Shahabiyat; Cermin Teladan Muslimah (Bagian 1)

Menutup aurat dan menjaga diri

Tidak dikenal di dalam sejarah, wanita yang seperti para shahabiyat dalam menjaga diri dari segala hal yang dilarang setelah diutusnya Muhammad ﷺ.

Berikut ini adalah ‘Aisyah –semoga Allah meridhainya– dia menjelaskan kepada kita salah satu contoh dari salah satu sikap yang menggambarkan kepada para wanita Muslimah respon cepat para shahabiyat terhadap perintah Allah ‘azza wajalla.

Sebagimana yang telah disebutkan oleh Suyuthi dalam ad-Dur al-Mantsur (5/76) dari riwayat Abu Dawud, Ibnu Abi Hatim dan Ibnu Mardawaih, bahwa ‘Aisyah –semoga Allah meridhainya– berkata, “aku belum pernah melihat wanita yang lebih utama, lebih yakin terhadap Kitabullah, dan lebih beriman kepada apa yang telah diturunkan Allah –subhanahu wa ta’ala– daripada wanita Anshar. Ketika turun surat an-Nur, yang artinya, “dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dada mereka” (Qs. An-Nur : 31)

Kaum lelaki pulang menemui mereka untuk membacakan kapada mereka apa yang telah diturunkan kepada mereka. Seorang laki-laki membacakan kepada istrinya, anaknya, saudara perempuannya, dan kepada para kerabatnya. Tidak ada seorangpun dari mereka yang tidak berdiri untuk mengambil kerudungnya, lalu mengenakannya dengan penuh keyakinan dan keimanan terhadap apa yang telah diturunkan Allah dalam KitabNya. Pada pagi harinya, mereka berada di belakang Rasulullah ﷺ untuk shalat Subuh dengan memakai kerudung seakan-akan di atas kepala mereka ada burung gagak !

As-Suyuthi juga menyebutkannya dari riwayat al-Bukhari, Abu Dawud, an-Nasai, Ibnu Jarir dan lainnya yang diriwayatkan dari Aisyah bahwa Aisyah berkata, “Semoga Allah merahmati para wanita Muhajirin yang pertama, ketika Allah menurunkan firmanNya, yang artinya, “Dan hendaknya mereka menutupkan kain kerudung ke dada mereka” (Qs. Nur: 31)

Para wanita mengambil sarung mereka dan menyobeknya dari samping, kemudian memakainya sebagai kerudung (ad-Dur al-Manshur, 5/76)

Sikap yang Agung dari Aisyah, semoga Allah meridhainya

Aisyah telah mencatat pelajaran yang agung bagi para wanita yang ada di dunia ini tentang menutup aurat dan menjaga kehormatannya. Dan akan tetap semerbak harumnya selama dunia ini masih ada.

Al-Hakim di dalam Mustadraknya (3/63) meriwayatkan dari ‘Aisyah, bahwa dia berkata,” Aku masuk ke dalam rumahku yang di dalamnya Rasulullah ﷺ dan ayahku (dikuburkan), aku menanggalkan pakaianku dan aku berkata, ‘mereka berdua adalah bapakku dan suamiku. Namun ketika Umar –semoga Allah meridhainya-dikuburkan di samping mereka berdua, demi Allah, aku tidak mendatanginya kecuali aku berpakaian rapat kerena malu kepada Umar –semoga Allah meridhainya-.

Hadis ini juga disebutkan oleh al-Haitsami dalam Majma’ Zawaid (8/26) di dua tempat, di kedua tempat tersebut dia mengatakan, “Diriwayatkan oleh Ahmad, para perawinya adalah para perawi yang shahih”.

Wallahu a’lam

Sumber :

Dinukil dari “Durusun Min Hayaa-ti ash-Shahabiyaat”, Dr. Abdul Hamid as-Suhaibani. Edisi Bahasa Indonesia : Meneladani Wanita Generasi Sahabat, hal. 82-84.

Amar Abdullah

Artikel : www.hisbah.net

Ikuti update artikel di Fans Page Hisbah.net
Twitter @Hisbahnet,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *