Ketika suami-istri saling menyambut dengan ramah, senyum, kecupan, tutur kata manis, dan wangi saat pasangannya datang serta meninggalkan pekerjaan yang ada termasuk perkara penting untuk menghadirkan kebahagiaan rumah. Hendaknya masing-masing memperlihatkan bahwa pasangannya begitu mencintai, memuliakan, dan rindu kepadanya.
Sebagaimana pentingnya saat menyambut, maka penting pula saat melepas kepergian. Tatkala suami istri saling melepas kepergian dengan senyum, kecupan dan mendoakan taufik saat keluar rumah, ini juga perlu untuk sangat diperhatikan. Anas bin Malik-semoga Allah meridhainya- berkata, Rasulullah-shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda kepadaku :
يَا بُنَيَّ إِذَا دَخَلْتَ عَلَى أَهْلِكَ فَسَلِّمْ يَكُوْنُ بَرَكَةً عَلَيْكَ وَعَلَى أَهْلِ بَيْتِكَ
Wahai nak, jika kamu menemui keluargamu maka ucapkanlah salam, niscaya keberkahan akan menyertaimu dan keluargamu.” (Shahih al-Kalim ath-Thayyib)
Rasulullah-shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda,
لَا تَحْقِرَنَّ مِنْ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ
Janganlah kamu meremehkan kebaikan sekecil apapun meskipun kamu bertemu saudaramu dengan wajah berseri-seri.” (Shahih Muslim)
Aisyah berkata,
أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى الله عَليْهِ وسَلَّمَ قَبَّلَ بَعْضَ نِسَائِهِ ، ثُمَّ خَرَجَ إِلَى الصَّلاَةِ ، وَلَمْ يَتَوَضَّأْ
“Bahwasanya Nabi-shallallahu ‘alaihi wasallam- mencium sebagian istrinya lalu keluar untuk shalat tanpa berwudhu lagi.” (Shahih at-Tirmidzi)
Aisyah juga berkata, “Dahulu aku memakaikan minyak wangi untuk Rasulullah-shallallahu ‘alaihi wasallam- saat beliau ihram dan tahallul sebelum thawaf mengitari Ka’bah.”(Shahih al-Bukhari)
Hadis ini menunjukkan bahwa Aisyah pernah memakaikan minyak wangi untuk Nabi-shallallahu ‘alaihi wasallam- dengan tangannya sendiri saat beliau tahallul dan ihram. Beginilah seharusnya istri shalihah, dia harus memperhatikan perpisahan dan sambutan untuk suami saat tiba di rumah.
Dari Aisyah –semoga Allah meridhainya- bahwa Rasulullah-shallallahu ‘alaihi wasallam- jika memasuki rumah, beliau bersiwak terlebih dahulu, sebagaimana riwayat Muslim. Hadis ini menunjukkan pentingnya seorang suami mengharumkan bau mulut sebelum masuk rumah dan bertemu dengan istri dan anak-anaknya.
Wallahu A’lam
Sumber :
Dinukil dari “ Tis’un Wa Tis’una Fikrah li Hayah Zaujiyah Sa’idah”, karya : Dr. Musyabbab bin Fahd al-Ashimi (ei, hal. 131)
Amar Abdullah bin Syakir