Pada asalnya kebanyakan tukang sihir mengandalkan kekuatan sugestinya, sebab kata-kata pada saat tertentu bisa berpengaruh melebihi pengaruh yang dihasilkan benda atau materi, sebagaimana dalam praktek hipnotis, karena penghipnotis hanya mengucapkan kata-kata sebagai perantara sehingga objek tertidur pulas. Di antara bentuk sihir sugestif adalah :
1. Adu Domba
Kisah berikut akan menjelaskan sihir jenis ini.
Disebutkan bahwa seorang wanita meminta pertolongan kepada tukang sihir untuk suaminya yang tidak memperhatikan dirinya, lalu penyihir berkata kepadanya “Sesungguhnya suamimu ini sedang tergila-gila kepada gadis muda yang cantik.” Lalu wanita itu bertanya “Lantas bagaimana solusinya ?” penyihir menjawab “Kamu bujuk suamimu untuk mendatangiku.” Wanita itu menjawab “baiklah!” Maka wanita itu membujuk suaminya untuk menemui penyihir tersebut. Maka ketika suaminya sedang berduaan dengan tukang sihir tersebut, si tukang sihir berkata, “Sesungguhnya istrimu ingin membunuhmu, hendaklah engkau berhati-hati.” Maka laki-laki tersebut berterima kasih kepadanya. Setelah itu secara diam-diam tukang sihir meminta kepada istri lelaki tersebut tiga helai rambut dari leher suaminya yang dipotong dengan pisau tajam agar suaminya terbebas dari gadis pujaannya. Maka si istri tersebut mencari-cari waktu menunggu kesempatan hingga suaminya tertidur. Wanita tersebut menyelinap masuk dengan membawa pisau tajam dan mendekati suaminya yang pura-pura tidur. Tatkala suami melihat pisau di tangan istrinya, maka ia segera melompat dan menikam istrinya dengan pisau tersebut beberapa kali tikaman hingga mati.
2. Sihir yang dilakukan oleh tukang sulap
Ketika seseorang menjadikan kepiwaiannya dalam berkata-kata sebagai tabir (pengalih perhatian) yang menghalangi mata dan akal pikiran orang-orang sehingga tidak menyadari apa yang dilakukan kedua tangannya. Untuk mengalihkan perhatian ini, maka ia tidak menggunakan kata-kata. Satu gerakan yang dilakukan oleh tukang sihir atau tukang sulap terkadang lebih mengena daripada kata-kata. Terkadang penyihir juga menggunakan dua jenis pengalih perhatian ini pada saat bersamaan, inilah puncak dari ilusi. Al-Qur’an al-Karim telah menggambarkan dengan cara yang sangat indah ketika menyifati perbuatan para tukang sihir Fir’aun pada hari tantangan besar antara mereka dan Musa. Allah berfirman,
قَالَ بَلْ أَلْقُوا فَإِذَا حِبَالُهُمْ وَعِصِيُّهُمْ يُخَيَّلُ إِلَيْهِ مِنْ سِحْرِهِمْ أَنَّهَا تَسْعَى
Berkata Musa: “Silahkan kamu sekalian melemparkan”. Maka tiba-tiba tali-tali dan tongkat-tongkat mereka, terbayang kepada Musa seakan-akan ia merayap cepat, lantaran sihir mereka. (Qs. Thaha : 66)
Bergeraknya tali temali dan tongkat menunjukkan sugesti yang berupa perbuatan, adapun kalimat “karena sihir mereka” menunjukkan kepada sugesti yang berupa ucapan.
Sugesti ucapan dan perbuatan ini mencapai puncak pengaruhnya sehingga menjadikan Musa merasa takut. Allah berfirman,
فَأَوْجَسَ فِي نَفْسِهِ خِيفَةً مُوسَى (67) قُلْنَا لَا تَخَفْ إِنَّكَ أَنْتَ الْأَعْلَى (68)
Maka Musa merasa takut dalam hatinya. Kami berkata: “Janganlah kamu takut, Sesungguhnya kamulah yang paling unggul (menang). (Qs. Thaha : 67-68)
3. Sihir yang dilakukan oleh sebagian tukang sihir dengan membuat tabir-tabir, kalung, patung-patung kecil dari lilin dengan menaruh jarum atau paku di dalamnya.
Sesungguhnya patung-patung tersebut tidaklah bisa memberikan celaka atau manfaat. Akan tetapi, jika seseorang mengetahui bahwa tukang sihir membuatnya untuk menakut-nakutinya, maka ia akan merasa takut dan jiwanya menjadi goncang sehingga ia dihantui khayalan-khayalan buruk.
Wallahu A’lam
Sumber :
“As-Sihru wa As-Sahrah min Minzhar al-Qur’an wa As-Sunnah”, Dr. Ibrahim Kamal Adham, ei, hal. 51
Amar Abdullah bin Syakir