Kita hidup di jaman yang mana takhayul dan khurafat tinggallah cerita, karena kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang pesat dapat menjawab persoalan-persoalan yang dahulunya dianggap berbau mistis, sebagai contoh adalah Imunisasi untuk kekebalan tubuh anak dari penyakit-penyakit menular yang mudah menyerang anak-anak, sedangkan dijaman dahulu banyak orang yang beranggapan bahwa penyakit-penyakit menular itu adalah kutukan, dari gangguan jin, kualat,dan sebagainya sehingga mereka memakaikan jimat-jimat kepada anak-anak agar sehat dan kuat, seperti kalung, gelang, dll yang didapat dari orang ‘pintar’, ‘orangtua’, dan Sebagainya.
Maka daripada itu, Islam sedari jauh hari sebelum sains mengungkapkannya, telah memperingatkan umatnya untuk tidak mempercayai yang namanya jimat, mengapa bisa begitu? Karena islam adalah agama sempurna yang memang diturunkan oleh Rabb semesta alam, bahwa segala sesuatu itu terjadi sesuai dengan ketentuan Allah Ta’ala, maka tidak ada yang dapat memberikan keberuntungan atau kemudharatan kecuali dengan ijin Allah Ta’ala dan melalui sarana-sarana yang dibenarkan secara syariat, Allah Ta’ala berfirman:
وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ مَنْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ لَيَقُولُنَّ اللَّهُ قُلْ أَفَرَأَيْتُمْ مَا تَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ إِنْ أَرَادَنِيَ اللَّهُ بِضُرٍّ هَلْ هُنَّ كَاشِفَاتُ ضُرِّهِ أَوْ أَرَادَنِي بِرَحْمَةٍ هَلْ هُنَّ مُمْسِكَاتُ رَحْمَتِهِ قُلْ حَسْبِيَ اللَّهُ عَلَيْهِ يَتَوَكَّلُ الْمُتَوَكِّلُونَ
“Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka: “Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?”, niscaya mereka menjawab: “Allah”. Katakanlah: “Maka terangkanlah kepadaku tentang apa yang kamu seru selain Allah, jika Allah hendak mendatangkan kemudharatan kepadaku, apakah berhala-berhalamu itu dapat menghilangkan kemudharatan itu, atau jika Allah hendak memberi rahmat kepadaku, apakah mereka dapat menahan rahmat-Nya?. Katakanlah: “Cukuplah Allah bagiku”. Kepada-Nya-lah bertawakkal orang-orang yang berserah diri.” (QS. Az Zumar: 38)
Dan sedari 14 abad yang lalu, diriwayatkan bahwa:
أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- أَبْصَرَ عَلَى عَضُدِ رَجُلٍ حَلْقَةً أُرَاهُ قَالَ مِنْ صُفْرٍ فَقَالَ « وَيْحَكَ مَا هَذِهِ ». قَالَ مِنَ الْوَاهِنَةِ قَالَ « أَمَا إِنَّهَا لاَ تَزِيدُكَ إِلاَّ وَهْناً انْبِذْهَا عَنْكَ فَإِنَّكَ لَوْ مِتَّ وَهِىَ عَلَيْكَ مَا أَفْلَحْتَ أَبَداً
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam suatu ketika melihat seorang lelaki yang di tangannya terdapat gelang dari kuningan, maka beliau bertanya, “Apa ini?”. Dia menjawab, “Untuk menangkal penyakit.” Maka Nabi mengatakan, “Lepaskan saja, karena sesungguhnya gelang itu tidak akan memperbaiki keadaanmu kecuali kamu semakin bertambah lemah. Bahkan kalau kamu meninggal dalam keadaan masih memakai gelang itu tentu kamu tidak akan bahagia selamanya”. (HR Ahmad)
Dan terlebih lagi jika seseorang memakai jimat dengan keyakinan bahwa benda mati tersebut memiliki kekuatan untuk menolak bala atau mendatangkan keberuntungan, maka yang demikian dikhawatirkan terjerumus kedalam kesyirikan, karena beranggapan bahwa ada kuasa lain selain kuasa Allah Ta’ala.
Untuk itu Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam sampai memperingatkan:
مَنْ عَلَّقَ تَمِيمَةً فَقَدْ أَشْرَكَ
“Barangsiapa yang menggantungkan jimat maka dia telah berbuat syirik” (HR. Ahmad)
Terakhir, hendaklah seorang muslim memurnikan keyakinannya kepada Allah Ta’ala dengan benar-benar menghambakan diri kepada-Nya, bertawakkal serta selalu menyertakan doa dalam setiap usahanya, bukan mencari jala pintas dengan mempercayai hal-hal mistis yang sarat akan kesyirikan.
Wabillahi at Taufik wal Hidayah.
Penulis : Muhamad Hadromi
Artikel : www.hisbah.net
Ikuti update artikel di Fans Page Hisbah.net
Instagram @hisbahnet,
Chanel Youtube Hisbah Tv