Buah Tarbiyah Tauhid Asma’ Wa Sifat Pada Diri Individu dan Masyarakat

Sesungguhnya iman dengan asma’ dan sifat Allah sangatlah berpengaruh baik bagi perilaku individu maupun jamaah dalam mu’amalahnya dengan Allah dan dengan makhluk.

  1. Pengaruhnya Dalam Bermu’amalah dengan Allah
  • Jika seseorang mengetahui asma’ dan sifatNya, juga mengetahui madlul (arti dan maksud)nya secara benar, maka yang demikian itu akan memperkenalkannya dengan Rabb-nya beserta keagungan-Nya. Sehingga ia tunduk dan khusyu‘ kepadaNya, takut dan mengharapkanNya, tunduk dan memohon kepadaNya serta bertawassul kepadaNya dengan nama-nama dan sifat-sifatNya. Sebagaimana Allah Subhannahu wa Ta’ala berfirman:

وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى فَادْعُوهُ بِهَا وَذَرُوا الَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِي أَسْمَائِهِ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

“Hanya milik Allah asma’ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asma’ul husna itu …” (Qs. Al-A’raf: 180)

  • Jika ia mengetahui bahwa Rabb-nya sangat dahsyat adzabNya, Dia bisa murka, Mahakuat, Mahaperkasa dan Mahakuasa melakukan apa saja yang Dia kehendaki, Dia Maha Mendengar, Maha Melihat dan Maha Mengetahui segala sesuatu yang tidak satu pun terlepas dari ilmuNya, maka hal itu akan membuatnya bermuraqabah (merasa diawasi Allah), takut dan menjauhi maksiat terhadapNya.
  • Jika ia mengetahui Allah adalah Maha Pengampun, Maha Penyayang, Mahakaya, Mahamulia, senang pada taubat hambaNya, mengampuni semua dosa dan menerima taubat orang yang bertaubat, maka hal itu akan membawanya kepada taubat dan istighfar, juga membuatnya berprasangka baik kepada Rabb-nya dan tidak akan berputus asa dari rahmatNya.
  • Jika ia mengetahui Allah adalah yang memberi nikmat, yang menganugerahi, dan yang hanya di tanganNya segala kebaikan, dan Dia Mahakuasa atas segalanya, Dia yang memberi rizki, membalas dengan kebaikan, dan memuliakan hambaNya yang mukmin, maka hal itu akan membawanya pada mahabbah (cinta) kepada Allah dan bertaqarrub (mendekatkan diri) kepadaNya serta mencari apa yang ada di sisiNya dan akan berbuat baik kepada sesamanya.
  1. Pengaruhnya dalam Bermu’alah dengan Makhluk

Jika seseorang mengetahui bahwa Allah adalah Hakim yang Maha adil, tidak menyukai kezhaliman, kecurangan, dosa dan permusuhan; dan Dia Maha Membalas dendam terhadap orang-orang zhalim atau orang-orang yang melampaui batas atau orang-orang yang berbuat kerusakan, maka ia pasti akan menahan diri dari kezhaliman, dosa, kerusakan dan khianat. Dan dia akan berbuat adil atau obyektif sekali pun terhadap dirinya sendiri, juga akan bergaul dengan teman-temannya dengan akhlak yang baik. Dan masih banyak lagi pengaruh-pengaruh terpuji lainnya karena mengetahui nama-nama Allah dan beriman kepadaNya.

Demikianlah, Allah memperkenalkan DiriNya dengan nama-nama itu agar hambaNya mengenalNya dan memohon kepadaNya sesuai dengan isi kandungannya dan agar berbuat baik kepada hamba-Nya yang lain. Allah Subhannahu wa Ta’ala berfirman:

وَأَحْسِنُوا إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

“… dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” (Qs. Al-Baqarah : 195)

Dan Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda,

ارْحَمُوْا مَنْ فِى اْلأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِى السَّمَاء

“Sayangilah orang yang ada di bumi, maka engkau akan disayangi oleh yang ada di langit.”

Sumber :

Dinukil dari Kitab Tauhid 1, karya : Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al Fauzan

Amar Abdullah bin Syakir

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *