Cara ini sangat populer dan banyak digandrungi di Eropa, Amerika dan negara-negara dunia ketiga. Penghipnotis mengklaim bahwa seorang media (objek hipnotis) ketika tertidur pulas, maka akan ada sebagian arwah merasukinya sehingga bisa membantunya untuk mengetahui perkara gaib dan kejadian masa depan.
Sebenarnya, kita harus ingat bahwa arwah orang-orang yang telah meninggal tidak akan bisa diundang datang secara mutlak, karena antara arwah dan alam dunia terdapat penghalang yang dinamakan barzakh yang mereka tidak mungkin bisa melewati atau menyeberanginya. Al-Qur’an mengisyaratkan hal ini, (Allah azza wajalla berfirman),
حَتَّى إِذَا جَاءَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ
لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ كَلَّا إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا وَمِنْ وَرَائِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ
(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seorang dari mereka, dia berkata, “Ya Tuhanku, kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku dapat berbuat kebajikan yang telah aku tinggalkan.” Sekali-kali tidak ! Sungguh itu adalah dalih yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada barzakh sampai pada hari mereka dibangkitkan.” (Qs. Al-Mukminun : 99-100)
Oleh karena itu, setiap yang dilakukan penyihir atau orang yang mengaku bisa menghadirkan arwah atau penghipnotis untuk meyakinkan para pemirsanya bahwa klaim mereka benar adalah karena suatu kesepakatan dengan sebagian orang atau bahkan dengan media tertentu. Pada beberapa situasi kesepakatan ini tidak bisa dicapai atau terkadang sebagian jin atau qarin datang untuk menyesatkan orang, menyia-nyiakan waktu dan harta serta iman mereka, atau mungkin sang media memiliki kepekaan. Akan tetapi, hal ini sangat jarang didapatkan pada seorang media.
Wallahu A’lam
Sumber :
“As-Sihru wa As-Sahrah min Minzhar al-Qur’an wa As–Sunnah”, Dr. Ibrahim Kamal Adham, ei, hal. 261-262
Amar Abdullah bin Syakir