Hadiah Nabawiyah Ampunan 100 Kejelekan

Saudariku Muslimah…

Ini hadiah nabawiyah yang baru, Allah akan mengampuni seratus kejahatan dari kejahatan – kejahatanmu apabila engkau melaksanakan apa yang terkandung di dalamnya, dan engkau paling memerlukan ampunan untuk setiap kejahatanmu.

Simaklah dan amalkanlah semoga engkau mendapatkan yang engkau inginkan darinya.

Abu Hurairah semoga Allah meridhainya berkata, Saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ فِي يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ كَانَتْ لَهُ عَدْلَ عَشْرِ رِقَابٍ وَكُتِبَتْ لَهُ مِائَةُ حَسَنَةٍ وَمُحِيَتْ عَنْهُ مِائَةُ سَيِّئَةٍ وَكَانَتْ لَهُ حِرْزًا مِنْ الشَّيْطَانِ يَوْمَهُ ذَلِكَ حَتَّى يُمْسِيَ وَلَمْ يَأْتِ أَحَدٌ بِأَفْضَلَ مِمَّا جَاءَ بِهِ إِلَّا أَحَدٌ عَمِلَ أَكْثَرَ مِنْ ذَلِكَ

Barangsiapa mengucapkan : tidak ada Tuhan yang berhak diibadahi kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagiNya, bagiNya kerajaan, bagiNya segala puji dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu’ sehari seratus kali, maka baginya (pahala) yang menyamai (pahala) memerdekakan sepuluh budak, ditulis baginya seratus kebaikan, dihapus darinya seratus kejahatan, dan ia (doa tersebut) menjadi benteng baginya dari setan sampai datang sore hari,  dan tidak seorang pun yang mengamalkan lebih baik dari apa yang dia amalkan kecuali seseorang yang beramal lebih banyak daripadanya.

(Hadis shahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari 6403, Muslim 2691, Malik 1/209 dalam al-Muwatho’, Ahmad 2/302, at-Tirmidzi 3535, Ibnu Majah 3798, an-Nasai 25 dalam Amalil Yaum wal Lailah, al-Baghawi 1272 dalam Syarhu Sunnah dan ath-Thabrani 336 dalam ad-Du’aa)

Inilah hadiah nabawiyah itu, yang dengannya diampuni seratus keburukan-keburukanmu, sudahkah engkau merenungkannya ?

لَهُ الْمُلْكُ, “bagiNya kerajaan”, yakni, bagiNya kekuasaan dan kekuatan bukan yang selainnya.

عَدْلَ عَشْرِ رِقَابٍ, Menyamai sepuluh hamba sahaya”, yakni, pahala memerdekakan sepuluh hamba sahaya, dikatakan ( عدل الشيء ) dengan huruf ‘ain yang dikasrah yakni yang semisal dengannya baik jenis maupun ukurannya.

العدل, dengan huruf ‘ain dibaca fathah yakni yang menyamai sesuatu bukan dari jenisnya.

Doa yang penuh berkah ini dan hadiah nabawiyah tersebut mengantarkanmu memperoleh pahala orang yang memerdekakan hamba sahaya baik laki-laki maupun wanita.

Pahala yang besar

Adakah yang lebih besar darinya ?

وَمُحِيَتْ عَنْهُ مِائَةُ سَيِّئَةٍ, Dihapus darinya seratus kejahatan”, yakni, dihapus darinya catatan para malaikat pencatat dengan anugerah dan kodrat Allah subhanahu wa ta’ala atau diangkat darimu balasannya sehingga engkau tidak disiksa karenanya.

وَكَانَتْ لَهُ حِرْزًا, ia sebagai pelindung baginya”, الحرز  , adalah tempat aman dan benteng yang dengannya seseorang berlindung dari kejahatan.

حَتَّى يُمْسِيَ, “sampai sore hari”, yakni, engkau dalam perlindungan dari setan yang terkutuk dan tipu muslihatnya selama siang hari hingga datang kepadamu sore hari, kemudian apabila sore hari engkau mengucapkannya maka engkau dalam perlindungan selama semalam hingga datangnya pagi dan begitu seterusnya.

إِلَّا أَحَدٌ عَمِلَ أَكْثَرَ مِنْ ذَلِكَ, kecuali seseorang yang beramal lebih banyak daripadanya “, yakni salah seorang muslimah selain dirimu melakukan lebih dari seratus tahlil, maka pahalanya di sisi Allah lebih banyak dari pahalamu.

Saudariku…

Hadiah nabawiyah ini, pahala besar yang tercantum di dalamnya hanya bisa diperoleh oleh siapa saja yang melaksanakan hak kalimat-kalimat tersebut, meresapi maknanya, merenungkannya dengan mendalam, memikirkan rahasia-rahasianya dan menuntunnya untuk taat kepada Allah subhanahu wa ta’ala.

Hadiah nabawiyah ini adalah benteng untukmu dari tipu daya setan dan jin, dan pelindung bagimu dari mata jahat manusia, mengapa engkau tidak memperbanyaknya ?

Di dalam hadis ini terdapat dalil bahwa seandainya engkau mengucapkan tahlil ini lebih dari seratus kali sehari maka engkau akan mendapatkan pahala yang disebutkan dalam hadis tersebut, dan engkau juga akan mendapatkan pahala yang lain sebagai imbalan atas tambahan yang engkau lakukan.

Ini bukan batasan yang tidak boleh dilanggar dan dilebihkan jumlahnya seperti bilangan thaharah (bersuci) dan jumlah rakaat shalat (Tuhfatul Ahwadzi 9/437 karya al-Mubarakfuri)

Perbanyaklah tahlil siang dan malam

Perbanyaklah tahlil dalam keadaan duduk, berjalan dan berbaring.

Siapa gerangan yang mengetahui pahala besar ini kemudian tidak berusaha meraihnya ?

Lihatlah hadiah nabawiyah ini, renungkanlah kandungannya berupa tambahan kebaikan dan terhapusnya kejeletan.

Renungkanlah kandungannya berupa keutamaan memerdekakan budak, keberadaannya sebagai pelindung dari setan menambah deretan keutamaan tasbih dan terhapusnya kesalahan.

Saudariku…

Hadiah nabawiyah ini mengajarkan kepadamu besarnya pahala doa dan dzikir ini, ia mengangkat derajat, menghapus kejelekan-kejelekan,menjaga diri dari godaan setan, hal ini karena doa tersebut mengandung tazkiah (pensucian), pujian, pemuliaan dan mengagungan terhadap Allah subhanahu wa ta’ala.

Begitulah engkau menemukan semua kebaikan hadiah-hadiah nabawiyah tersebut, maka tenanglah orang yang hidup di atas hadiah-hadiah nabawiyah tersebut dan tenanglah orang yang mati di atasnya.

Wallahu a’lam

Penulis : Amar Abdullah bin Syakir

Sumber :

Tuhfatu an-Nisa, Abu Maryam Majdi Fathi as-Sayyid, (Edisi bahasa Indonesia), hal. 172-176

Artikel : www.hisbah.net

Ikuti update artikel di Fans Page Hisbah.net
Twitter @Hisbahnet,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *