Pada artikel bagian pertama kita telah mengulas tiga buah alasan yang lumrahnya dijadikan senjata oleh sebagian dari saudari muslimah kita untuk enggan berhijab, dan pada bagian kedua ini kita masih pada pembahasan yang sama, dengan mengulas beberapa alasan klasik lainnya, semoga bermanfaat.
4. ALASAN KEEMPAT: TAKUT NANTI DILEPAS KEMBALI
Jika semua orang cara berpikirnya sama dengan yang diatas, mereka akan meninggalkan agama sedikit banyaknya. Orang akan meninggalkan shalat karena berpikir mending tidak daripada shalat namun tidak penuh 5 waktu, orang akan meninggalkan puasa karena takut bisa puasa sebulan penuh, dan seterusnya. Maka jelaslah bahwa pikiran semacam ini hanya tipu daya syaitan untuk mengelabui para muslimah yang ingin berubah menjadi lebih baik.
Seharusnya yang dilakukan oleh setiap muslim adalah bergegas menuju ketaatan, sesegera mungkin bertaubat, Allah Ta’ala berfirman:
وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa”. (QS Ali Imron: 133)
Kemudian berbeda lagi hal nya jika sudah bertaubat dan hijrah namun takut bilamana terperosok kembali kepada kesalahan yang lama, untuk perkara yang satu ini para ulama menasehati kita untuk senantiasa menguatkan diri dengan beberapa amalan berikut:
“Banyak berdoa meminta keteguhan hati agar terus istiqamah dan konsisten, bunyi doanya:
اللَّهُمَّ مُصَرِّفَ الْقُلُوبِ صَرِّفْ قُلُوبَنَا عَلَى طَاعَتِكَ
“Allahumma mushorrifal quluub shorrif quluubanaa ‘ala tho’atik” [Ya Allah, Dzat yang memalingkan hati, palingkanlah hati kami kepada ketaatan beribadah kepada-Mu!]
Memperbanyak shalat, karena shalat bila teresapi dapat mencegah daripada yang munkar.
Kemudian ketaatan-ketaatan lainnya, terus melakukannya sehingga muncul didalam hati rasa manis dan nikmat jika telah melakukan suatu ketaatan, Allah Ta’ala berfirman:
وَلَوْ أَنَّهُمْ فَعَلُوا مَا يُوعَظُونَ بِهِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ وَأَشَدَّ تَثْبِيتًا
“Dan sesungguhnya kalau mereka melaksanakan pelajaran yang diberikan kepada mereka, tentulah hal yang demikian itu lebih baik bagi mereka dan lebih menguatkan (iman mereka).” (QS An Nisaa: 66)
Kemudian yang terakhir dan sangat penting, yaitu memilih teman yang baik, dan meninggalkan teman yang buruk. Teman-teman yang baik itu akan mengingatkanmu bilamana lalai, menasehatimu jika engkau lupa, sedangkan teman-teman buruk bila engkau masih terus menjalin hubungan dengan mereka, maka berpotensi dapat kembali menarikmu ke jalan rusak yang telah engkau tinggalkan, untuk itu tinggalkanlah mereka.
5- ALASAN KELIMA: NANTI SAJA SETELAH MENIKAH!
Alasan seperti ini banyak sekali dikatakan oleh kaum hawa, seakan mereka sedang beranggapan bahwa hijab dapat menghalangi mereka dari jodoh. Maka ketahuilah wahai saudari muslimah, justru untuk mendapatkan seorang calon suami idaman adalah dengan berhijab, karena seorang yang soleh tentu akan mencari calon pendamping soleha pula.
Dan secara bersamaan, bagaimana mungkin engkau mencari tipe idaman dalam diri seseorang yang tidak cemburu melihat calon atau istrinya keluar rumah tanpa hijab, mempertontonkan auratnya untuk lelaki lain diluar sana?
Dalam kehidupan nyata, dapat kita saksikan betapa banyak kasus perceraian sebab perselingkuhan? Hal tersebut terjadi salah satu sebabnya adalah mereka membiarkan rumah tangga mereka terbangun diatas pondasi yang salah, yaitu menyalahi intruksi ilahi dalam hal menjaga kesucian yaitu salah satunya adalah dengan menutup aurat, untuk itu Allah Ta’ala peringatkan dalam firman-Nya:
وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَىٰ
“Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta”. (QS Taha:124)
6. ALASAN KEENAM: AKU BELUM DAPAT HIDAYAH-NYA (TIMINGNYA BELUM PAS)
Untuk mendapatkan hidayah itu seperti halnya bagaimana mendapatkan obat, yaitu dengan dicari, dijemput di apotik dan seterusnya. Maka jemputlah hidayah itu dengan menghadap kepada-Nya. Bahkan sebenarnya sinyal-sinyal hidayah itu ada setiap waktu menghampiri setiap orang agar ia bertaubat, namun seringkali diabaikan.
Seperti tergeraknya saudari pembaca membuka artikel ini, atau ada yang mengirimkannya ke kontak saudari, semua ini merupakan suatu sinyal dan pertanda bahwa Allah Ta’ala sedang menginginkan saudari menghadap kepada-Nya, maka jangan sia-siakan kesempatan ini!
Adapun perasaan ragu yang menghampiri, maka perbanyaklah doa meminta petunjuk dan keteguhan hati, perbanyak mendengarkan nasehat-nasehat tentang cinta kepada Allah dan Rasul-Nya, nikmat surga dan azab neraka, manfaat ketaatan dan konsekuensi pembangkangan, semuanya itu dapat meneguhkan hati saudari sebagaimana firman-Nya:
وَيَزِيدُ اللَّهُ الَّذِينَ اهْتَدَوْا هُدًى ۗ وَالْبَاقِيَاتُ الصَّالِحَاتُ خَيْرٌ عِنْدَ رَبِّكَ ثَوَابًا وَخَيْرٌ مَرَدًّا
Dan Allah akan menambah petunjuk kepada mereka yang telah mendapat petunjuk. Dan amal-amal saleh yang kekal itu lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu dan lebih baik kesudahannya.” (QS Maryam: 76)
Bersambung…
Muhammad Hadhrami Achmadi |