Ajarkan Anak Anda Untuk Shalat Sejak Dini

Kewajiban orangtua terhadap anak mereka bukan hanya nafkah dan hal lainnya yang dapat diukur secara materi, namun yang lebih besar dan yang terutama adalah bertanggung jawab terkait kualitas agama sang anak, karena sejatinya tujuan utama penciptaan kita adalah beribadah kepada Allah Ta’ala.

Dan ibadah yang wajib atas orangtua untuk mengajarkan anak-anak mereka adalah shalat, Allah Ta’ala berfirman:

وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا ۖ لَا نَسْأَلُكَ رِزْقًا ۖ نَحْنُ نَرْزُقُكَ ۗ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَىٰ

Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa. (QS Taha: 132)

 

Dan Allah Ta’ala juga wasiatkan agar bersabar dalam mengajarkan mereka, karena anak-anak memang sedang di usia bermain dan belum memahami komitetmen dan kewajiban. Namun bukan juga dibiarkan serta-merta dengan dalih masih kecil. Hingga datang usia baligh mereka dan mereka tidak terbiasa untuk bangun subuh dan memprioritaskan waktu shalat.

Maka, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memberikan panduan kapan shalat mulai diajarkan, yaitu pada haditsnya:

مُرُوا أَوْلادَكُمْ بِالصَّلاةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ، وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرٍ، وَفَرِّقُوا بَيْنَهُمْ فِي الْمَضَاجِعِ
(صحيح أبي داود)

“Perintahkan anak-anak kalian untuk menunaikan shalat saat mereka berusia tujuh tahun, dan pukullah mereka saat mereka berusia sepuluh tahun, pisahkan tempat tidur di antara mereka.” (HR. Abu Daud)

 

Jadi, tegaskan masalah shalat sejak umur 7 tahun, ajak selalu ke masjid dan bangunkan saat shalat subuh. Insyallah sang anak terbiasa hingga datang usia baligh dan shalat menjadi kewajibannya yang pahala dan dosanya akan ditanggung olehnya sendiri.

Namun, jika sudah sampai usia 10 tahun masih bermalas-malasan untuk shalat, dapat dididik dengan pukulan sebagai sanksi. Tapi tentunya pukulan yang mendidik, bukan dalam rangka kekerasan hingga malah membuat sang anak membenci perkara tersebut.

 

Terakhir, semoga kita semua tidak bosan dan jenuh dalam mendidik anak-anak kita, karena baik dan buruknya mereka adalah tanggung jawab kita di hadapan Allah Ta’ala. Jika mereka menjadi anak saleh dan salehah maka akan membawa kita ke surga, jika tidak maka akan menyeret kita ke pertanggungjawaban yang berat nantinya.

Artikel: www.hisbah.net
Ikuti update artikel kami di Hisbah.net
Youtube: HisbahTv
Instagram: Hisbahnet dan Al Hisbah Bogor

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *