Pembaca yang budiman…
Kita telah menyebutkan beberapa bentuk kesalahan dalam sholat, yaitu:
- Tidak menegakkan tulang punggung pada saat ruku’ atau sujud.
- Tidak Thuma’ninah di dalam shalat.
- Mendahului imam.
- Tidak segera mengikuti gerakan imam
- Bacaan yang sama antara makmum dan imam tatkala ‘itidal
- Melafazhkan niat
- Menyepelekan masalah Shaf dengan tidak menutup sela-sela yang kosong dan tidak menyempurnakan kedua ujung shof(barisan) yang di depan.
- Membaca surat al Fatihah dan surat setelahnya, termasuk pula sewaktu membaca Dzikir ruku’, I’tidal(berdiri dari ruku’), sujud dan yang lainnya cukup dengan hati, tanpa menggerakan lidah
- Tidak mengeraskan ucapan amin dalam sholat jahriyah(sholat yang didalamnya bacaan surat al Fatihah dikeraskan)
10. Tidak mengangkat kedua tangan pada tempat-tempat(posisi) yang dianjurkan untuk mengangkatnya menurut Sunnah Rasululloh shallallohu ‘alaihi wasallam.
11. melepas pandangan ke semua arah dan tidak terfokus pada tempat sujud sewaktu sholat
12. orang yang sholat seringkali bertopang pada salah satu dari kedua kakinya secara bergiliran
13. sebagaian orang yang ketinggalan shalat jama’ah, lalu ada orang lain yang ingin berjama’ah dengannya untuk memperoleh keutamaan shalat jama’ah, maka posisi makmum mundur sedikit ke belakang.
14. Sebagian orang yang sholat ada yang jika berdiri ruku’ (I’tidal) menjadikan kedua tangannya seperti sedang berdoa, yaitu dengan menjadikan bagian dalam telapak tangannya menghadap ke bawah, dan itu diikuti dengan mendongakkan pandangan mereka ke arah langit. Ini adalah kesalahan.
Berikut ini, kita sebutkan satu bentuk kesalahan yang lainnya yang semoga kita terhindar darinya.
Pembaca yang budiman…
Termasuk kesalahan adalah makmum terlambat dari imam ; seperti imam sudah bangkit dari ruku’ sedang makmum masih ruku’ dan lain sebagainya. Yang benar, makmum tidak boleh terlambat dari imamnya dalam semua gerakan shalat. Apabila imam telah bangkit dari ruku’, maka setelahnya makmum segera bangkit dari ruku’. Wallohu ‘alam
Sholawat dan salam senantiasa tercurah kepada nabi kita Muhammad, keluarga dan para sahabat beliau. (Abu Umair)
Sumber: Tanbiihaat ‘alaa ba’dhi akhto-I al Mushollin, Abdul Aziz bin Nashr al-Musainid. Dikomentari oleh Syaikh Abdullah al-Jibrin.
Artikel : www.hisbah.net
Ikuti update artikel di Fans Page Hisbah.net
Twitter @Hisbahnet, Google+ Hisbahnet