Hati-hati Aplikasi Ramalan di Sosial Media

Semakin hari aktivitas sehari-hari seakan tidak dapat terlepas dari sosial media, dari orangtua sampai anak kecil, dari masyarakat awam hingga kalangan berilmu juga memanfaatkan sosial media untuk berbagi atau mencari informasi. Sosial media ini ibarat pisau bermata dua, ia dapat dijadikan ladang amal jika digunakan untuk kebaikan, namun ia juga dapat menjadi bumerang yang akan menyerang penggunanya di hari akhir kelak jika digunakan untuk hal-hal yang tidak berfaidah apalagi yang haram. Salah satu hal haram yang jarang diketahui oleh banyak pengguna media sosial adalah aplikasi-aplikasi gratis yang biasanya berseliweran di Facebook, yang mana jika di klik maka ia akan menampilkan jawaban-jawaban bak ramalan akan masa depan, seperti kapan menikah, pekerjaan yang akan di dapat, akan hidup sampai umur berapa dsbg yang mana jika diteliti ternyata hal tersebut bermakna ramalan, dan ramal-meramal dalam Islam hukumnya adalah haram dan masuk ke dalam kesyirikan, sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:

مَنْ أَتَى كَاهِناً أَوْ عَرَّافاً فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُولُ فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ

Barangsiapa yang mendatangi dukun atau tukang ramal, lalu ia membenarkannya, maka ia berarti telah kufur pada Al Qur’an yang telah diturunkan pada Muhammad.” (HR. Ahmad) Hukum kafir ini bagi yang sampai percaya, adapun meski hanya sekedar iseng bertanyapun sekurang-kurangnya shalat selama 40 hari tidak akan diterima, sabda beliau:

مَنْ أَتَى عَرَّافًا فَسَأَلَهُ عَنْ شَىْءٍ لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلاَةٌ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً

Barangsiapa yang mendatangi tukang ramal, maka shalatnya selama 40 hari tidak diterima.” (HR. Muslim Mengapa begitu keras? Karena ilmu ghaib hanyalah milik Allah Ta’ala, sebagaimana firman-Nya:

وَعِنْدَهُ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لَا يَعْلَمُهَا إِلَّا هُوَ

” Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri” (QS. Al An’am: 59). Dan inilah salah satu pembeda anatar keislaman dan kesyirikan yang meyakini bahwa ada dzat lain yang berserikat bersama Allah dalam hal-hal tertentu. Jadi aplikasi-aplikasi yang membahayakan akidah tersebut layaknya jasa perdukunan online, maka hukumnya dianggap sama. Adapun jika sebagian orang mengganggap aplikasi tersebut hanya untuk hiburan, maka kita katakan: Bukankah anda akan merasa semangat jika hasil yang diberikan aplikasi tersebut bagus atau sesuai dengan keadaan anda? Dan anda akan merasa kurang beruntung jika sebaliknya?, jika anda merasa demikian, maka sungguh itulah ia hakikat dari ramalan, sehingga Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

من ردته الطيرة عن حاجته فقد أشرك، قالوا: يا رسول الله! ما كفارة ذلك؟ قال: أن تقولوا: اللهم لا خير إلا خيرك، ولا طير إلا طيرك، ولا إله غيرك\

“Siapa orang yang dibatalkan keperluannya oleh thiyarah (sangkaan / ramalan bahwa dia akan sial), maka sungguh orang itu telah berbuat syirik. Bertanyalah para sahabat, “Lalu apa kafarahnya (penebus / penghapus dari dosa thiyarah tersebut)?” Menjawab Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, “Hendalkan kalian mengatakan, “

اللهم لا خير إلا خيرك، ولا طير إلا طيرك، ولا إله غيرك 

“Ya Allah, tidak ada kebaikan kecuali kebaikanMu, tidak ada kesialan kecuali kesialanMu (yang Engkau takdirkan), dan tidak ada sesembahan yang benar selain Engkau.”) (Hr Ahmad)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *