَ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَيَقْدِرُ لَوْلَا أَنْ مَنَّ اللَّهُ عَلَيْنَا لَخَسَفَ بِنَا وَيْكَأَنَّهُ لَا يُفْلِحُ الْكَافِرُونَ

Dan jadilah orang-orang yang kemarin mencita-citakan kedudukan Qarun itu, berkata: “Aduhai, benarlah Allah melapangkan rezki bagi siapa yang Dia kehendaki dari hamba-hambaNya dan menyempitkannya; kalau Allah tidak melimpahkan karunia-Nya atas kita benar-benar Dia telah membenamkan kita (pula). Aduhai benarlah, tidak beruntung orang- orang yang mengingkari (nikmat Allah).” (Qs. Al-Qoshosh : 82).

Pembaca yang budiman…

Ungkapan-ungkapan mereka itu menandakan keterkejutan pada diri mereka dan cerminan hati merekja bahwa mereka pengambilan pelajaran atas peristiwa yang menimpa Qorun itu dan sekaligus menunjukkan bahwa mereka takut atau khawatir akan bernasib sama seperti halnya Qorun yang diazab dengan cara demikian itu.

Demikianlah ma’siyat kepada Dzat yang telah memberikan segala nikmat akan mendatangkan murka-Nya sehingga sangat boleh jadi Dia akan menurunkan azab kepada siapa saja yang berbuat ma’siat kepadaNya. Semoga Allah menjadikan kita dan saudara kita kaum muslimin dimana pun mereka berada sebagai hamba-hamba Allah yang pandai bersyukur atas nikmat yang diberikanNya.amien. Wallahu a’lam. (Abu Umair).

Artikel : www.hisbah.net

Ikuti update artikel di Fans Page Hisbah.net
Twitter @Hisbahnet, Google+ Hisbahnet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *