Pertolongan Allah Kepada yang Menolong Agamanya

Allah subhanahu wa ta’ala maha mampu untuk menolong siapapun yang dikehendaki dari hamba-hambanya baik dengan adanya sebab atau tanpa sebab. Tetapi Allah subhanahu wa ta’ala menjadikan pertolongannya untuk ummat ini dengan adanya sebab atas suatu tujuan dan hikmah dibaliknya. Diantara sebab yang menjadikan umat ini ditolong oleh Allah subhanahu wa ta’ala adalah dengan menolong dan membela agama Allah dan syariat yang diturunkannya dengan berdakwah atau berjihad dengan cara yang benar  untuk melawan orang-orang kafir yang memusuhi agama islam dan kaum muslimin.

Banyak sekali dalil-dalil dari al-qur’an yang menunjukkan demikian, diantaranya firman Allah subahanahu wa ta’ala:

يَٰأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ إِن تَنصُرُواْ ٱللَّهَ يَنصُركُم وَيُثَبِّت أَقدَامَكُم

Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (QS. Muhammad: 7).

Imam Syaukani berkata, “maksudnya adalah kalian membela agama Allah dengan melawan orang-orang kafir, niscaya kalian akan diberi kemenangan.”

Syeikh As-Sa’diy berkata, “ini adalah perintah dari Allah subhanahu wa ta’ala kepada orang-orang yang beriman untuk membela Allah dengan melaksanakan agamaNya, berdakwah dan menyebarluaskan ajarannya, serta berjihad di jalanNya, dan itu semua mereka lakukan semata-mata karena ikhlash kepadaNya. Jika mereka melakukan itu maka Ia akan memberikan pertolongan kepada mereka dan memantapkan langkah mereka dengan memberikan ketenangan, ketegaran, dan kesabaran, serta menolong mereka untuk mengalahkan musuh-musuh.

Dan ini adalah janji dari Sang Maha Jujur bahwasanya orang-orang yang membela agamanya dengan perkataan atau perbuatan akan diberi pertolongan dan dimudahkan jalan-jalan kemenangan baginya.”

Dalam ayat lain Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

وَلَيَنصُرَنَّ ٱللَّهُ مَن يَنصُرُهُۥٓ إِنَّ ٱللَّهَ لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ

“…Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa.” (QS. Al-Hajj: 40)

  1. Fadhl Ilahi Dhahir menyebutkan beberapa pelajaran yang dapat dipetik dari ayat ini, diantaranya:

Pertama, janji pertolongan dalam ayat ini berasal dari Allah subhanahu wa ta’ala dzat yang maha menepati janji, dan kita wajib untuk meyakininya karena Allah berfirman dalam ayat lain:

وَعدَ ٱللَّهِ حَقّا وَمَن أَصدَقُ مِنَ ٱللَّهِ قِيلا

“..Allah telah membuat suatu janji yang benar. Dan siapakah yang lebih benar perkataannya dari pada Allah.” (QS. An-Nisa’: 122).

Kedua, dalam ayat diatas Allah tidak hanya berjanji tetapi menguatkan janji tersebut dengan huruf ل laam yang menurut Imam Syaukani ia berfungsi sebagai lanjutan dari kata sumpah yang tidak ditampakkan, dan maknanya adalah والله لينصر الله من ينصره “Demi Allah, Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya.” Dan janji dari Allah pasti ditepati walaupun tanpa diperkuat dengan sumpah, apalagi jika diperkuat dengan sumpah seperti dalam ayat diatas.

Ketiga, siapa saja bisa berjanji bahkan bersumpah, namun belum tentu ia bisa menepatinya karena ia tidak tahu apa akan akan terjadi, tetapi Allah subhanahu wa ta’ala tidaklah demikian, Ia maha berkehendak dan maha mampu untuk menepati janji-janjinya, Allah berfirman:

إِنَّمَا أَمرُهُۥٓ إِذَا أَرَادَ شَي‍ًٔا أَن يَقُولَ لَهُۥ كُن فَيَكُونُ

Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: “Jadilah!” maka terjadilah ia.” (QS. Yasiin: 82).

Apalagi ayat diatas ditutup dengan menyebutkan dua sifat dari sifat-sifat Allah yang mulia yaitu إن الله لقوي عزيز “Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa.” Jika Allah maha kuat dan perkasa maka tidak mungkin Ia tidak mampu untuk menepati janjinya untuk memberikan pertolongan kepada orang-orang yang membela agamanya. Syekh Fadhl Ilahi Dzahir berkata, “kedua sifat Allah yang terletak sebagai penutup bagi ayat ini telah menutup semua kemungkinan untuk tidak terjadinya sesuatu yang telah Allah janjikan.”

Maka dari sini kami simpulkan bahwa Allah subhanahu wa ta’ala tidak akan menyia-nyiakan hamba yang menolong dan membela agamanya baik dengan perkataan seperti berdakwah atau dengan perbuatan seperti berjihad jika dilakukan sesuai tuntunan Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan ikhlas kepada Allah subhanahu wa ta’ala, Allah subhanahu wa ta’ala pasti akan menolongnya cepat ataupun lambat walau mungkin ia akan menghadapi berbagai ujian dan cobaan dalam menjalaninya.

Wallahu a’lam bishowab

Dipetik dan diterjemahkan dari kitab ‘Fadhlud Da’wati Ilallah’ karya Syeikh Fadhl Ilahi Dzahiir hal 51-54

Oleh: Arinal Haq

Artikel : www.hisbah.net

Ikuti update artikel di Fans Page Hisbah.net
Twitter @Hisbahnet,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *