Dakwah adalah jalan yang mulia, jalannya para Nabi dan Rasul utusan Allah Ta’ala. Tujuan utama dakwah adalah mengajak manusia untuk mengesakan Allah semata dalam tauhidnya, dan hanya beribadah kepadanya semata pula.
Namun yang menjadi persoalan, ketika umat semakin jauh dari agamanya, semakin kabur pula pemahaman mereka akan tauhid dan ibadah, bahkan samar pula bagi mereka mana yang halal dan haram. Maka dari itu, diperlukanlah sikap bijak dan sabar bagi para perintis jalan dakwah atau Da’i dalam menyeru umat kepada kebaikan dan menjauhkan mereka daripada yang mungkar.
Syaikh Abdullah bin Baz Rahimahullah menasehatkan:
الداعي إلى الله جل وعلا، ينبغي له أن يتحرى في دعوته ما يقنع المدعو، ويوضح الحق، ويردعه عما يضره، بالأسلوب الحسن الطيب، اللين الرقيق
“Hendaklah seorang Da’i kepada jalan Allah Jalla wa ‘Alaa berusaha dalam dakwahnya untuk mencari cara agar dapat meyakinkan orang yang didakwahinya, menerangkan baginya kebenaran, dan menjauhkannya dari apa yang memudharatkannya. Dengan cara yang bagus dan baik, lembuh dan mudah. (Majmu Fatawa Ibnu Baz 109/3)
Ya, bersabarlah dalam menjelaskan kebenaran dan ilmu. Runut dan perlahanlah, karena tidak semua orang memiliki level pemahaman yang sama. Dan Bijaksana menuntut variasi dalam menyampaikan, karena tidaklah sama cara mendakwahi orangtua dengan remaja, dan seterusnya.
Allah Ta’ala berfirman:
ادْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ ۖ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ ۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ ۖ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” (An Nahl:125)
Terakhir, ingatlah besarnya ganjaran keberhasilan mendakwahi seseorang, agar hilang rasa penat dan jenuh itu, ketika usaha membuahkan hasil yang didamba, yaitu pahala yang mengantarkan ke surga.
Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
لَأَنْ يَهْدِيَ اللَّهُ بِكَ رَجُلًا وَاحِدًا خَيْرٌ لَكَ مِنْ أَنْ يَكُونَ لَكَ حُمْرُ النَّعَمِ
Sungguh seandainya Allah memberi hidayah kepada seseorang lewat perantaraan kamu, hal itu lebih baik buatmu dari pada unta merah (harta yang paling baik) “. (HR Bukhari)
Artikel: www.hisbah.net
Ikuti update artikel kami di Hisbah.net
Youtube: HisbahTv
Instagram: Hisbahnet dan Al Hisbah Bogor