Allah Mencintai Orang-orang yang Berbuat Baik

Berbuat baik termasuk akhlak yang mulia. Jika berbuat baik semakin bertambah antara suami istri –selain kewajiban yang ada-, akan bertambah pula kecintaan dan kuatnya hubungan keduanya. Akan berdampak positif bagi kehidupan mereka secara umum dan untuk anak-anak dan orang sekitar secara khsusus.

Cakupan berbuat baik itu luas, baik dengan ucapan, perilaku, ataupun perasaan. Seperti membantu yang dibutuhkan, menolong yang kasihan, memenuhi kebutuhan, doa, menjenguk orang sakit, atau memberi hadiah. Pasangan suami istri adalah orang yang paling tepat untuk mempraktekkan akhlak mulia ini. Allah ta’ala berfirman,

وَقُلْ لِعِبَادِي يَقُولُوا الَّتِي هِيَ أَحْسَنُ

Dan katakanlah kepada hamba-hamaba-Ku, ‘Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar) … (Qs. Al-Isra : 53)

وَلَا تَسْتَوِي الْحَسَنَةُ وَلَا السَّيِّئَةُ ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ حَمِيمٌ

Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia (Qs. Fushshilat : 34)

Rasulullah-shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda,

إِنَّ اللهَ تَعَالَى مُحْسِنٌ فَأَحْسِنُوْا

Sesungguhnya Allah ta’ala Maha Baik, maka berbuat baiklah (Shahih al-Jami’)

Rasulullah-shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda,

 

اتَّقِ اللَّهَ حَيْثُ مَا كُنْتَ ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا ، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ

Bertakwalah kepada Allah di manapun kamu berada, iringilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik, niscaya akan menghapusnya, dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik.” (Hadis hasan, Shahih al-Jami’)

Di antara bentuk berbuat baik kepada istri adalah apa yang diperbuat Nabi-shallallahu ‘alaihi wasallam- kepada ibu kita, Shafiyyah –semoga Allah meridhainya- tatkala hendak menunggangi unta. Karena Shafiyyah bertubuh pendek, maka Nabi-shallallahu ‘alaihi wasallam- duduk di samping unta dan merendahkan pundaknya. Shafiyah pun menginjak pundak beliau hingga mampu naik unta (Shahih al-Bukhari)

Seorang penyair berkata :

Berbuat baiklah selama kamu mampu

                          Kerena berbuat baik tidak selalu dimampu.

Taman yang bertambah cahaya akan semerbak

                        Kemuliaanpun akan bertambah karena sikap adil dan perbuatan baik.  

Wallahu a’lam

Sumber :

Dinukil dari “ Tis’un Wa Tis’una Fikrah li Hayah Zaujiyah Sa’idah”, karya : Dr. Musyabbab bin Fahd al-Ashimi (ei, hal. 65)

Amar Abdullah bin Syakir

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *