Sabar adalah ibadah yang telah Allah ta’ala perintahkan dalam kitab-Nya dan sangat ditekankan oleh Rasulullah-shallallahu ‘alaihi wasallam-. Kesabaran ini ditekankan bagi suami istri dalam menyikapi pasangan atau anak-anak.
Hendaknya masing-masing bersabar saat merasakan letih atau interaksi tidak cocok dari pasangannya, atau terkadang saat salah satunya mendapat masalah rumit dipecahkan seperti ; sakit, butuh uang, lumpuh, dan seterusnya. Begitu pula hendaknya suami istri bersabar dalam mendidik anak-anak, terutama saat sukar mendidiknya. Tanpa kesabaran dan mensabarkan diri, hidup akan lebih rumit dan membosankan.
Sabar adalah menahan diri dari trauma dan murka, menahan lisan dari mengeluh, dan menahan tubuh dari linglung (Madarijus Salikin, Ibnul Qayyim, II : 119).
Rasulullah-shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda,
مَنْ ابْتُلِيَ بِشَيْءٍ مِنَ البَنَاتِ فَصَبَرَ عَلَيْهِنَّ كُنَّ لَهُ حِجَابًا مِنَ النَّارِ
Siapa yang diuji dengan anak-anak perempuan, lalu bersabar atasnya, niscaya mereka akan menjadi penghalangnya dari api Neraka (Shahih al-Jami’)
Rasulullah-shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda,
وَمَنْ يَسْتَعْفِفْ يُعِفَّهُ اللَّهُ ، وَمَنْ يَسْتَغْنِ يُغْنِهِ اللَّهُ ، وَمَنْ يَتَصَبَّرْ يُصَبِّرْهُ اللَّهُ وَمَا أُعْطِيَ أَحَدٌ عَطَاءً خَيْرًا وَأَوْسَعَ مِنَ الصَّبْرِ
Siapa menjaga diri dari meminta-minta niscaya Allah menjaganya, siapa berusaha sabar niscaya Allah mensabarkannya. Tidaklah seseorang diberi karunia lebih baik dan luas daripada kesabaran,” (shahih al-Bukhari)
Rasulullah-shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda,
الْمُؤْمِنُ الَّذِي يُخَالِطُ النَّاسَ ، وَيَصْبِرُ عَلَى أَذَاهُمْ ، أَعْظَمُ أَجْرًا مِنَ الْمُؤْمِنِ الَّذِي لاَ يُخَالِطُ النَّاسَ ، وَلاَ يَصْبِرُ عَلَى أَذَاهُمْ
Seorang mukmin yang bergaul dengan manusia dan bersabar atas gangguan mereka lebih besar pahalanya daripada mukmin yang tidak bergaul dan tidak bersabar atas gangguan mereka (Shahih Ibni Majah)
Mengajak bersabar bukan berarti sedih hati dan menyerah di hadapan situasi rumit. Tetapi, kesabaran adalah keharusan untuk berusaha mencari solusi yang diperbolehkan dalam Islam yang dapat membantu mengubahnya lebih baik. Orang sakit bersabar menghadapi rasa sakit, disertai dengan usaha mencari pengobatan dengan jalan-jalan yang diperbolehkan. Seorang suami bersabar menghadapi istrinya disertai dengan usaha untuk meluruskannya. Begitu pula dengan istri. Suami istri harus sama-sama bersabar mendidik anak, berusaha menshalihkan, dan mengusahakan apa-apa yang dapat mengangkat mereka.
Semoga Allah azza wajalla mengarunikan kepada kita “kesabaran” yang merupakan harta karun terbesar. Amin
Wallahu a’lam
Dinukil dari “ Tis’un Wa Tis’una Fikrah li Hayah Zaujiyah Sa’idah”, karya : Dr. Musyabbab bin Fahd al-Ashimi (ei, hal. 47)
Amar Abdullah bin Syakir