Segala puji bagi Allah ta’ala yang telah mensyariatkan berbagai bentuk amal sholeh yang dengannya menjadi salah satu sebab diampuninya dosa dan kesalahan seorang hamba. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada nabi kita Muhammad salallahu alaihi wa Salam sang teladan yang telah menyampaikan risalah rabbNya.
Pembaca yang budiman…
Telah kita ketahui bahwa salah satu bentuk pengampunan dosa dan kesalahan adalah dengan bertaubat, memohon ampun kepadaNya, namun, Allah dengan sifatnya yang Maha pengasih lagi Maha Penyayang terkadang menjadikan amal sholeh yang dilakukan hamba-hambanya sebagai pengampun dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh hamba-hambaNya, oleh kerenanya sudah selayaknya seorang hamba memujiNya, bersyukur kepadaNya atas karunia yang agung ini dan berusaha sungguh-sungguh untuk melakukan amal-amal sholeh tersebut.
Pembaca yang budiman..
Banyak bentuk amal sholeh yang Allah jadikan sebagai sarana terhapusnya dosa dan kesalahan seorang hamba, di antaranya, yaitu :
1. Shalat Lima Waktu
الْحَارِثَ، مَوْلَى عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ، يَقُولُ : جَلَسَ عُثْمَانُ يَوْمًا وَجَلَسْنَا مَعَهُ، فَجَاءَ الْمُؤَذِّنُ فَدَعَا بِمَاءٍ فِي إِنَاءٍ، أَظُنُّهُ يَكُونُ قَدْرَ مُدٍّ، فَتَوَضَّأَ ثُمَّ قَالَ : رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، يَتَوَضَّأُ وُضُوئِي هَذَا، ثُمَّ قَالَ : “مَنْ تَوَضَّأَ وُضُوئِي هَذَا ثُمَّ قَامَ فَصَلَّى صَلَاة الظُّهْر، غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنه وَبَيْن صَلَاة الصُّبْح، ثُمَّ صَلَّى الْعَصْر غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنه وَبَيْن صَلَاة الظُّهْر، ثُمَّ صَلَّى الْمَغْرِب غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنه وَبَيْن صَلَاة الْعَصْر، ثُمَّ صَلَّى الْعِشَاء غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنه وَبَيْن صَلَاة الْمَغْرِب، ثُمَّ لَعَلَّهُ يَبِيت يَتَمَرَّغ لَيْلَته، ثُمَّ إِنْ قَامَ فَتَوَضَّأَ وَصَلَّى الصُّبْح غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنهَا وَبَيْن صَلَاة الْعِشَاء، وَهُنَّ الْحَسَنَات يُذْهِبْنَ السَّيِّئَات” (6) المسند (1/71)
Al-Harits, maula Utsman, berkata, pada suatu hari Utsman duduk-duduk dan kami pun beserta beliau duduk-duduk, lalu muadzin mendatangi beliau, lalu Utsman meminta agar dibawakan air di suatu tempat air, aku mengira tempat tersebut menampung air satu mud.
Lalu, Utsman berwudhu, kemudian ia berkata, aku pernah melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berwudhu seperti wudhuku ini, ia berkata, “Barangsiapa yang berwudhu seperti wudhuku ini, kemudian ia bangkit lalu mengerjakan shalat zhuhur, niscaya diampuni dosanya yang dilakukannya pada rentang waktu antara shalat Zhuhur dan shalat Subuh.
Kemudian (bila ia) melaksanakan shalat Ashar, niscaya diampunilah dosanya yang dilakukannya antar rentang waktu shalat Ashar dan shalat Zhuhur. Kemudian (bila ia) melaksanakan shalat Maghrib, niscaya diampunilah dosanya yang dilakukannya rentang waktu antara shalat Maghrib dan Shalat Asar.
kemudian (bila ia) menunaikan shalat Isya, niscaya diampunilah dosanya yang telah dilakukannya rentang waktu antara shalat Isya dan shalat Maghrib. Kemudian, barangkali Ia tidur malamnya, kemudian, setelah bangun tidur ia segera bangkit untuk berwudhu dan melaksanakan shalat Subuh, niscaya diampunilah dosanya yang dilakukannnya rentang waktu antara shalat Subuh dan shalat Isya, maka Shalat-Shalat (lima waktu tersebut) kebaikan-kebaikan yang akan menghilangkan keburukan.” (HR. Ahmad di dalam al-Musnad, 1/71).
Dan di dalam Shahihain, dari Abu Hurairah, radhiyallahu ‘anhu, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda,
أَرَأَيْتُمْ لَوْ أَنَّ نَهَرًا بِبَابِ أَحَدِكُمْ، يَغْتَسِلُ فِيهِ كُلَّ يَوْمٍ خَمْسًا، مَا تَقُولُ ذَلِكَ يُبْقِى مِنْ دَرَنِهِ. قَالُوا لاَ يُبْقِى مِنْ دَرَنِهِ شَيْئًا. قَالَ : فَذَلِكَ مِثْلُ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ، يَمْحُو اللَّهُ بِهَا الْخَطَايَا
“Apa pendapat kalian bila di depan pintu rumah kalian terdapat sungai yang airnya melimpah, seseorang mandi di sungai tersebut setiap hari sebanyak lima kali, apakah akan tersisa sedikit saja kotoran pada dirinya? Para sahabat menjawab, “Tidak, wahai Rasulullah”, beliau bersabda, “Demikianlah halnya shalat yang lima waktu, dengannya Allah menghapus dosa dan kesalahan.” (HR. Al-Bukhari, no. 528 dan Muslim, no. 667)
2. Menyempurnakan wudhu dan berjalan menuju masjid.
Rasulullah bersabda,
أَلَا أَدُلُّكُمْ عَلَى مَا يَمْحُو اللَّهُ بِهِ الْخَطَايَا وَيَرْفَعُ بِهِ الدَّرَجَاتِ قَالُوا بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ إِسْبَاغُ الْوُضُوءِ عَلَى الْمَكَارِهِ وَكَثْرَةُ الْخُطَا إِلَى الْمَسَاجِدِ وَانْتِظَارُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الصَّلَاةِ فَذَلِكُمْ الرِّبَاطُ
“Maukah kalian aku tunjukkan sesuatu yang dapat menghapu dosa dan mengangkat derajat. Mereka menjawab: “Ya wahai rasulullah”. Beliau berkata: “Menyempurnakan wudhu ketika masa sulit dan memperbanyak langkah kemasjid serta menunggu shalat satu ke shalat yang lain, karena hal itu adalah ribath (berjaga-jaga di daerah perbatasan musuh).” (HR. Imam Malik, Muslim, at-Tirmidzi dll)
3. Puasa hari ‘Arafah dan ‘Asyuraa’
Rasulullah bersabda,
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ إِنِّي أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ وَ صِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ إِنِّي أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ
“Puasa hari ‘Arafah, aku berharap kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala hal itu menghapuskan satu tahun sebelumnya dan sesudahnya, dan puasa ‘Asyuraa’ aku berharap kepada Allah hal itu menghapuskan (dosa) satu tahun sebelumnya.” (HR. At-Tirmidzi)
4. Shalat malam di bulan Ramadhan
Rasulullah bersabda,
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَ احْتِسَابًا غفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barang siapa yang shalat di malam bulan ramadhan, diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. Al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi dan An-Nasaai)
5. Haji Mabrur
Rasulullah bersabda,
مَنْ حَجَّ فَلَمْ يَرْفُثْ وَ لَمْ يَفْسُقْ رَجَعَ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ
“Barang siapa yang berhaji dan dia tidak berbuat rafats (hubungan suami istri) dan tidak berbuat kefasikan maka kembali dari dosanya seperti hari ketika dilahirkan oleh ibunya.” (HR. Al-Bukhari)
6. Memaafkan (menghapus atau memberi tempo) orang yang berhutang dan bangkrut
Rasulullah bersabda,
كَانَ تَاجِرٌ يُدَايِنُ النَّاسَ ، فَإِذَا رَأَى مُعْسِرًا قَالَ لِفِتْيَانِهِ تَجَاوَزُوا عَنْهُ ، لَعَلَّ اللَّهَ أَنْ يَتَجَاوَزَ عَنَّا، فَتَجَاوَزَ اللَّهُ عَنْهُ
“Dahulu ada seorang pedagang yang memberikan hutang kepada manusia (para pembeli), apabila dia melihat mereka kesusahan dalam membayarnya dia berkata kepada pembantunya,’Maafkanlah dia (hapuskan atau tangguhkan hutangnya), semoga Allah kelak akan memaafkan kita. Maka Allah subhanahu wa ta’ala memaafkannya.” (HR. Al-Bukhari)
7. Menyebarkan salam dan memperbagus ucapan,
Rasulullah bersabda,
إِنَّ مِنْ مُوجِبَاتِ الْمَغْفِرَةِ بَذْلُ السَّلامِ، وَحُسْنُ الْكَلامِ
“Sesungguhnya termasuk sebab pengampunan adalah menyebarkan salam dan baik dalam perkataan.” (HR. Al-Kharaaithy dalam Makarimul Akhlaq. Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Silsilah Ash-Shahihah: 1935)
8. Sabar ketika mendapatkan ujian,
Rasulullah bersabda,
إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى يَقُولُ : إِذَا ابْتَلَيْتُ عَبْدًا مِنْ عِبَادِي مُؤْمِنًا فَحَمِدَنِي وَصَبَرَ عَلَى مَا ابْتَلَيْتُهُ بِهِ، فَإِنَّهُ يَقُومُ مِنْ مَضْجَعِهِ ذَلِكَ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ مِنَ الْخَطَايَا، وَيَقُولُ الرَّبُّ لِلحَفَظَةِ : إِنِّي أنا قَيَّدْتُ عَبْدِي هَذَا، وَابْتَلَيْتُهُ ، فَأَجْرُوا لَهُ مِنَ الْأَجْرِ مَا كُنْتُمْ تُجْرُونَ قَبْلَ ذَلِكَ وَهُوَ صَحِيحٌ
Sesungguhnnya Allah ta’ala berfirman, “Apabila Aku menguji salah seorang hambaku dari hamba-hamba-Ku yang beriman, lalu dia memuji-Ku dan bersabar terhadap ujian yang menimpanya, maka dia bangkit dari pembaringannya seperti ketika dia baru dilahirkan oleh ibunya (bersih) dari dosa”. Dan Allah subhanahu wa ta’ala berfirman kepada para Malaikat penjaga: “Aku telah mengikat hamba-Ku ini dan telah mengujinya, maka tulislah baginya pahala sebagaimana kalian menulisnya sebelum itu ketika dia sehat.” (HR. Ahmad 4/123 dan dihasankan oleh Al-Albani dalam Silsilah Ash-Shahihah 144)
9. Menjaga shalat lima waktu, shalat Jum’at dan puasa Ramadhan,
Rasulullah bersabda,
الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمُعَةُ إِلَى الْجُمُعَةِ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ لِمَا بَيْنَهُنَّ مَا اجْتُنِبَتِ الْكَبَائِرُ
“Shalat lima waktu, (dari) shalat Jum’at ke Jum’at berikutnya, Ramadhan ke Ramadhan berikutnya adalah penghapus dosa di antara keduanya, selama dosa besar dijauhi.” (HR. Imam Muslim)
10. Menyempurnakan wudhu
Rasulullah bersabda,
إِذَا تَوَضَّأَ الْعَبْدُ الْمُسْلِمُ – أَوِ الْمُؤْمِنُ – فَغَسَلَ وَجْهَهُ، خَرَجَ مِنْ وَجْهِهِ كُلُّ خَطِيئَةٍ نَظَرَ إِلَيْهَا بِعَيْنَيْهِ مَعَ الْمَاءِ – أَوْ مَعَ آخِرِ قَطْرِ الْمَاءِ – فَإِذَا غَسَلَ يَدَيْهِ خَرَجَ مِنْ يَدَيْهِ كُلُّ خَطِيئَةٍ كَانَ بَطَشَتْهَا يَدَاهُ مَعَ الْمَاءِ – أَوْ مَعَ آخِرِ قَطْرِ الْمَاءِ – فَإِذَا غَسَلَ رِجْلَيْهِ خَرَجَتْ كُلُّ خَطِيئَةٍ مَشَتْهَا رِجْلاَهُ مَعَ الْمَاءِ – أَوْ مَعَ آخِرِ قَطْرِ الْمَاءِ – حَتَّى يَخْرُجَ نَقِيًّا مِنَ الذُّنُوبِ
“Apabila seorang muslim atau mukmin berwudhu, maka ketika membasuh wajahnya, keluarlah dari wajahnya dosa yang dia lihat dengan matanya bersama air wudhu atau tetesan air terakhir. Apabila membasuh kedua tangannya, maka keluarlah dari setiap tangannya dosa yang dia lakukan dengan tangannya bersama air atau air tetesan terakhir. Apabila membasuh kedua kakinya, maka keluarlah dari tiap-tiap kakinya dosa yang dia tempuh dengan kakinya bersama air atau air tetesan terakhir.” (HR. Muslim)
11. Berjalan untuk shalat ke masjid.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
صَلاَةُ الرَّجُلِ فِي الْجَمَاعَةِ تُضَعَّفُ عَلَى صَلاَتِهِ فِي بَيْتِهِ وَفِي سُوقِهِ خَمْسًا وَعِشْرِينَ ضِعْفًا، وَذَلِكَ أَنَّهُ إِذَا تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ ثُمَّ خَرَجَ إِلَى الْمَسْجِدِ لاَ يُخْرِجُهُ إِلاَّ الصَّلاَةُ لَمْ يَخْطُ خَطْوَةً إِلاَّ رُفِعَتْ لَهُ بِهَا دَرَجَةٌ وَحُطَّ عَنْهُ بِهَا خَطِيئَةٌ فَإِذَا صَلَّى لَمْ تَزَلِ الْمَلاَئِكَةُ تُصَلِّي عَلَيْهِ مَا دَامَ فِي مُصَلاَّهُ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ اللَّهُمَّ ارْحَمْهُ، وَلاَ يَزَالُ أَحَدُكُمْ فِي صَلاَةٍ مَا انْتَظَرَ الصَّلاَةَ
“Shalatnya seorang laki-laki bersama jama’ah (di masjid). Dilipat gandakan dari shalatnya di rumahnya, di pasarnya 25 kali lipat, hal itu apabila dia berwudhu dan menyempurnakan wudhunya, lalu keluar menuju masjid, tidaklah dia keluar kecuali untuk shalat, maka tidaklah dia melangkahkan kakinya satu langkah kecuali dinaikkan untuknya satu derajat, dan dihapuskan darinya satu kesalahan. Apabila selesai shalat maka para Malaikat terus-menerus mendoakannya selama dia berada di tempat shalatnya dengan doa: اللهم صل عليه اللهم ارحمه dan salah seorang di antara kalian berada dalam shala tselama menunggu shalat.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Demikianlah beberapa amal sholeh yang apabila seorang hamba menunaikannya dengan baik niscaya dosa dan kesalahannya akan diampuni oleh Allah ta’ala. Semoga Allah memberikan taufiq.
Semoga shalawat dan salam tercurah kepada nabi kita Muhammad beserta keluarga dan para sahabatnya.
Penyusun : Amar Abdullah Abu Umair
Artikel : www.hisbah.net
Ikuti update artikel Hisbah di Fans Page Hisbah.net
Twitter @Hisbahnet, Google+ Hisbahnet